Lebaran di tengah pandemi mengharuskan sebagian orang terpisah dengan sanak keluarga di kampung halaman. Meski rindu sulit ditahan, aplikasi online bisa dimanfaatkan untuk mengurangi rasa sedih tak dapat berkumpul langsung.
Aplikasi meeting online ini bisa dimanfaatkan untuk silahturahmi lebaran untuk mereka yang terpisah jarak. Dihimpun detikINET, Selasa (11/5/2021) berikut ini daftarnya:
1. Facebook
Biasanya hampir semua keluarga memiliki akun di Facebook. Mulai fitur berbagi foto hingga chat messanger di Facebook bisa dimanfaatkan untuk membagikan momen lebaran lebaran. Apalagi sekarang sudah ada Messenger Rooms, di mana pertemuan online dapat dilakukan oleh hingga 50 partisipan. Panggilan di Messenger Rooms bisa dilakukan di aplikasi Messenger untuk mobile dan desktop secara gratis tanpa batas waktu.
2. Zoom
Video conference Zoom mempermudah dalam melihat sanak saudara dari jarak jauh. Meeting atau silaturahmi online melalui Zoom bisa menampung hingga 100 orang.
3. Instagram
Memang cocoknya aplikasi ini dijadikan tempat berbagi foto, tapi bisa dimanfaatkan juga loh untuk silaturahmi. Dengan memanfaatkan fitur Instagram Live dan Video Chat. Video chat bisa dilakukan dengan langkah: buka menu messages, sentuh ikon video chat, pilih 'Create a Room'.
4. Google Meet
Layanan video call ini bisa berlangsung hingga 60 menit, lebih lama 20 menit dibandingkan Zoom. Jumlah peserta video conference yang terlibat bisa sampai 100 orang.
5. Skype
Pelopor aplikasi video conference ini populer sejak zaman dulu. Skype memiliki fitur yang sederhana dan mudah dipakai. Skype bisa dipakai hingga 50 akun sekaligus.
Silakan dipilih, aplikasi mana yang kira-kira cocok untuk dipakai keluarga Anda. Di tengah pandemi Corona, Lebaran digital memang patut kita coba!
https://trimay98.com/movies/the-fugitive-2/
Belum Satu Bulan AirTag Apple Sudah Diretas
Kurang dari sebulan sejak peluncurannya AirTag Apple sudah berhasil diretas. Hal tersebut dilakukan oleh peneliti keamanan asal Jerman yang mengumumkannya lewat Twitter.
Stacksmashing demikian nama akun Twitternya mengungkapkan telah berhasil meratas AirTag dengan cara melakukan reverse engineering. Saat percobaannya, sudah 2 AirTag yang ia rusak karena gagal diretas.
Ia mem-flash ulang mikrokontroler yang memungkinkannya membuat beberapa perubahan pada fungsionalitas AirTag. Dalam peretasannya ia berhasil membuat perubahan yang berkaitan dengan link URL yang muncul pada pemberitahuan ketika AirTag dalam mode hilang.
Peneliti Jerman mengubah URL pada pemberitahuan. Alih-alih memberi tahu orang yang menemukan AirTag yang hilang tentang situs found.apple.com, pemberitahuan tersebut mengarahkan ke situs web peneliti dan menyertakan URL-nya.
Apple tampaknya harus serius menangani kasus ini. Peretasan AirTag mungkin memungkinkan seseorang untuk menguntit pengguna AirTag tertentu.
Apple pun telah mengirimkan peringatan ketika AirTag yang bukan milik pengguna, ditemukan bepergian dengan keluarga. Adapun kemungkinan AirTag dapat diretas untuk menciptakan masalah keamanan. Sepertinya itu terbukti sangat mungkin dan Apple perlu merespons sebagaimana dilansir detiKINET dari PhoneArena, Selasa (11/5/2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar