Senin, 17 Mei 2021

Viral Tes Kesehatan Paru, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tahan Napas

 Di media sosial viral video mengecek kesehatan paru dengan menahan napas dalam jangka waktu tertentu. Dalam video yang diunggah di laman Twitter itu memperlihatkan jika bisa menahan napas hingga titik ke-10 berarti seseorang punya 'paru-paru super'.

Video tersebut telah ditonton oleh 8,9 juta orang dan mendapat lebih dari 700 komentar. Beberapa mengaku bisa menahan napas sampai titik ke-7 tapi tak lama setelahnya pandangan menjadi buram.


"Berhasil sampai 9, abis itu badan lemes," tulis salah satu pengguna Twitter.


Kebanyakan orang dapat menahan napas antara 30 detik hingga 2 menit. Dikutip dari Healthline, ini yang terjadi pada tubuh saat menahan napas.


30 detik awal:


Anda mungkin masih merasa rileks saat menutup mata dan bisa melakukannya dengan baik.


0:30 sampai 2:00:

Anda akan merasa sakit yang tidak nyaman di paru-paru. Kesalahpahaman paling umum tentang menahan napas adalah kehabisan udara, padahal yang terjadi adalah karbondioksida (CO₂) menumpuk di dalam darah karena tidak menghembuskan napas.


2:00 sampai 3:00

Perut Anda mulai mengejang dan berkontraksi dengan cepat. Ini karena diafragma mencoba memaksa untuk menarik napas.


3:00 sampai 5:00

Anda akan mulai merasa pusing. Saat CO₂ berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, itu membuat oksigen mengalir ke dalam darah dan mengurangi jumlah oksigen yang mengalir ke otak.

5:00 sampai 6:00

Tubuh akan mulai bergetar saat otot Anda mulai berkontraksi secara tidak terkendali. Inilah saat menahan napas bisa menjadi berbahaya.


Lebih dari 6 menit

Anda akan pingsan. Otak akan sangat membutuhkan oksigen yang membuat tubuh tidak sadarkan diri sehingga mekanisme pernapasan otomatis Anda akan bekerja kembali.

https://kamumovie28.com/movies/after-earth/


Warning! 20 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Kematian Corona, Ini Sebarannya


Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap persentase kasus kematian Corona di Indonesia meningkat sebanyak 0,02 persen selama enam hari terakhir. Disebutkan, peningkatan kasus kematian ini terjadi di 20 provinsi.

"Dalam enam hari terakhir terjadi peningkatan persentase angka kematian sebesar 0,02 persen, yaitu sebelumnya 2,74. Sekarang kita naik menjadi 2,76 persen," kata Dewi dalam rapat koordinasi Satgas COVID-19, Minggu (16/5/2021).


"Ada 20 provinsi mengalami kenaikan angka kematian. Ini berkontribusi dalam kenaikan persentase angka kematian secara nasional sebesar 0,02 persen dalam enam hari terakhir," jelasnya.


Adapun provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian Corona, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.


Menanggapi hal ini, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta kepada para kepala daerah yang wilayahnya mengalami kenaikan kasus kematian untuk segera melakukan evaluasi dan mempelajari penyebabnya.


"Apakah karena terlambat mendapat perawatan? Apakah mungkin stok obatnya sudah mulai berkurang?" ujar Doni.


"Apakah mungkin ada faktor komorbid yang relatif tinggi atau juga ada kelompok lansia yang kita kategorikan sebagai kelompok rentan?" tambahnya.


Beberapa faktor di atas menurutnya, penting untuk diidentifikasi karena negara harus memberikan perlindungan kepada warganya yang terkena COVID-19, khususnya bagi yang termasuk ke dalam kelompok rentan.


"Tolong ini dievaluasi sehingga kita bisa memberikan perlindungan kepada warga negara kita, khususnya kelompok rentan tadi, untuk mendapatkan pelayanan yang lebih optimal. Dan ketika mereka mengalami gejala, maka prioritas pertama harus mendapat perawatan," tuturnya.

https://kamumovie28.com/movies/son-on-the-run/

Agar Tak Seperti India, Satgas Desak 'Micro Lockdown' di Tingkat RT

  Corona di India terus mencetak angka ratusan ribu kasus setiap harinya. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan, perlu ada tindakan dari masing-masing pemerintah daerah.

Satu hal yang didesak Doni ialah micro lockdown. Strategi micro lockdown ini disebutnya efektif untuk menekan penularan kasus COVID-19.


"Apabila dalam satu RT ditemukan ada 5 rumah yang masih positif COVID-19, maka diharapkan ada inisiatif untuk melakukan micro lockdown," sebut Doni dalam rapat mingguan BNPB, Minggu (16/5/2021).


"Kenapa ini penting? Agar kasusnya tidak menular ke wilayah yang lain, kecuali mungkin lansia atau kelompok rentan yang punya komorbid bisa dievakuasi ke RS," sambungnya.


Bagaimana aturan micro lockdown?

Mereka yang menjalani micro lockdown perlu melakukan karantina dan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat. Terkecuali bagi lansia dan pengidap komorbid yang memang membutuhkan perawatan RS.


Di wilayah micro lockdown, tidak diperkenankan melakukan aktivitas sosial. Aturan yang berlaku sejak 4 Mei 2021 ini juga mewajibkan rumah ibadah dan tempat umum di wilayah micro lockdown ditutup.


"Nah ini akan bisa mengurangi laju atau penularan kasus di negara kita. Kita melihat India dalam beberapa minggu terakhir sangat mengkhawatirkan, oleh karenanya strategi micro lockdown ini akan efektif," yakinnya.


Doni mencontohkan penerapan strategi micro lockdown di sejumlah daerah, salah satunya di Jambi. Penggerak micro lockdown di Jambi berawal dari seorang tokoh masyarakat.


"Sudah ada beberapa daerah yang melakukan, seperti di Jambi, namanya payo selincah, ini bagus sekali, seorang tokoh masyarakat, Bapak Ali, menjadi motor untuk menggerakkan masyarakat agar patuh pada anjuran pemerintah," tutupnya.


Berikut aturan lengkap micro lockdown di level RT.

- Isolasi mandiri dengan pengawasan ketat

- Pelacakan kontak erat

- Menutup rumah ibadah dan tempat umum (kecuali esensial)

- Tidak berkumpul lebih dari 3 orang

- Menidadakan kegiatan sosial

- Membatasi keluar masuk wilayah maksimal 20:00 waktu setempat.

https://kamumovie28.com/movies/scary-stories-to-tell-in-the-dark/


Viral Tes Kesehatan Paru, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tahan Napas


Di media sosial viral video mengecek kesehatan paru dengan menahan napas dalam jangka waktu tertentu. Dalam video yang diunggah di laman Twitter itu memperlihatkan jika bisa menahan napas hingga titik ke-10 berarti seseorang punya 'paru-paru super'.

Video tersebut telah ditonton oleh 8,9 juta orang dan mendapat lebih dari 700 komentar. Beberapa mengaku bisa menahan napas sampai titik ke-7 tapi tak lama setelahnya pandangan menjadi buram.


"Berhasil sampai 9, abis itu badan lemes," tulis salah satu pengguna Twitter.


Kebanyakan orang dapat menahan napas antara 30 detik hingga 2 menit. Dikutip dari Healthline, ini yang terjadi pada tubuh saat menahan napas.


30 detik awal:


Anda mungkin masih merasa rileks saat menutup mata dan bisa melakukannya dengan baik.


0:30 sampai 2:00:

Anda akan merasa sakit yang tidak nyaman di paru-paru. Kesalahpahaman paling umum tentang menahan napas adalah kehabisan udara, padahal yang terjadi adalah karbondioksida (CO₂) menumpuk di dalam darah karena tidak menghembuskan napas.


2:00 sampai 3:00

Perut Anda mulai mengejang dan berkontraksi dengan cepat. Ini karena diafragma mencoba memaksa untuk menarik napas.


3:00 sampai 5:00

Anda akan mulai merasa pusing. Saat CO₂ berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, itu membuat oksigen mengalir ke dalam darah dan mengurangi jumlah oksigen yang mengalir ke otak.

https://kamumovie28.com/movies/scaler-dark-spirit/