Jumat, 27 Maret 2020

Hawaii Tidak Aloha Dulu, Tutup Pintu untuk Turis

Liburan ke Hawaii rasanya harus ditunda dulu. Pandemi virus Corona membuat Hawaii menutup diri untuk para traveler. Hawaii resmi untuk menutup bar, klub, restoran, dan menutup sementara kegiatan wisata. Gubernur Hawaii, David Ige meminta turis untuk menghindari Hawaii selama sebulan.

"Kami tahu ini akan berdampak negatif pada perekonomian. Tapi kami yakin kebijakan ini akan memungkinkan pemulihan yang lebih cepat," ujar Ige.

Ige juga menganjurkan para tamu untuk menunda liburan dan menjadwalkan kembali setelah lewat dari sebulan.

"Dengan keramahtamahan aloha khas Hawaii, kamu selalu membanggakan diri karena budaya kami. Namun dengan adanya pandemi Corona, kami harus menjaga komunitas kami terlebih dahulu," tambah Ige.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan bahwa cara tercepat untuk membuat keadaan kembali normal adalah berhenti untuk melakukan kontak dengan orang lain.

"Kami mendukung industri perjalanan dan wisata. Alih-ali terbang melintasi pasifik sekarang untuk kerja dari Hawaii, kami menyarankan Anda untuk mengubah rencana liburan anda," ujar ototitas kesehatan setempat.

Sampai saat ini, Hawaii belum memiliki kasus Corona. Namun kebijakan ini dinilai sebagai antisipasi yang pas. Bahkan selain penduduk Hawaii, warga Amerika Serikat lain pun tak diperbolehkan untuk masuk.

Hawaii akan sangat menanti kunjungan wisatawan setelah pandemi Corona berakhir. Vitamin sea sudah menanti!

Qantas Catat Sejarah Penerbangan Langsung Australia-London

Di tengah pandemi Corona, maskapai Qantas justru mencatat sejarah baru dengan menerbangkan Airbus A380 langsung dari Australia ke London.
Qantas yang merupakan maskapai asal Australia itu akan menangguhkan seluruh penerbangan rute internasionalnya pada akhir Maret. Penerbangan langsung dari Australia ke London adalah penerbangan terakhir mereka.

Dilansir dari CNN, Kamis (26/3/2020), penerbangan yang disebut sebagai QF1 'Kangaroo Route' itu akan berangkat dari Sydney hari ini. Umumnya, penerbangan Australia ke London itu akan transit di Singapura namun Bandara Changi telah menetapkan aturan bagi penumpang untuk tak melakukan transit mulai 24 Maret.

Kebijakan ini akhirnya memaksa Qantas untuk melakukan penerbangan non-stop. Agar perjalanan dapat berjalan lancar, Qantas akan melakukan pengisian bahan bakar selama 90 menit di Darwin, sebelum terbang ke London dalam waktu 16 jam. Momen ini pun menjadi kali pertama Darwin dan London dihubungkan melalui penerbangan langsung.

Selain itu, Qantas juga akan menghadapi pertarungan terakhir pada penerbangan QF2 yang kembali dari London ke Sydney melalui Darwin. Pesawat akan diberangkatkan pada 27 Maret mendatang.

Sebelumnya, Qantas telah mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan grounding pada 150 pesawatnya sampai akhir Mei. Pesawat yang di-grounding itu termasuk 12 pesawat Airbus A380.

Airbus sendiri akan menghentikan produksi pesawat super jumbo itu pada 2021 dan Qantas sudah memensiunkan pesawat itu dari armada mereka sehingga penerbangan Australia-London itu akan menjadi kesempatan terakhir bagi penumpang untuk naik A380.

Kendati pesawat jumbo bertingkat itu adalah favorit konsumen, memproduksi "380 adalah keputusan bisnis yang paling buruk," ujar Profesor Kebijakan Publik dari Universitas George Mason, Kenneth Button.

"Boeing benar saat berpendapat bahwa lebih banyak penumpang menginginkan penerbangan langsung daripada pergi melalui hub besar yang dihubungkan oleh (pesawat) super jumbo dan sampai ke atau dari hub dengan pesawat satu lorong,"lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar