Senin, 30 Maret 2020

Ada Corona, Traveler Bisa Pesan Hotel Lebih Lama dari Biasa

Gara-gara ada wabah Corona, sebuah situs pemesanan hotel meluncurkan fitur baru. Traveler bisa memesan hotel untuk jangka waktu yang lebih lama dari biasanya.

Agoda, platform perjalanan digital yang berpusat di Asia, meluncurkan sebuah fitur baru yaitu menginap jangka panjang. Apalagi sekarang merebak Corona, dengan traveler harus melakukan isolasi diri selama 14 hari.

Dari keterangan pers yang diterima detikTravel, Minggu (29/3/2020), Agoda kini menampilkan properti-properti untuk masa inap lebih dari 30 hari dan hingga 90 hari, baik untuk Agoda Homes maupun hotel.

Properti-properti Agoda Homes ideal untuk mereka yang sedang mengambil masa jeda, hendak pindah, atau bepergian untuk tugas jangka pendek di luar negeri, atau sekadar berlibur bersama keluarga dengan periode lebih lama.

Traveler bisa dengan mudah mencari Agoda Homes atau hotel yang memenuhi kebutuhan mereka, seperti jumlah kamar tidur atau punya fasilitas dapur, WiFi berkecepatan tinggi, apartemen hotel dengan gym dan fasilitas lain yang disediakan selama lebih dari 30 hari.

Traveler yang memesan hotel di Agoda akan mendapatkan akses ke akomodasi di pusat kota, Wi-Fi berkecepatan tinggi, hingga fasilitas lain yang biasa disediakan hotel. Dengan konektivitas tinggi, traveler tetap bisa menghasilkan uang selama perjalanan karena bisa bekerja di mana saja.

Badai PHK Bayangi Industri Penerbangan di Masa Corona

 Industri penerbangan dibayangi badai PHK setelah virus Corona mewabah. Jumlah penumpang anjlok, bahkan sejumlah rute sengaja ditutup.
Wabah Corona yang dimulai sejak Januari 2020 berimbas cukup besar kepada industri penerbangan. Dengan meluasnya penyebaran virus Corona, pembatasan rute makin ketat.

Sejumlah maskapai pun bahkan turut menyetop penerbangan. Di antaranya AirAsia dan Emirates pamit dari Indonesia untuk sementara. Penyedia sistem distribusi global (Global Distribution System) bernama Cirium mencatat sekitar 800 pesawat parkir di hanggar karena minimnya operasional.

Imbasnya, sejumlah maskapai penerbangan telah merumahkan pegawainya. Baik pilot, awak kabin, teknisi dan karyawan pendukung lainnya.

Pemerhati Penerbangan, Gerry Soejatman, menilai jika virus Corona berkepanjangan maka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di industri penerbangan menjadi nyata.

"Jelas (PHK di industri penerbangan menjadi nyata). Kalau wabah ini berkepanjangan, ya PHK tidak bisa dihindari," ujar Gerry kepada detikcom, Minggu (29/3/2020).

Dia bilang dampak virus corona ke industri penerbangan sangat luar biasa. Bahkan, dampaknya belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri penerbangan di seluruh dunia.

"(Dampak) wabah ini memang luar biasa dan unprecedented (belum pernah terjadi sebelumnya) bagi industri ini di seluruh dunia," kata dia.

Industri penerbangan di Indonesia dinilai sudah merasakan dampaknya sejak virus corona baru muncul di Wuhan, China, yaitu awal tahun 2020.

"Dari awal tahun booking menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya akibat wabah ini," kata Gerry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar