Di samping fungsi proteksinya di tengah pandemi, penggunaan masker dengan cara tak tepat rupanya bisa memicu pertumbuhan jerawat di wajah alias 'maskne' (mask acne).
Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV dari DNI Skin Centre menjelaskan, maskne disebabkan pertumbuhan bakteri akibat kelembaban berlebih. Pemicunya tak lain air liur, keringat, minyak, dan debu.
"Masker yang jarang diganti dan tidak dicuci dapat menyebabkan maskne. Bagian dalam masker akan menjadi tempat percikan ludah akibat berbicara, batuk, bersin, tumpukan keringat, minyak wajah dan debu," terangnya pada detikcom, Kamis (20/5/2021).
"Sehingga hal ini akan menyebabkan kelembaban meningkat dan memudahkan tumbuhnya bakteri penyebab jerawat," lanjutnya.
Jenis masker apa yang aman untuk wajah rentan berjerawat?
Menurut dr Darma, jenis masker tak memengaruhi kemudahan pertumbuhan jerawat. Selama durasi penggunaan tidak berlebih dan permukaan masker bersih, baik masker medis atau masker kain aman bagi kebersihan kulit wajah dari masalah jerawat.
Ia menambahkan, masker medis berbahan 3 lapis (layers) diyakini efektif menyerap cairan berukuran besar seperti air liur dari batuk atau bersin. Namun ia mengingatkan, lapisan ini tak menjamin proteksi pernapasan karena tak bisa melindungi pengguna dari partikel airborne.
"Karena memiliki lapisan filter ini, masker bedah efektif untuk menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin. Namun lapisan ini bukan merupakan barier proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai dari terhirupnya partikel airborne yang lebih kecil," jelasnya.
"Untuk masker bedah, bukan masalah di bahan yang menyebabkan jerawat tetapi yang terpenting adalah rutin mengganti masker dan tidak menggunakan lebih dari 10 jam," imbuh dr Darma.
Ia mengingatkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan masker kain berbahan katun. Jenis masker ini pula aman digunakan berlapis dobel.
Dengan catatan, penggunaanya tak lebih dari 6 jam, serta rutin dicuci dan dijemur di bawah matahari.
https://indomovie28.net/movies/kung-fu-panda-holiday/
Duh! Mau Lapor Efek Samping, Nomor di Kartu Vaksinasi COVID-19 Tak Merespons
Setiap orang yang mengeluhkan efek samping vaksinasi COVID-19, baik dari penerima vaksin Sinovac maupun AstraZeneca, dianjurkan untuk melapor pada nomor yang tertera di kartu vaksinasi. Hal ini ditegaskan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), agar yang bersangkutan mendapat penanganan yang tepat.
Namun, salah satu penerima vaksin AstraZeneca baru-baru ini mengaku sulit berkomunikasi dengan nomor kartu yang tertera di kartu vaksinasi. Disebutnya, keluhan tak kunjung tertangani.
"Dia mengalami demam, badan pegal luar biasa, dia kontak ke petugas terkait, tapi malah disuruh isi form, terus sampai saat ini belum tertangani," jelas dr Suzy, host Tanya Jawab IDI, Kamis (20/5/2021).
dr Ellen Roostati Sianipar SpA dari Komda KIPI Provinsi DKI Jakarta menegaskan, jika tak mendapat respons dari nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi, sebaiknya langsung menghubungi fasilitas kesehatan terdekat. Tentunya, hal ini dilakukan setelah melakukan penanganan pertama, tetapi efek samping tak kunjung hilang.
"Jadi sebetulnya kita sudah memberikan nomor kontak yang di situ, itu memang diharapkan bisa dapat respons secepatnya, jadi kalau memang ada efek samping seperti menggigil demam dianjurkan memang minum paracetamol dulu, kalau memang (efek samping) berlanjut," katanya, di kesempatan yang sama.
"Tolong hubungi fasilitas kesehatan terdekat, kalau memang tidak bisa menghubungi nomor yang tertera di (kartu vaksinasi), hubungi saja fasilitas kesehatan terdekat," bebernya,
Di DKI Jakarta sendiri, ia memastikan seluruh puskesmas dan UGD terdekat siap melakukan penanganan cepat pada setiap orang yang mengeluhkan efek samping pasca vaksinasi Corona.
"Kalau di DKI Jakarta kita sudah pastikan semua puskesmas siap, jadi kapanpun siap, atau UGD yang terdekat, hubungi di situ, dan kapanpun pasti bisa dilayani. Nggak usah takut, mungkin nomor yang dihubungi lagi sibuk atau bagaimana, nggak usah bergantung ke situ kalau memang ada sesuatu langsung hubungi faskes terdekat," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar