Senin, 17 Mei 2021

Warning! 20 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Kematian Corona, Ini Sebarannya

 Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkap persentase kasus kematian Corona di Indonesia meningkat sebanyak 0,02 persen selama enam hari terakhir. Disebutkan, peningkatan kasus kematian ini terjadi di 20 provinsi.

"Dalam enam hari terakhir terjadi peningkatan persentase angka kematian sebesar 0,02 persen, yaitu sebelumnya 2,74. Sekarang kita naik menjadi 2,76 persen," kata Dewi dalam rapat koordinasi Satgas COVID-19, Minggu (16/5/2021).


"Ada 20 provinsi mengalami kenaikan angka kematian. Ini berkontribusi dalam kenaikan persentase angka kematian secara nasional sebesar 0,02 persen dalam enam hari terakhir," jelasnya.


Adapun provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian Corona, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.


Menanggapi hal ini, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta kepada para kepala daerah yang wilayahnya mengalami kenaikan kasus kematian untuk segera melakukan evaluasi dan mempelajari penyebabnya.


"Apakah karena terlambat mendapat perawatan? Apakah mungkin stok obatnya sudah mulai berkurang?" ujar Doni.


"Apakah mungkin ada faktor komorbid yang relatif tinggi atau juga ada kelompok lansia yang kita kategorikan sebagai kelompok rentan?" tambahnya.


Beberapa faktor di atas menurutnya, penting untuk diidentifikasi karena negara harus memberikan perlindungan kepada warganya yang terkena COVID-19, khususnya bagi yang termasuk ke dalam kelompok rentan.


"Tolong ini dievaluasi sehingga kita bisa memberikan perlindungan kepada warga negara kita, khususnya kelompok rentan tadi, untuk mendapatkan pelayanan yang lebih optimal. Dan ketika mereka mengalami gejala, maka prioritas pertama harus mendapat perawatan," tuturnya.

https://kamumovie28.com/movies/after-earth-1000-years-in-300-seconds/


Kemenkes Sebut Ada 2 'KIPI Serius' di DKI Diduga Terkait AstraZeneca CTMAV547


 Kementerian Kesehatan mengungkap dua warga meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca bets atau batch CTMAV547. Namun, belum bisa dipastikan penyebab wafat kedua warga tersebut terkait vaksin Corona.


Seperti diketahui, Kemenkes menyetop sementara vaksinasi Astrazeneca batch CTMAV547. Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, hal ini sebagai tindak kehati-hatian sambil menunggu hasil uji sterilitas dan toksisitas BPOM soal vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 keluar.


"Iya ada dua warga DKI. Kematian yang diduga setelah/pasca vaksinasi," jelas dr Nadia saat dikonfirmasi detikcom Senin (17/5/2021).


dr Nadia tidak merinci detail kasus dua warga DKI yang wafat usai divaksinasi. Diberitakan sebelumnya, pemuda 22 tahun di Jakarta Timur meninggal usai menerima vaksin AstraZeneca, tak sempat mendapat pertolongan saat dibawa ke RS lantaran meninggal di perjalanan.


"Data detail ada di Komnas KIPI ya," lanjutnya.


Saat dihubungi detikcom, Komnas KIPI belum menjawab hingga berita ini diturunkan. Sementara dr Nadia kembali menegaskan vaksin AstraZeneca aman digunakan, belum ada tata pelaksanaan atau juknis baru soal vaksin Corona berbasis adenovirus ini.


Ia menegaskan, reaksi vaksin AstraZeneca di setiap orang tentu berbeda-beda. Hal ini yang perlu menjadi perhatian.


"Nggak sama kok, semua vaksin aman, tapi tiap orang kan reaksinya tidak sama," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/after-earth-a-fathers-legacy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar