Tompi belum lama ini menceritakan mirisnya situasi yang ia alami saat ibunda terpapar virus Corona di awal Ramadhan lalu.
Pada saat itu, ia dan keluarganya tengah pulang kampung ke Aceh ketika ibunya terkonfirmasi positif Corona. Hanya saja, pelayanan petugas medis di Aceh menurutnya tidak sigap menangani pasien Corona.
Dalam video yang ia unggah di IG Story pribadi miliknya, Tompi berkata bahwa tes PCR di Lhokseumawe hanya dilakukan 2 kali dalam sepekan, yang seharusnya bisa kapan saja.
"Tenaga kesehatan yang bertugas juga tidak standby di tempat, kita harus marah-marah dulu kita harus punya koneksi dulu baru bisa," kenang Tompi.
Selain itu situasi pandemi Corona di Aceh dinilai Tompi sangat miris karena masih banyak warga yang tidak peduli dengan COVID-19. Bahkan ia mendengar cerita tak sedikit warga yang abai protokol kesehatan.
"Saya menemukan beberapa hal gila. Kepala perawat ini cerita 'dokter Tompi saya baru habis dari pasar, saya kaget, ketemu dengan beberapa orang yang positif COVID-19, namun masih berdagang'," tutur Tompi.
Ia juga menyoroti penanganan Corona di luar pulau Jawa masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Tompi menyayangkan masih minimnya edukasi soal bahaya Corona dan kebutuhan hidup yang mendesak membuat ketidakpercayaan masyarakat Aceh terhadap Corona menjadi tinggi.
Bahkan Tompi sempat bertemu dengan alah satu aparatur negara di Aceh yang justru tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada.
"Saya ketemu dengan satu polisi yang pangkatnya bukan receh, bertanya ke saya dengan kalimat? Betul Tompi ibunya Covid? Saya pikir Covid itu nggak ada," ujar Tompi.
https://kamumovie28.com/movies/queen-of-underworld/
Ini 25 Kelurahan di DKI yang Jadi Penyumbang Corona, Jaktim Terbanyak
Per Minggu (17/5/2021) DKI Jakarta melaporkan 161 kasus baru virus Corona COVID-19. DKI Jakarta menjadi provinsi ke 6 dengan kasus tertinggi Corona di Indonesia.
Jawa Barat menjadi provinsi yang melaporkan kasus baru virus Corona terbanyak di Indonesia dengan 792 kasus.
Total ada 7.146 pasien positif Corona menurut data yang dihimpun corona.jakarta.go.id per Senin (17/5/2021). Wilayah penyumbang kasus paling banyak berasal dari Jakarta Timur.
Berikut daftar wilayah penyumbang terbanyak kasus Corona COVID-19 di DKI Jakarta.
Kelurahan Pademangan Timur (Jakarta Utara): 121 kasus
Kelurahan Srengseng Sawah (Jakarta Barat): 71 kasus
Kelurahan Pejagalan (Jakarta Utara): 64 kasus
Kelurahan Sunter Jaya (Jakarta Utara): 61 kasus
Kelurahan Sunter Agung (Jakarta Utara): 58 kasus
Kelurahan Cibubur (Jakarta Timur): 57 kasus
Kelurahan Ciracas (Jakarta Timur): 56 kasus
Kelurahan Jagakarsa (Jakarta Selatan): 56 kasus
Kelurahan Kebon Jeruk (Jakarta Barat): 56 kasus
Kelurahan Pulo Gebang (Jakarta Timur): 56 kasus
Kelurahan Cengkareng Barat (Jakarta Barat): 55 kasus
Kelurahan Duren Sawit (Jakarta Timur): 53 kasus
Kelurahan Kebon Kosong (Jakarta Pusat): 53 kasus
Kelurahan Pluit (Jakarta Utara): 53 kasus
Kelurahan Penjaringan (Jakarta Utara): 51 kasus
Kelurahan Duri Kosambi (Jakarta Barat): 50 kasus
Kelurahan Cengkareng Timur (Jakarta Barat): 49 kasus
Kelurahan Cililitan (Jakarta Timur): 49 kasus
Kelurahan Palmerah (Jakarta Barat): 49 kasus
Kelurahan Pondok Bambu (Jakarta Timur): 49 kasus
Kelurahan Pondok Pinang (Jakarta Selatan): 49 kasus
Kelurahan Lubang Buaya (Jakarta Timur): 46 kasus
Kelurahan Pegangsaan Dua (Jakarta Utara): 46 kasus
Kelurahan Cilandak Barat (Jakarta Barat): 44 kasus
Kelurahan Kayu Putih (Jakarta Timur): 44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar