Jumat, 20 Maret 2020

Keliling Tangerang Gratis Naik Bus Wisata

 Tur keliling Kota Tangerang gratis bisa lho. Ada Bus City Tour yang tersedia buat wisatawan.

Pernah berwisata dengan menggunakan bus bertingkat di Jakarta? Beberapa tahun terakhir, Jakarta menyediakan bus tingkat untuk berwisata berkeliling Jakarta. Kita bisa melihat kota Jakarta mulai dari gedung pencakar langit, Kota Tua hingga RPTRA Kalijodo dengan menggunakan bus tingkat.

Namun, tulisan ini, bukanlah untuk membahas soal bus tingkat di Jakarta ini. Itu cuma intro saja. Bagaimana dengan kota lain? Ada bus semacam ini? Ada sebenarnya. Tapi busnya tidak bertingkat.

Beberapa waktu lalu, saya dan rombongan dari 34 Provinsi di Indonesia yang sedang berkumpul di Tangerang, diajak untuk city tour atau berkeliling Tangerang. Tidak berkeliling sebenarnya, tapi lebih ke mendatangi tempat wisata di Kota Tangerang.

Nah, kami ini diajak berkeliling dengan bus wisata. Saya pikir ya bus standar wisata lah. Menghadap ke depan semua, ber-AC. Ya sudah memang begitu, tapi salah sangka! Itulah yang terjadi.

Ternyata kami diajak naik bus khusus City Tour Tangerang. Saya menyadarinya setelah naik. Bedanya bus ini adalah, terbagi dalam dua bagian. Bagian ber-AC seperti bus biasa, dan bagian yang sedikit terbuka.

Di bagian belakang bus, tidak ada jendela kaca. Hanya ada teralis dari besi saja. Jadi ya memang terbuka. Ini bagian uniknya. Pernah naik odong-odong yang berkeliling? Mirip-mirip gitu.

Tur menggunakan bus ini, kami kemudian diajak ke beberapa spot. Mulai dari taman Gajah Tunggal, Kampung Bekelir, Cisadane Fly Deck, Cisadane Walk hingga ke Kantor Pemkot Tangerang.

Yang menarik dengan tur bus ini adalah, kita diajak menyusuri Sungai Cisadane. Benar-benar melewati jalan sepanjang pinggir Cisadane. Walaupun nggak pinggir-pinggir amat. Di dalam bus ini, kami dipandu oleh duta wisata Tangerang. Mereka adalah Kang dan Nong. Kalau di Jakarta, Abang dan None.

Sepanjang perjalanan, kami diberikan penjelasan. Saya pun bertanya. Kalau hari biasa dan hari Minggu beroperasi jam berapa? Seorang gadis yang menjadi pemandu kami mengatakan, untuk hari biasa, bus ini beroperasi di petang hari dan hanya sekali.

Sementara untuk akhir pekan, beroperasi tiga kali sehari. Naiknya dari Pusat Informasi Wisata Tangerang. Sayangnya kami tidak sempat mampir ke lokasi tersebut. Berkeliling dengan bus ini ada keasyikannya tersendiri. Kita benar-benar bisa sight seeing karena bagian bus terbuka.

Bus City Tour ini tersedia dalam dua warna, merah dan Biru. Naik bus ini juga seperti bus tingkat Jakarta, gratis!

Liburan ke Negeri 1.000 Benteng

Kota Baubau dikenal pula sebagai Negeri 1.000 Benteng. Di sini terdapat Benteng Keraton Buton yang begitu luas. Berbagai sisinya menarik buat dijelajahi.

Rasanya tidak lengkap liburan ini jika tidak berkunjung ke kota yang dijuluki Negeri 1.000 Benteng. Saking senangnya mengeksplor destinasi wisata yang ada di Kota Baubau saya sampai lupa pulang, maklum tidak ada yang rindu. Hari terakhir di Kota Baubau dan belum mengeksplor keraton yang berada di bagian atas kota.

Benteng Keraton Buton ini memiliki luas 23 hektar yang berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Bentengnya pun masih kokoh dan unik yang terbuat dari batu kapur. Sekilas benteng ini mengingatkanku pada makanan yang dilumuri coklat dan kacang mente, tahu kan? Ah efek lapar.

Keraton ini berada di bagian atas kota, sehingga ketika melihat dari benteng disuguhkan pemandangan yang indah hamparan laut dan kapal hilir mudik serta pulau yang masih terlihat jelas di seberang, begitu pula dengan rumah warga yang berjejeran memenuhi Kota Baubau.

Berjalan di sekitar benteng yang kokoh, saya melihat beberapa orang dan keluarga menikmati pemandangan dengan makanan dan juga berselfie ria. Ada pula terpaku dengan matahari yang mulai berbinar oranye sesekali menangkap gambar menggunakan smartphone. Di benteng itu pula terdapat beberapa meriam yang mengarah ke laut, sesekali saya berfoto dengan meriam itu.

Menuju arah pulang, saya melihat banyak rumah-rumah di area Benteng Keraton ini juga masyarakat yang melakukan aktivitasnya masing-masing. Ternyata benteng ini menjadi area perkampungan dan sebagai tempat perlindungan masyarakat pada masa itu. Terdapat pula masjid dan tiang bendera yang sudah ada sejak tahun 1712.

Menjelajah menelusuri pesona indahnya Indonesia itu tidak ada habisnya. Selalu saja membuat terkagum-kagum akan indahnya dunia ini. Selanjutnya kota mana ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar