Minggu, 23 Mei 2021

Bill Gates dan Melinda Cerai, Ini Komentar Anaknya

 Terlihat sebagai rumah tangga idaman yang nyaris tak pernah kena skandal, Bill Gates dan istrinya Melinda memutuskan bercerai setelah bahtera rumah tangga mereka bertahan selama 27 tahun. Putri sulungnya, Jennifer Gates, memberikan komentar terhadap perpisahan orang tuanya itu.

"Hi teman-teman, saat ini banyak dari kalian telah mendengar berita bahwa orang tuaku berpisah," tulis Jennifer di Stories akun Instagram-nya.


"Ini adalah waktu yang sulit bagi seluruh keluarga kami. Aku masih mempelajari bagaimana cara men-support emosi dan proses dari diriku sendiri (tentang hal ini) dan juga anggota keluarga pada saat ini dan aku bersyukur atas ruang untuk melakukan hal itu," tambah dia.


"Aku secara pribadi tidak akan berkomentar lebih lanjut soal apapun tentang perpisahan itu, tapi ketahuilah bahwa kata-kata baik dan dukungan kalian sangat berarti bagiku. Terima kasih untuk pengertian kalian soal keinginan privasi kami di saat kami menavigasi fase selanjutnya dalam kehidupan kami," pungkas dia.


Stories itu kemudian juga dikutip di akun Instagram Phoebe Gates, putri bungsu Bill Gates dan Melinda. Kedua putri ini memang aktif di Instagram, tak seperti Rory si anak tengah.


Kabar yang membuat patah hati para penggemar kedua sosok ini diumumkan langsung lewat akun Twitter masing-masing.


"Selama 27 tahun terakhir kami telah membesarkan tiga anak yang luar biasa dan membangun sebuah yayasan yang bekerja di seluruh dunia untuk memungkinkan semua orang menjalani kehidupan yang sehat dan produktif," tulis Bill Gates dan Melinda di Twitter.


"Kami terus berbagi kepercayaan pada misi itu dan akan melanjutkan pekerjaan kami bersama untuk yayasan, tetapi kami tidak lagi percaya bahwa kami dapat tumbuh bersama sebagai pasangan dalam fase selanjutnya dalam hidup kami."

https://tendabiru21.net/movies/charlottes-web-2-wilburs-great-adventure/


11 Juta Burung Migrasi, Warga Diminta Matikan Lampu


Sekitar 11,5 juta burung dari berbagai spesies akan bermigrasi melalui negara bagian Washington, Amerika Serikat. Warga di sana pun diminta mematikan atau meredupkan lampu di luar rumah saat migrasi burung. Kenapa memangnya?

Belasan juta burung itu akan bermigrasi bertahap pada malam hari, setelah berkembang biak di Teluk Meksiko. Mereka bepergian di malam hari untuk menghindari predator sekaligus memanfaatkan suhu yang lebih dingin agar badan tak terlampau panas.


Akan tetapi saat ini, predator mungkin bukan lagi ancaman terbesar mereka melainkan polusi cahaya yang membuat mereka kebingungan menentukan arah. Akibatnya banyak yang tewas menabrak jendela atau gedung. Tak tanggung-tanggung, ratusan juta burung mati karena kondisi itu.


"Mengagumkan bahwa burung-burung itu terbang ribuan kilometer pada malam hari. Mereka menggunakan beberapa tanda. Salah satunya adalah cahaya bintang dan Bulan. Cahaya berbeda-beda dari lingkungan yang muncul dalam 100 tahun terakhir benar-benar bikin mereka disorientasi," kata Dr Alejandro Rico, profesor biologi dari University of Washington.


Migrasi burung itu sudah dimulai beberapa waktu lalu di mana 70% dari seluruh burung di Amerika Utara migrasi dan 80% di antaranya terbang pada malam hari. Dr Rico pun menekankan pentingnya meminimalisir polusi cahaya untuk membantu mereka.


"Bangunan besar memang yang paling menarik perhatian burung itu. Namun sebagai individu, kita tentu bisa membuat perbedaan dengan hanya menurunkan tingkat cahaya," sarannya, dikutip detikINET dari Daily Mail.


Kota lain seperti New York yang biasanya bermandikan cahaya sudah mengambil langkah untuk memuluskan migrasi burung itu. Sejak tahun 2015, pejabat di kota meminta agar pada masa migrasi burung, cahaya di bangunan yang tidak penting dimatikan saja.

https://tendabiru21.net/movies/baby-love-3/

Jumat, 21 Mei 2021

Efek Samping Banyak di Usia Muda, Komnas KIPI Kaji Batasan Usia Vaksin Corona

 Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menegaskan kajian terkait batasan pemberian vaksin AstraZeneca, menjadi hanya untuk usia 40-60 tahun tengah dibahas. Hal tersebut dipertimbangkan berdasarkan rekomendasi di otoritas sejumlah negara Eropa, dan juga Malaysia.

"Sedang dikaji, menunggu hasil sterilitas, toksisitas, sama autopsi (jenazah pemuda DKI Jaktim wafat usai Vaksin AstraZeneca). (Usulan rekomendasi) berdasarkan data dari UK, Denmark, Inggris, Korea, Amerika dan WHO," beber Hindra saat dihubungi detikcom Jumat (21/5/2021).


Prof Hindra membenarkan, jika efek samping vaksin AstraZeneca proporsinya lebih banyak terjadi pada usia muda di Indonesia. Meski begitu, rekomendasi lanjut terkait segmentasi vaksinasi AstraZeneca di usia 40-60 tahun tetap harus menunggu sejumlah pertimbangan lain.


"Data di laporan-laporan itu macam-macam, ada yang banyak (laporan efek samping) di usia muda. Di Korea nggak ada, di Malaysia nggak ada data, di kita banyak (usia muda)," kata dia.


"Tetapi dosis kita kan baru berapa ratus ribu ya, kalau data di UK sama Eropa kan sudah 30 juta dosis, di India kan lebih dari 100 juta dosis. Di kita kan masih ratusan ribu, dibandingin sama data di negara lain yang sudah 30 juta dosis kita harus pertimbangkan," jelas Prof Hindra.


Diberitakan sebelumnya, ada 18 KIPI serius terkait vaksin AstraZeneca. Di antaranya mengeluhkan gejala sesak napas, pingsan, hingga dada berdebar-debar, tetapi seluruhnya bisa teratasi.

https://indomovie28.net/movies/in-time/


Termasuk Orang yang Paling Berpotensi Terkena COVID-19 atau Tidak? Cek di Sini


Risiko seseorang untuk terinfeksi COVID-19 berbeda-beda, ada beberapa kondisi dan penyakit penyerta yang meningkatkan kemungkinannya terpapar COVID-19 hingga mengalami gejala Corona serius. Siapa sih orang yang paling berpotensi terkena COVID-19?


Dikutip dari Web MD, salah satu faktor risiko terpapar COVID-19 bisa dilihat dari usia. Orang yang berusia 50-an ke atas diyakini para ahli memiliki risiko lebih tinggi terkena COVID-19, daripada yang berusia 40-an ke bawah. Sementara, risiko orang yang paling berpotensi terkena COVID-19 berdasarkan usia ada di rentang 85 tahun ke atas.


Usia

Pasalnya saat menginjak usia lanjut, mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang cenderung menurun. Melemah seiring bertambahnya usia.


Selain itu, di usia senja, tak jarang di antaranya memiliki penyakit serius seperti gangguan pada paru-paru hingga masalah jantung, risiko terpapar COVID-19 hingga berakhir fatal menjadi tinggi.


Penyakit penyerta

Penyakit ginjal akut


Kondisi dialisis dapat melemahkan sistem kekebalan seseorang sehingga kerap sulit melawan infeksi virus sebagaimana mestinya.


Kanker dan penyakit paru


Pengidap kanker juga masuk orang yang paling berisiko terkena COVID-19. Sama seperti orang yang berjuang melawan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kondisi jangka panjang penyakit tersebut bisa memperburuk sistem kekebalan tubuh hingga rentan terpapar, dan efek infeksi COVID-19 bisa jauh lebih parah.


Diabetes


Pengidap diabetes juga termasuk kategori orang yang paling berpotensi terkena COVID-19. Pasalnya, banyak kasus pengidap diabetes tipe 2 yang berakhir dirawat di ICU, dan membutuhkan perawatan lebih lama.

https://indomovie28.net/movies/disorder-4/