Bukan peta biasa, butuh ketelatenan hingga kesabaran tinggi tinggi untuk menyatukan kepingan menjadi sebuah peta detail. Begitulah yang dilakukan astrofotografer J-P Metsavainio yang menghabiskan waktu selama 12 tahun untuk membuat peta galaksi bima sakti.
Di mulai pada 2009 silam, Metsavainio memulai proyek ambisius nan megah ini. Ia mengumpulkan mosaik 1,7 gigapiksel dari Bima Sakti yang terdiri dari 234 gambar individu yang semuanya dijahit menjadi satu keutuhan.
Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, astrofotografer asal Finlandia itu melahirkan karya luar biasa, peta galaksi Bima Sakti yang terdiri dari sekitar 20 juta dari 200 miliar secara keseluruhan di galaksi tersebut.
Untuk menciptakan satu gambar dalam kurun waktu 12 tahun ini, Metsavainio menjelaskan alasannya. Ia memotret sebagian besar mozaik sebagai komposisi individu dan menerbitkannya sebagai karya seni independen.
Secara teknis, untuk memotret bintang-bintang di angkasa, Metsavainio menggunakan pendekatan berbeda satu sama lainnya, salah satunya kamera yang dipakai. Ada benda langit yang perlu lebih banyak exposure dibandingkan lainnya, karena tampak lebih redup dan lebih sulit dilihat. Contohnya, satu sisa supernova membutuhkan lebih dari 60 jam exposure.
Secara keseluruhan, Metsavainio butuh waktu 1.250 jam selama 12 tahun tersebut untuk menghasilkan peta galakasi Bima Sakti ini.
Bila kalian bisa melihat 'harta karun' dalam potongan-potangan yang dirangkai Metsavainio itu, maka akan tampak California Nebula, Pelican Nebula, Wizard Nebula, dan banyak lainnya.
https://movieon28.com/movies/the-youth-2/
Poco X3 Pro dan F3 Dirilis, Ini Harga dan Spesifikasinya
Xiaomi merilis dua ponsel Poco baru, yaitu Poco X3 Pro dan Poco F3, yang menggunakan dua prosesor 'baru' Qualcomm. Berikut ini adalah harga dan spesifikasi Poco X3 Pro dan Poco F3.
Pertama adalah Poco X3 Pro, yang sebenarnya identik dengan Poco X3 NFC namun dengan prosesor baru. Spesifikasinya sama dengan varian NFC, yaitu layar 6,67 inch 120Hz 1080p, baterai 5160 mAh, dan charger 33W.
Namun yang baru adalah prosesor Snapdragon 860, yang tampaknya merupakan versi baru dari Snapdragon 855, prosesor flagship Qualcomm keluaran dua tahun lalu. Chip ini punya Core Kryo 485 yang berbasis Cortex-A76, namun dengan kecepatan sedikit lebih tinggi, yaitu 2,96GHz.
Prosesor ini disebut Poco sebagai pemimpin prosesor flagship 4G untuk 2021, yang seharusnya bakal lebih kencang ketimbang sejumlah prosesor seri 7 yang lebih baru, seperti Snapdragon 765 5G.
Sementara itu Poco F3 adalah perangkat yang kelasnya lebih tinggi, dan jadi perangkat pertama dengan prosesor Snapdragon 870 yang dirilis beberapa bulan lalu. Snapdragon 870 ini adalah varian lebih baru dari Snapdragon 865, prosesor flagship Qualcomm keluaran tahun lalu.
Kecepatan Snapdragon 870 ini sedikit lebih tinggi, yaitu 3,2 GHz, meski tak secepat Snapdragon 888 yang terbaru, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (23/3/2021).
Poco F3 ini sebenarnya adalah Redmi K40, yang baru-baru ini dirilis di China. Ponselnya punya layar 6,67 inch 120Hz 1080p OLED, baterai 4520 mAH dan charger 33W.
Lalu ada tiga kamera belakang, yang terdiri dari kamera utama 48 megapixel, kamera ultrawide 8 megapixel, dan kamera telemacro 5 megapixel, yang tampaknya serupa dengan yang ada di Mi 11.
Kedua ponsel ini belum dirilis secara global, namun di Eropa X3 Pro dibanderol dengan harga 199 euro atau Rp 3,4 juta untuk varian 6GB/128GB, dan 249 euro atau sekitar Rp 4,2 juta untuk varian 8GB/256GB.
Sementara F3 harganya adalah 299 euro atau Rp 5,1 juta untuk varian 6GB/128GB, dan 349 euro atau Rp 5,9 juta untuk varian 8GB/256GB. Namun ini adalah harga awal, dan nantinya bakal naik masing-masing 50 euro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar