Rabu, 10 Februari 2021

Kuliner Akan Jadi Primadona Bisnis Online di 2021

  Gojek mengungkap deretan tren bisnis untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tahun 2021. Dalam temuannya, bisnis kuliner masih akan menjadi primadona tahun ini.

Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung mengatakan sepanjang tahun 2020 97% konsumen melakukan transaksi digital untuk membeli makanan secara online. Untuk bisnis kuliner, ada tiga jenis makanan yang diprediksi akan populer di tahun 2021.


"Kalau kita sorot lebih dalam lagi untuk kuliner, prediksi kami berdasarkan data-data, berdasarkan pembelajaran dari mitra usaha, akan ada tiga jenis usaha makanan yang akan diminati oleh konsumen yaitu dessert box, menu berbahan dasar Milo sama rice bowl," kata Novi dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/2/2021).


Sementara itu, UMKM juga harus lebih gencar dalam melakukan pemasaran dan promosi untuk menggaet konsumen baru. Konsumen Indonesia memang gemar akan diskon tapi ada tiga jenis diskon yang paling sering digunakan yaitu diskon produk (53%), promo ongkos kirim (30%) dan diskon total belanja (17%).


Untuk melakukan promosi, Novi menyarankan pemilik usaha untuk melebarkan pemasarannya lewat media sosial. Gojek menemukan 42% pemilik usaha sudah meningkatkan kehadirannya di media sosial untuk promosi di tahun 2020.


"Dengan berbagai macam jalur komunikasi dan promosi memang efektif menjangkau lebih banyak konsumen tetapi tanpa disadari itu akan menjadi beban ke pelaku usaha karena operasionalnya susah sekali," kata Novi.


"Makanya kita lihat lagi ada tools yang dulu kita desain menjadi relevan di 2020 karena memang sangat dibutuhkan. Dengan Selly ada keyboard yang bisa membantu pelaku usaha, tidak hanya membantu operasional tapi juga terlihat profesional," sambungnya.


Novi mengatakan insight-insight ini diharapkan bisa membantu UMKM agar tetap bertahan di tengah pandemi. Gojek juga akan tetap memberikan edukasi dan pelatihan kepada UMKM lewat komunitas yang ada.


"Dengan komitmen kami, kami optimis untuk 2021 meski mungkin tidak lebih mudah tapi mungkin kita akan lebih siap," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/you-are-my-vampire/


Ingin Bikin Startup? Ini Alasannya Kamu Butuh Cloud


- Indonesia termasuk negara yang aktif melahirkan startup. Karena itu, adalah hal yang penting untuk memikirkan penggunaan cloud untuk membangun perusahaan.

Fetra Syahbana Country Manager Indonesia Nutanix menjelaskan dalam sesi interview bahwa sebenarnya anak muda adalah pioneer dari penggunaan cloud. Bisa dibilang mereka sudah sangat mahir sehingga sadar akan pentingnya adaptasi cloud dalam bisnis yang mereka bangun.


"Kita termasuk negara penghasil startup paling banyak, mayoritas dilahirkan oleh mereka yang berumur produktif. Anak-anak muda selalu ingin cepat dan kalau bisa sekarang bukan besok. menjawab kebutuhan ini, startup kemudahan dalam menciptakan aplikasi dan memberikan akses ke customer tanpa harus dibatasi waktu. Mau tidak mau cloud jadi pilihan mereka," jelas Fetra melalui video conference, Selasa (9/2/2021).


Adaptasi cloud membuat startup memiliki efisiensi waktu dari banyak sisi. Salah satunya, mereka tidak harus repot membangun infrastruktur IT atau data center sendiri yang memakan waktu tidak sebentar.


"Mereka tidak harus punya tim IT sendiri. Kita ambil contoh, dalam hal seleksi barang saja sampai pengadaan itu sampai 2-3 bulan, itu baru mem-provide infrastruktur belum hal lainnya, itu saja butuh waktu yang lama," ucapnya.


Masih kata Fetra, anak muda merupakan kategori yang paling cepat beradaptasi dengan cloud. Ini dikarenakan mereka belum lama bekerja dan pendapatan masih terbatas meskipun keinginan memberikan layanan terbaik pada customer masih sangat membara.


Karena karakter anak muda yang ingin dengan cepat memberikan solusi kepada market, ketika bisnis mereka semakin berkembang, penggunaan cloud mereka akan semakin bervariasi. Mereka mulai membandingkan satu cloud dengan cloud lainnya.

https://tendabiru21.net/movies/summer-of-director-oh/

Shopee Ramal Ekosistem e-Commerce di 2021, Seperti Apa?

 Pasar e-Commerce menjadi sebuah tren yang tengah berlangsung di masa pandemi dan akan terus berlanjut di kondisi normal baru. Shopee pun menguraikan 3 prediksi ekosistem e-Commerce di 2021 yang terdiri dari pembayaran, logistik, hingga penjualan.

Direktur Shopee Handhika Jahja mengatakan tahun 2020 adalah tahun yang transformatif untuk pelaku e-Commerce. Sebab konsumen diharuskan mengikuti regulasi social distancing dan beraktivitas di rumah, sehingga mereka beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mencari hiburan dan interaksi.


Inilah yang menyebabkan belanja online berkembang dari sekadar pengalaman transaksional menjadi pengalaman yang lebih sosial, sehingga platform e-commerce mengintegrasikan lebih banyak elemen interaktif, seperti game dan live streaming untuk mengajak pengguna berpartisipasi.


"Dengan kemajuan teknologi, peningkatan penetrasi internet, serta pertumbuhan pesat populasi anak muda yang melek teknologi, kami berharap e-commerce memainkan peran penting dalam memfasilitasi pemenuhan kebutuhan, bersosialisasi, dan berbisnis," ujar Handhika dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).


Shopee pun membagikan prediksinya pada 3 bagian ekosistem e-commerce Indonesia di 2021, di antaranya:

https://tendabiru21.net/movies/blade/


Penetrasi Pembayaran Digital Meningkat


Pembayaran digital adalah metode transaksi terfavorit untuk e-commerce. Dengan semakin terbiasanya masyarakat dengan e-commerce, akan mulai mendorong pergerakan pembayaran tunai ke nontunai.


Shopee juga menawarkan berbagai pilihan pembayaran digital, salah satunya ShopeePay. Shopee mencatat ada peningkatan sebesar 4 kali lipat dalam jumlah total transaksi yang menggunakan ShopeePay di seluruh negara tempat Shopee beroperasi.


Menariknya peningkatan terbesar yang tercatat berasal dari pengguna yang berusia di atas usia 50 tahun, yang notabene lebih sulit untuk beradaptasi dengan pembayaran digital. Selain itu, ini juga sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melakukan transaksi secara nontunai.


Di sisi lain dengan adanya pembatasan pergerakan dan upaya social distancing yang berkelanjutan, konsumen dan bisnis semakin merangkul pembayaran digital untuk kenyamanan dan keamanan yang lebih baik. Selain penggunaan ShopeePay dalam aplikasi, jumlah pedagang offline yang menggunakan ShopeePay juga meningkat 9 kali lipat di tahun 2020, termasuk mitra seperti Alfamart, McDonald's dan Chatime.


Logistik Menjadi Bagian Terdepan


Logistik akan menjadi semakin penting karena konsumen bakal lebih banyak mengandalkan platform e-commerce dan memiliki harapan besar untuk pengiriman yang lebih efisien. Peningkatan permintaan sangat signifikan terlihat pada kategori kebutuhan sehari-hari dan rumah tangga.


Di Indonesia, Shopee melihat peningkatan lebih dari 4,5 kali lipat untuk pengiriman produk makanan dan kesehatan dari gudang Shopee. Karenanya pemanfaatan teknologi secara efektif perlu dilakukan agar paket terkirim tepat waktu dan hemat biaya.


Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan jaringan platform e-commerce yang luas dan terintegrasi. Misalnya dengan mempersiapkan seluruh proses mulai dari penelusuran hingga pengiriman, termasuk penguatan jaringan logistik dan kapabilitas gudang secara berkelanjutan.


Di sepanjang tahun 2020, Shopee Express memperluas cakupan geografisnya untuk menjangkau lebih banyak pengguna, termasuk pengguna di pelosok daerah. Shopee juga melihat lebih banyak brand yang memanfaatkan infrastruktur logistiknya secara efisien dengan peningkatan 3 kali lipat dalam produk dari mitra brand yang dikirim dari gudang pada tahun 2020.

https://tendabiru21.net/movies/vampires-vs-the-bronx/