Tak selalu harus dilakukan malam hari, bercinta di pagi hari memiliki beragam manfaat, lho. Pasalnya, bercinta di pagi hari dapat membantu menaikkan mood sebelum memulai hari.
Selain itu, bercinta di pagi hari juga bisa membakar kalori seperti sedang berolahraga. Hanya saja, kebanyakan orang memang sering kali terburu-buru di pagi hari lantaran harus bersiap-siap untuk beraktivitas. Pasangan juga sering kali merasa terlalu mengantuk untuk bercinta usai bangun tidur.
Namun, bagi pasangan yang sibuk dan sering kali terburu-buru di pagi hari, tetapi tetap ingin menjaga keintiman, kamu bisa mencoba sejumlah variasi bercinta ini. Dikutip dari laman Elite Daily, berikut 3 variasi morning sex bagi pasangan yang sedang terburu-buru.
1. The spoon
Spooning merupakan posisi yang cocok untuk bercinta di pagi hari. Saat bangun tidur, pasangan dapat langsung mengganti ke posisi di mana pria dapat memeluk wanita dari belakang untuk melakukan penetrasi. Tak hanya cocok bagi pasangan yang menyukai cuddle, posisi ini juga bisa membuat para pasangan terhindar dari bau napas satu sama lain.
2. Reverse cowgirl
Posisi di mana wanita berada di bagian atas menghadap ke kaki pria, sementara pria berada pada posisi berbaring terlentang ini juga cocok untuk di pagi hari. Sebab, kamu tak perlu melakukan terlalu banyak dorongan untuk terstimulasi.
3. The pancake
The pancake merupakan posisi modifikasi dari doggy style ini akan memberikan sensasi yang tidak seintens posisi doggy style yang asli. Pada variasi modifikasi ini, pasangan dapat berbaring bertindihan dengan posisi berhadapan. Dengan demikian, wanita dan pria memiliki kemudahan untuk menjelajah zona erotis masing-masing.
https://kamumovie28.com/movies/youth/
Kenapa Vaksinasi COVID-19 RI Tampak Begitu Lambat? Kemenkes Ungkap Faktanya
Menanggapi proses vaksinasi COVID-19 yang disebut lambat dan tidak mencapai target 1 juta suntikan per hari. Kementerian Kesehatan menyebut vaksinasi ini sebenarnya berjalan sesuai rencana.
Di samping terbatasnya dosis vaksin tersedia, sebagian besar dosis memang direncanakan baru tiba di RI pada semester kedua 2021.
"Kalau kita bicara soal komitmen, tentu pemerintah masih sesuai dengan schedule atau rencana awal, bagaimana 426 juta dosis itu bisa terpenuhi. Saya rasa tidak ada keraguan soal pemenuhan. Tapi memang kita harus agak bersabar karena sebagian vaksin datangnya pada periode semester kedua," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Selasa (23/3/2021).
Menurut dr Nadia, total dosis vaksin yang sudah diterima RI hingga hari pun sebenarnya cukup untuk untuk diberikan ke masyarakat sasaran vaksinasi yang telah ditetapkan.
Perihal ketersediaan vaksin menurutnya tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, stok yang ada pun sudah dengan pertimbangan pemberian dosis kedua untuk seluruh sasaran penerima vaksin.
"Sebagian vaksin masih di-secure untuk penyuntikan dosis kedua. Sehingga ini akan terlihat seperti cakupannya lebih sedikit dibandingkan vaksin yang beredar karena kita masih menunggu proses kedua. Dari 5,7 juta, baru 2,5 juta yang mendapat dosis kedua," ujar dr Nadia lebih lanjut pada detikcom.
Hingga kini, sudah terdapat 6 tahap kedatangan vaksin di RI. Terhitung sejak kedatangan tahap pertama pada 6 Desember 2020 hingga tahap ke-6 (AstraZeneca) pada 8 Maret 2021, Indonesia sudah menerima hampir 40 juta dosis vaksin Corona.
Laporan terakhir dari Kemenkes per Senin (22/3/2021), vaksin COVID-19 dosis 1 telah diterima oleh 5.732.210 orang terdiri dari SDM kesehatan, petugas layanan publik, dan lansia. Sementara dosis 2 telah diterima oleh 2.494.422 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar