Rasanya tidak mungkin bercinta tanpa sedikitpun mengeluarkan suara. Sepelan apapun, desahan-desahan manja tak mungkin terhindarkan.
Terkadang, desahan semacam itu justru menghadirkan rangsang tersendiri bagi pasangan. Bagi yang mendesah, ekspresi yang terluapkan juga memberikan sensasi tersendiri.
Emily Rose, PhP, seorang seksolog, menyebut desahan saat bercinta juga punya manfaat kesehatan. Di antaranya terkait peluang mendapatkan orgasme.
"Penelitian telah menemukan bahwa semakin banyak orang membuat kebisingan saat berhubungan seks. Desahan dan bersuara saat hubungan seks secara alami membuka tenggorokan dan memperdalam napas, sehingga orgasme bisa menjadi lebih kuat," katanya, dikutip dari HaiBunda.
Beberapa manfaat yang didapat dari desahan saat bercinta adalah:
1. Petunjuk untuk orgasme sama-sama
Komunikasi selama bercinta sangat penting, tetapi terlalu banyak bicara kadang terdengar menyebalkan. Berkomunikasi lewat desahan, tidak ada salahnya lho.
2. Membangkitkan gairah
Desahan terkadang terdengar seksi dan bisa menghadirkan rangsang tersendiri. Asal proporsional saja ya, terlalu dibuat-buat juga akan terdengar aneh.
3. Klimaks lebih cepat
Dipadukan dengan rangsangan lain seperti sentuhan dan belaian, desahan akan membuat pasangan lebih cepat dan mudah mencapai klimaks.
Desahan juga bisa meningkatkan rasa percaya diri lho.
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
WHO Peringatkan Pandemi COVID-19 Tahun Kedua Lebih Mematikan!
Pimpinan organisasi kesehatan dunia WHO memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi COVID-19 bakal lebih mematikan. Beberapa negara seperti Singapura dan Jepang telah meningkatkan kewaspadaan.
"Kita ada di jalur bahwa tahun kedua pandemi bakal jauh lebih mematikan dibanding yang pertama," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, dirjen WHO, DIkutip dari France24, Sabtu (15/5/2021).
Pesan lain yang disampaikan oleh WHO adalah untuk berbagi vaksin Corona, terutama untuk negara miskin. Karenanya, WHO menyarankan untuk menunda vaksinasi pada anak.
"Saya paham kenapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak dan remaja, tetapi saat ini saya dorong mereka untuk mempertimbangkan dan menyumbangkan vaksinnya ke COVAX," pesan Tedros.
Di Jepang, status darurat COVID-19 diperluas ke 3 wilayah baru-baru ini. Sementara itu petisi untuk menunda olimpiade, sedianya digelar Juli, telah ditandatangani lebih dari 350 ribu orang.
Ketiga wilayah perluasan status darurat adalah Hiroshima, Okayama, dan Hokkaido. Status darurat akan berlaku hingga akhir Mei.
https://maymovie98.com/movies/sinister/
AS Sudah Tak Wajibkan Masker-Jaga Jarak, Warga Malah Ketakutan
Amerika Serikat makin melonggarkan aturan pakai masker dan jaga jarak, tidak lagi wajib bagi yang sudah vaksinasi penuh. Namun panduan terbaru ini malah disikapi sebagian warga dengan ketakutan.
"Saya cemas dengan ini," kata Allison Douma, warga Washington DC, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/5/2021).
"Saya cuma nggak merasa aman karena laju vaksinasi melambat, dan saya mengkhawatirkan mutasi," kata Allison yang sudah divaksinasi penuh bulan lalu.
Meski begitu, ada pula yang sejak awal tidak percaya bahwa masker bisa melindungi mereka dari COVID-19. Salah satunya di Texas, yang sejak Maret sudah tidak mewajibkan penggunaan masker.
"Orang tidak memakainya sejak awal," kata Riker Beauchamp, seorang pekerja restoran pizza di Lubbock.
Diamuk COVID-19Di banyak tempat di AS, orang-orang sudah tidak disiplin menggunakan masker sejak beberapa bulan terakhir. Survei yang dilakukan University of Southern California Dornsife Center for Economic and Social Research menunjukkan, hampir separuh warga AS tidak memakai masker bahkan saat COVID-19 mencapai puncaknya.
AS melalui The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) telah semakin melonggarkan aturan pakai masker dan jaga jarak. Seseorang yang sudah dinyatakan vaksinasi penuh tidak lagi wajib mematuhinya, kecuali di tempat-tempat tertentu seperti transportasi umum dan tempat kerja yang masih mewajibkan.
"Jika Anda sudah divaksinasi dan Anda memutuskan untuk melepas masker, Anda aman. Jika Anda belum divaksinasi, maka Anda memutuskan untuk ambil risiko," kata Direktur CDC Dr Rochelle Walensky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar