Bulan Ramadhan kerap dijadikan momen untuk menurunkan berat badan bagi banyak orang. Selain memang umat Muslim berpuasa selama 14 jam setiap harinya, pola makan yang lebih teratur bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan memangkas berat badan tersebut.
Meski sebelum bulan Ramadhan telah banyak orang yang menjalani program diet, banyak pula yang baru memulai dietnya saat bulan ini tiba. Pasalnya, tujuan menurunkan berat badan memang akan lebih mudah tercapai dengan adanya pola makan lebih teratur selama bulan Ramadhan.
Selain itu, waktu yang dimiliki untuk mengonsumsi makanan juga lebih terbatas di bulan suci ini. Menurut ahli gizi Mochammad Rizal, SGz, ketika berpuasa, lambung akan terbiasa untuk menampung lebih sedikit volume makanan dari biasanya.
Dengan demikian, perut akan terasa lebih cepat kenyang meski hanya mengonsumsi lebih sedikit makanan dibandingkan saat sebelum berpuasa.
"Jadi ketika jam makan dibatesin hanya 10 jam, maka lambung kita hanya bisa terisi dengan volume yang lebih sedikit dibandingkan kita bisa makan sepanjang hari. Nah, ini lah mengapa puasa itu bisa dijadikan momen untuk berat badan," kata Rizal dalam program e-Life 'Puasa Bikin Kurus atau Gemuk?'.
Hanya saja, Rizal menyebutkan bahwa diet selama berpuasa ini bisa menjadi tidak aman apabila diet yang dilakukan terlampau ekstrem. Sebab, diet ekstrem saat berpuasa berisiko menurunkan imunitas tubuh lantaran tubuh kekurangan zat gizi.
"Dalam concern aman (atau tidak), ini kembali lagi dilihat dulu (metode) yang dianut, baik itu ketika puasa atau di luar puasa. Kalau pola makannya terlalu restriktif, terlalu membatasi, kemudian makan sangat super sedikit, super ekstrem, tidak diimbangi dengan gizi seimbang, otomatis ini menjadi tidak aman, ya," jelasnya.
https://cinemamovie28.com/movies/because-i-love-you-3/
Bau Miss V Normal atau Tidak? Begini Bedanya Menurut Dokter
Normalnya, Miss V memang tidak mungkin mengeluarkan aroma yang wangi semerbak. Ada bau khas yang mungkin dianggap tidak sedap oleh sebagian orang, adalah hal yang normal karena pengaruh mikroba yang ada.
Tetapi bukan berarti semua bau yang keluar dari Miss V bisa dianggap normal. Bau tertentu bisa mengindikasikan adanya masalah dan harus dikonsultasikan ke dokter.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, juga mengatakan pada dasarnya vagina yang normal itu tidak memiliki bau. Jika ada bau yang menyengat atau aneh, bisa jadi disebabkan jamur atau mikroorganisme yang ada di vagina.
"Jamur yang sering ada di vagina yaitu candida albicans yang menyebabkan penyakit kandidiasis dan akan mengeluarkan lendir atau menimbulkan bau yang amis," kata dr Anthony saat dihubungi detikcom, Kamis (6/5/2021).
"Selain bau yang agak amis, biasanya mengeluarkan cairan berwarna putih, kental, kehijauan, atau putih menggumpal seperti susu basi. Tapi, saya rasa itu hal yang normal dan wajar terjadi pada vagina," jelasnya.
Sebelumnya, dokter spesialis kulit dan kelamin Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV, dari DNI Skin Centre, mengatakan bau vagina dikatakan normal jika tidak ada gejala keputihan yang tidak sehat. Bau yang menyengat dan amis, itu bisa menandakan adanya infeksi akibat jamur, bakteri, atau parasit.
Sedangkan menurut dr Anthony, bau-bau yang tidak biasa pada vagina sebaiknya diperiksakan ke dokter agar bisa segera diatasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar