Jumat, 21 Mei 2021

Duh! Mau Lapor Efek Samping, Nomor di Kartu Vaksinasi COVID-19 Tak Merespons

 Setiap orang yang mengeluhkan efek samping vaksinasi COVID-19, baik dari penerima vaksin Sinovac maupun AstraZeneca, dianjurkan untuk melapor pada nomor yang tertera di kartu vaksinasi. Hal ini ditegaskan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), agar yang bersangkutan mendapat penanganan yang tepat.

Namun, salah satu penerima vaksin AstraZeneca baru-baru ini mengaku sulit berkomunikasi dengan nomor kartu yang tertera di kartu vaksinasi. Disebutnya, keluhan tak kunjung tertangani.


"Dia mengalami demam, badan pegal luar biasa, dia kontak ke petugas terkait, tapi malah disuruh isi form, terus sampai saat ini belum tertangani," jelas dr Suzy, host Tanya Jawab IDI, Kamis (20/5/2021).


dr Ellen Roostati Sianipar SpA dari Komda KIPI Provinsi DKI Jakarta menegaskan, jika tak mendapat respons dari nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi, sebaiknya langsung menghubungi fasilitas kesehatan terdekat. Tentunya, hal ini dilakukan setelah melakukan penanganan pertama, tetapi efek samping tak kunjung hilang.


"Jadi sebetulnya kita sudah memberikan nomor kontak yang di situ, itu memang diharapkan bisa dapat respons secepatnya, jadi kalau memang ada efek samping seperti menggigil demam dianjurkan memang minum paracetamol dulu, kalau memang (efek samping) berlanjut," katanya, di kesempatan yang sama.


"Tolong hubungi fasilitas kesehatan terdekat, kalau memang tidak bisa menghubungi nomor yang tertera di (kartu vaksinasi), hubungi saja fasilitas kesehatan terdekat," bebernya,


Di DKI Jakarta sendiri, ia memastikan seluruh puskesmas dan UGD terdekat siap melakukan penanganan cepat pada setiap orang yang mengeluhkan efek samping pasca vaksinasi Corona.


"Kalau di DKI Jakarta kita sudah pastikan semua puskesmas siap, jadi kapanpun siap, atau UGD yang terdekat, hubungi di situ, dan kapanpun pasti bisa dilayani. Nggak usah takut, mungkin nomor yang dihubungi lagi sibuk atau bagaimana, nggak usah bergantung ke situ kalau memang ada sesuatu langsung hubungi faskes terdekat," tutupnya.

https://indomovie28.net/movies/kung-fu-panda-secrets-of-the-scroll/


Catat! Ini Dua Jenis Vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong di Indonesia


 Sejak Selasa (18/5/2021), program vaksinasi gotong royong untuk kalangan pekerja resmi dimulai. Sampai saat ini, sudah ada dua jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong tersebut, yaitu Sinopharm dan CanSino.

Dari dua jenis vaksin tersebut, salah satu yang sudah mulai digunakan adalah vaksin besutan China, yaitu Sinopharm. Sementara itu, CanSino masih dalam proses rolling submission.


"Di samping Sinopharm, ada kebutuhan vaksin lain untuk vaksin gotong royong ini, yaitu CanSino, dari China juga," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat kerja bersama DPR, Kamis (20/5/2021).


Berikut detikcom rangkum dua jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong di Indonesia.


1. Sinopharm

Vaksin Sinopharm termasuk jenis vaksin gotong royong yang berplatform inactivated virus (virus yang diinaktivasi atau dimatikan). Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan dan didistribusikan oleh PT Kimia Farma Tbk dengan nama SARS-COV-2 VACCINE (VERO CELL) INACTIVATED.


Vaksin Corona ini diproduksi oleh Beijing Bio-Institute Biological Products Co, salah satu unit dari Sinopharm, anak perusahaan dari China National Biotech Group (CNBG).


Berdasarkan uji klinis fase yang berlangsung di Uni Emirat Arab dengan 42 ribu relawan, efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78 persen. Dalam uji klinis tersebut, didapatkan imunogenisitas 14 hari setelah suntikan kedua netralisasi antibodi, yakni 99,92 persen untuk dewasa dan lansia 100 persen.


Saat ini, sudah ada 69.730 dosis vaksin Sinopharm sudah diberikan pada semua perusahaan yang terlibat. Honesti menyebut rencananya akan ada suplai tambahan untuk jenis vaksin gotong royong ini pada pekan kedua Juni sebanyak 1 juta dosis.

https://indomovie28.net/movies/the-road-to-god-knows-where/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar