Tak hanya menyuguhkan wisata kuliner dan sejarah, Cirebon juga memiliki wisata alam yang asik. Inilah tempat hits untuk swafoto di sana.
Namanya wisata alam Batu Lawang. Lokasi wisata alam ini berada di Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Wisata Batu Lawang tengah hits di media sosial. Pemandangannya tak kalah menarik dengan Tebing Breksi yang ada di Sleman, Yogyakarta.
Ya, wisata alam Batu Lawang menyuguhkan keindahan tebing berbatu seperti Tebing Breksi. Batu Lawang menjadi salah satu tempat wisata di Cirebon yang paling diburu untuk swafoto.
"Kalau Minggu itu bisa sampai 600 pengunjung lebih. Kalau hari Sabtu sekitar 200 pengunjung https://www.detik.com/tag/wisatawan," kata Ketua Pengelola Wisata Batu Lawang, Mulyono saat berbincang dengan detikTravel, Minggu (13/1/2019).
Mulyono mengaku tingkat kunjungan wisatawan mengalami kenaikan sejak tahun 2018. Sebelumnya, setiap akhir pekan tingkat kunjungan wisatawan hanya 200 orang saja.
"Kebanyakan pengunjung itu datang untuk berswafoto, karena memang yang kita jual ini kan tempat untuk berswafoto. Kita buat spot-spot foto yang menarik," katanya.
Tiket masuk ke wisata alam Batu Lawang terbilang murah meriah. Mulyono menambahkan, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp 7.000 untuk dapat mengeksplornya.
Di tempat yang sama, salah seorang wisatawan, Anatasia (26) mengatakan akses menuju wisata Batu Lawang terbilang mudah dan murah. Ia tertarik berkunjung ke Batu Lawang lantaran wisatawa alam tersebut tengah hits.
"Ya lagi ramai foto-foto di Batu Lawang. Jalan ke sini lumayan jauh sih dari jalan raya, tapi mudah karena sepanjang jalan ada petunjuknya," kata Anatasia.
Mempelajari Kematian di Museum Kereta Pemakaman
Soal kematian, bisa jadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Tapi, di Spanyol, malah ada museum tentang kendaraan yang mengantarkan ke pemakaman...
Inilah Museu de Carrosses Fúnebres atau Museum Kereta Pemakan yang terletak di Pemakaman Montjuic, Carrer de la Mare de Déu de Port, Barcelona, Spanyol. Seperti namanya, museum ini berisi kereta zaman dahulu yang digunakan untuk menghadiri pemakaman.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Senin (14/1/2019) bangunan museum sudah ada sejak tahun 1970. Dulunya, museum berada di ruang bawah tanah rumah duka Sancho d'Àvila hingga 2012.
Meski tidak terlalu besar, museum ini punya serangkaian koleksi menarik. Seperti 13 kereta pemakaman, 6 kereta khusus keluarga dan kerabat terdekat dan 3 yang digunakan untuk membawa jenazah. Masing-masing memiliki nilai seni tinggi yang sudah ada sejak abad ke-18.
Selain itu, beberapa patung yang menggambarkan kematian juga ditampilkan di sini. Benda-benda tersebut menggambarkan bagaimana perilaku manusia saat hidup hingga menjelang ajal.
Di dalamnya, traveler bisa belajar mengenai berbagai acara pemakaman dari zaman dahulu di Spanyol. Meski dengan barang-barang tua, kesan yang ditampilkan tetap elegan dan menarik untuk diketahui.
Biasanya, pengunjung tidak hanya sekadar melihat aneka koleksi museum. Tetapi juga dapat mengunjungi perpustakaan Cementiris de Barcelona. Ada 3.600 publikasi dan bibliografi yang menjelaskan berbagai cara dan ritual pemakanan dari masa ke masa.
Begitupun dengan tur yang diberikan, pengunjung akan diajak berkeliling makam. Traveler akan melihat bagaimana sejarah Spanyol, khususnya Barcelona, menggunakan kendaraan pengantar jenazah. Lengkap dengan tata cara merawat mayat hingga diantar sampai liang lahat. Paling seru sih, dikunjungi saat malam hari.... hiii!
Jika traveler ingin berkunjung ke sini, museum hanya buka pada saat akhir pekan. Yakni Sabtu dan Minggu mulai pukul 10 pagi-2 siang waktu setempat. Namun, di beberapa acara, traveler bisa berkunjung pada saat malam datang. Berani coba?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar