Jumat, 21 Mei 2021

Efek Samping Banyak di Usia Muda, Komnas KIPI Kaji Batasan Usia Vaksin Corona

 Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menegaskan kajian terkait batasan pemberian vaksin AstraZeneca, menjadi hanya untuk usia 40-60 tahun tengah dibahas. Hal tersebut dipertimbangkan berdasarkan rekomendasi di otoritas sejumlah negara Eropa, dan juga Malaysia.

"Sedang dikaji, menunggu hasil sterilitas, toksisitas, sama autopsi (jenazah pemuda DKI Jaktim wafat usai Vaksin AstraZeneca). (Usulan rekomendasi) berdasarkan data dari UK, Denmark, Inggris, Korea, Amerika dan WHO," beber Hindra saat dihubungi detikcom Jumat (21/5/2021).


Prof Hindra membenarkan, jika efek samping vaksin AstraZeneca proporsinya lebih banyak terjadi pada usia muda di Indonesia. Meski begitu, rekomendasi lanjut terkait segmentasi vaksinasi AstraZeneca di usia 40-60 tahun tetap harus menunggu sejumlah pertimbangan lain.


"Data di laporan-laporan itu macam-macam, ada yang banyak (laporan efek samping) di usia muda. Di Korea nggak ada, di Malaysia nggak ada data, di kita banyak (usia muda)," kata dia.


"Tetapi dosis kita kan baru berapa ratus ribu ya, kalau data di UK sama Eropa kan sudah 30 juta dosis, di India kan lebih dari 100 juta dosis. Di kita kan masih ratusan ribu, dibandingin sama data di negara lain yang sudah 30 juta dosis kita harus pertimbangkan," jelas Prof Hindra.


Diberitakan sebelumnya, ada 18 KIPI serius terkait vaksin AstraZeneca. Di antaranya mengeluhkan gejala sesak napas, pingsan, hingga dada berdebar-debar, tetapi seluruhnya bisa teratasi.

https://indomovie28.net/movies/in-time/


Termasuk Orang yang Paling Berpotensi Terkena COVID-19 atau Tidak? Cek di Sini


Risiko seseorang untuk terinfeksi COVID-19 berbeda-beda, ada beberapa kondisi dan penyakit penyerta yang meningkatkan kemungkinannya terpapar COVID-19 hingga mengalami gejala Corona serius. Siapa sih orang yang paling berpotensi terkena COVID-19?


Dikutip dari Web MD, salah satu faktor risiko terpapar COVID-19 bisa dilihat dari usia. Orang yang berusia 50-an ke atas diyakini para ahli memiliki risiko lebih tinggi terkena COVID-19, daripada yang berusia 40-an ke bawah. Sementara, risiko orang yang paling berpotensi terkena COVID-19 berdasarkan usia ada di rentang 85 tahun ke atas.


Usia

Pasalnya saat menginjak usia lanjut, mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang cenderung menurun. Melemah seiring bertambahnya usia.


Selain itu, di usia senja, tak jarang di antaranya memiliki penyakit serius seperti gangguan pada paru-paru hingga masalah jantung, risiko terpapar COVID-19 hingga berakhir fatal menjadi tinggi.


Penyakit penyerta

Penyakit ginjal akut


Kondisi dialisis dapat melemahkan sistem kekebalan seseorang sehingga kerap sulit melawan infeksi virus sebagaimana mestinya.


Kanker dan penyakit paru


Pengidap kanker juga masuk orang yang paling berisiko terkena COVID-19. Sama seperti orang yang berjuang melawan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kondisi jangka panjang penyakit tersebut bisa memperburuk sistem kekebalan tubuh hingga rentan terpapar, dan efek infeksi COVID-19 bisa jauh lebih parah.


Diabetes


Pengidap diabetes juga termasuk kategori orang yang paling berpotensi terkena COVID-19. Pasalnya, banyak kasus pengidap diabetes tipe 2 yang berakhir dirawat di ICU, dan membutuhkan perawatan lebih lama.

https://indomovie28.net/movies/disorder-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar