Jumat, 27 Maret 2020

4 Spot Wisata di Lembang Mulai Lakukan Penutupan Cegah Corona

Wisata The Great Asia Africa, Farmhouse, Floating Market, dan D'Ranch, yang ada di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, (KBB), resmi menghentikan operasionalnya selama 14 hari ke depan.
Destinasi wisata milik PT Perisai Group yang ada di Kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditutup selama 2 pekan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Corona Virus Disease-19 (COVID-19), mulai Kamis (19/3/2020).

CEO PT Perisai Group, Ferry Tristianto mengatakan penutupan tersebut dilakukan setelah adanya instruksi dari Bupati Bandung Barat, Aa Umbara yang menginginkan tidak adanya aktivitas yang sifatnya mengundang massa dalam jumlah banyak.

"Kita ikuti aturan dari pemerintah, karena ini kan penutupan dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, jadi kita patuh," ujar Ferry saat ditemui di Lembang, Kamis (19/3/2020).

Untuk saat ini pihaknya memiliki karyawan sebanyak 900 orang yang bekerja di empat objek wisata tersebut namun sebagian karyawan sudah diliburkan untuk sementara waktu.

"Kalau sekarang pasti diliburkan, karena terlalu banyak juga kalau kerja semua. Ada karyawan tetap dan ada karyawan tidak tetap, jadi tidak semua karyawan masuk. Total 900, paling hanya 30 persen yang masuk," katanya.

Sementara terkait hak karyawan, Ferry mengatakan akan tetap diberikan namun tidak bisa diberikan secara penuh, terutama untuk karyawan yang statusnya masih kontrak atau karyawan tidak tetap.

"Kita kan jelas ada uang transport, uang maka, dan gaji pokok. Mungkin hanya gaji pokok saja yang diberikan, itu juga kalau cukup, kalau tidak kita tambahin nanti," katanya.

Berbicara soal kehilangan pendapatan, Feri mengaku siap menerima konsekuensi dari penutupan wisata yang dimilikinya. Dalam sehari, setiap wisata bisa menyumbang pengunjung antara 1.000 hingga 1.500 orang.

"Sekitar 4.000 pengunjung hilang setiap harinya, termasuk keuntungan yang tidak didapat. Tidak apa-apa, karena demi kebaikan dan hanya 14 hari. Tapi kalah lebih dari itu, baru akan sangat memberatkan," tandasnya.

Traveler Hilang Uang Rp 200 Juta di Bandara Dubai, Ketemu dalam 1 Jam!

Bandara Dubai dibuat heboh dengan sebuah tas. Tas tersebut ditemukan oleh Polisi Dubai saat sedang melakukan pengecekan. Meski tak ada laporan kehilangan, polisi tersebut mampu melacak si empunya tas.

Diintip detikcom dari Gulf News, tas tersebut berisi uang AED 50.000 atau sekitar Rp 200 jutaan. Anehnya, pihak bandara tak menemukan laporan kehilangan seperti barang tersebut.

Selain uang dirham, tas tersebut juga berisi uang 1.000 rupee. Tak ada tanda pengenal di tas tersebut.

"Kami tidak menerima laporan tentang penumpang yang kehilangan uang di bandara. Namun kami yakin bahwa pelancong tersebut tak sadar bahwa tasnya hilang," ujar Brigadir Mohammad Ahmad Al Mazroui, Direktur Keamanan Bandara di Kepolisian Dubai.

Dengan kecanggihan teknologi bandara, polisi bergegas membentuk tim dan melakukan pencarian pemilik tas tersebut. Polisi yakin bahwa pemilik tas pasti juga sedang mencari barangnya.

"Petugas kami memiliki banyak pengalaman dalam masalah seperti ini dan menggunakan teknologi terbaru dalam memantau keamanan di bandara," katanya.

Benar saja, tim polisi menemukan sang pemilik tas dengan waktu kurang dari satu jam. Sang pemilik adalah pria dengan inisial SB. Sang pemilik tas menyebutkan jumlah uangnya secara lengkap. Kepolisian pun menyerahkan tas berisi uang tersebut dengan selamat.

"Dia memberi tahu bahwa ia sedang buru-buru naik ke pesawat. Tak sadar tasnya sudah hilang. Ia ingin segera pulang ke negaranya dari Dubai," tutup sang polisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar