Senin, 17 Mei 2021

Dikira Telah Wafat Akibat COVID-19, Wanita Ini Terbangun Sebelum Dikremasi

 Seorang wanita yang berusia 76 tahun dinyatakan sudah meninggal setelah dites positif terpapar virus Corona COVID-19. Tak beberapa lama sebelum dikremasi, wanita ini tiba-tiba terbangun dan menangis.

Wanita ini rencananya akan dikremasi oleh di Baramati, di sebuah kota di negara bagian Maharashtra, India.


Wanita ini bernama Shakuntala Gaikwad, ia dinyatakan positif COVID-19 beberapa hari sebelumnya. Gaikwad diisolasi di rumah, karena kondisinya memburuk karena usia yang sudah tua, keluarga memutuskan untuk memindahkannya ke rumah sakit di Baramati.


Pada 10 Mei, anggota keluarga membawa Gaikwad ke rumah sakit Baramati karena kondisinya yang memburuk. Gaikwad ditolak karena rumah sakit kehabisan tempat tidur.


Ketika keluarga menunggu di luar dengan kendaraan pribadi, Gaikwad tidak sadarkan diri, sehingga membuat keluarga percaya bahwa Gaikwad telah meninggal.


Keluarga pun membawanya pulang dan mulai mempersiapkan kremasi. Ketika kerabat berduka atas kehilangan Gaikwad, ia ditempatkan di usungan untuk perjalanan terakhirnya.


Dikutip dari laman India Today, Gaikwad tiba-tiba membuka matanya dan mulai menangis. Sontak membuat keluarga pun terkejut dan membawanya ke Rumah Sakit Silver Jubilee untuk perawatan.


Polisi Santosh Gaikwad membenarkan bahwa kejadian itu terjadi di desa Mudhale di Baramati.

https://kamumovie28.com/movies/dances-with-dragon/


Ibunda Wafat Akibat COVID-19, Tompi Ungkap Situasi Miris Pandemi di Aceh


 Tompi belum lama ini menceritakan mirisnya situasi yang ia alami saat ibunda terpapar virus Corona di awal Ramadhan lalu.

Pada saat itu, ia dan keluarganya tengah pulang kampung ke Aceh ketika ibunya terkonfirmasi positif Corona. Hanya saja, pelayanan petugas medis di Aceh menurutnya tidak sigap menangani pasien Corona.


Dalam video yang ia unggah di IG Story pribadi miliknya, Tompi berkata bahwa tes PCR di Lhokseumawe hanya dilakukan 2 kali dalam sepekan, yang seharusnya bisa kapan saja.


"Tenaga kesehatan yang bertugas juga tidak standby di tempat, kita harus marah-marah dulu kita harus punya koneksi dulu baru bisa," kenang Tompi.


Selain itu situasi pandemi Corona di Aceh dinilai Tompi sangat miris karena masih banyak warga yang tidak peduli dengan COVID-19. Bahkan ia mendengar cerita tak sedikit warga yang abai protokol kesehatan.


"Saya menemukan beberapa hal gila. Kepala perawat ini cerita 'dokter Tompi saya baru habis dari pasar, saya kaget, ketemu dengan beberapa orang yang positif COVID-19, namun masih berdagang'," tutur Tompi.


Ia juga menyoroti penanganan Corona di luar pulau Jawa masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Tompi menyayangkan masih minimnya edukasi soal bahaya Corona dan kebutuhan hidup yang mendesak membuat ketidakpercayaan masyarakat Aceh terhadap Corona menjadi tinggi.


Bahkan Tompi sempat bertemu dengan alah satu aparatur negara di Aceh yang justru tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada.


"Saya ketemu dengan satu polisi yang pangkatnya bukan receh, bertanya ke saya dengan kalimat? Betul Tompi ibunya Covid? Saya pikir Covid itu nggak ada," ujar Tompi.

https://kamumovie28.com/movies/the-thief-of-time/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar