Ilmu SEO atau search engine optimization sekarang semakin dibutuhkan, terlebih sumber daya di Indonesia pada bidang tersebut masih belum banyak. Tapi tenang, kamu bisa belajar SEO gratis melalui SEO Conference Jakarta 2021.
SEO bertujuan untuk menempatkan sebuah situs pada posisi teratas pada sebuah mesin pencari berdasarkan kata kunci tertentu. Dengan begitu, akan semakin besar peluang orang menjadi pengunjung situs tersebut.
Yang membuatnya semakin penting di masa pandemi, semua orang kini mau tidak mau beradaptasi memanfaatkan internet secara pesat. Inisiator SEOCon Ryan Kristo Muljono pun menyadari hal ini sehingga tercetusnya SEOCon.
"Dalam kehidupan sehari-hari, kita jalani bisnis. Bisnis berubah, dunia mulai work from home. Sekarang kita semua dipaksa work from home. Kita dari setahun lalu berubah, dari kebiasaan memakai email, kerja dari internet, bahkan konferensi saja online, semua berubah," ucapnya.
"Sekarang bisnis harus adaptasi ke online marketing. Kita merasa tidak pasti dengan apa yang bakal terjadi selanjutnya. Sampai akhirnya, SEO coming to the rescue," sambungnya.
SEOCon Jakarta 2021 bakal dihadiri lebih dari 30 pembicara dari perusahaan ternama dan komunitas SEO di seluruh dunia. Pembicaranya antara lain Jon Earnshaw, Lukasz Zelezny, Eric Siu, Kaitlyn Blosser, Martin Splitt, dan Iona Carina.
SEOCon 2021 dilaksanakan secara online menggunakan Virtual Exhibition Venue dan gratis dari tanggal 17-19 Maret. Acara ini diselenggarakan dengan tema 'Search in the New World'. Untuk mendaftar, kamu bisa langsung menuju link berikut seocon.id/register dan mengisi data pribadi. Kunjungi laman resmi SEOCon Jakarta 2021 di seacon.id untuk mengetahui perkembangan acara.
https://nonton08.com/movies/suami-yang-menangis/
Susah Tidur di Masa Pandemi, Ini Penyebab dan Solusinya
Susah tidur setelah pandemi COVID-19 melanda? Kamu tak sendiri, karena nampaknya semakin banyak orang yang melaporkan masalah ini kepada para dokter untuk mengatasinya.
dr Andreas Prasadja RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran mengatakan dalam acara virtual Menyambut Hari Tidur Sedunia (World Sleep Day) 2021 dari Royal Philips, istilah coronasomnia sudah mulai dikenal -- meskipun ini bukan istilah resmi medis.
"Banyak pasien saya pasca COVID-19 jadi nggak bisa tidur. Dan pertanyaan paling sering 'Dok, apakah karena ini efek virus ya? Saya bilang bukan, coronasomnia lebih karena pada isolasinya. Sama dengan yang work from home, itu juga banyak yang menderita insomnia," tuturnya.
Fakta menunjukkan pencarian insomnia meningkat drastis selama pandemi COVID-19 dan studi dari Royal Philips yang menemukan 71% responden (13 ribu dari 13 negara) mengalami gangguan tidur. Nah, dr Andreas menuturkan bahwa cemas dan stres bisa jadi menjadi alasan di balik adanya masalah ini.
Tapi bukan cuma stres dan cemas, kegiatan yang kurang berirama pun bisa jadi biang keladinya. Semenjak pandemi dan work from home berlaku, banyak orang yang hidupnya menjadi lebih monoton.
"Pencahayanya ini-ini lagi. Aktivitasnya? Sebentar kerja, sebentar Netflix. Semua monoton. Manusia itu makhluk irama, kita sebelumnya kan punya irama kalau mau kerja harus mandi, siap-siap, dandan, jalan, kerja di kantor, pulang, kemudian di rumah istirahat. Selama pandemi, eh, semua berubah," jelas dr Andreas.
https://nonton08.com/movies/bali-beats-of-paradise/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar