Minggu, 21 Maret 2021

CEO Sinovac Blak-blakan Soal Keampuhan Vaksinnya

 Vaksin Corona buatan Sinovac telah disetujui penggunaannya oleh cukup banyak negara, termasuk Indonesia. Yin Weidong selaku CEO Sinovac baru-baru ini wawancara blak-blakan soal seluk beluk vaksin Corona buatannya.

Mengenai taraf perlindungan Sinovac yang berbeda dalam uji coba fase tiga, misalnya 91,25% di Turki dan 60% di Indonesia, Weidong menyatakannya sebagai sesuatu yang normal karena beberapa alasan, misalnya komposisi populasi yang diuji coba.


Kemudian soal seberapa lama vaksin Sinovac bisa melindungi, Weidong menyatakan efek perlindungan sudah muncul dalam setengah bulan dan akan tetap kuat setelah dua bulan. Seberapa lamanya dan seberapa kuat perlindungan setelah 6 bulan, masih diriset oleh mereka.


Seandainya level perlindungan turun dalam jangka panjang, ada solusinya. "Jika angka perlindungan atau efeknya turun, bisa ambil suntikan dosis ketiga. Kami saat ini menggelar studi soal suntikan ketiga dan datanya sekarang dianalisis," kata dia.


Menurutnya, susah infeksi virus Corona benar-benar langsung dieliminasi dengan vaksinasi karena relasi atau kontak antara virus dengan manusia sebagai host biasanya tidak hanya sekali.


Di sisi lain, juga terjadi mutasi yang disebut varian Inggris, Afrika Selatan dan Brasil. Menurut Weidong, mutasi itu sudah dilacak sehingga telah diketahui cara untuk melawannya, termasuk oleh Sinovac.


"Bahkan jika bermutasi, kami bisa menggunakan riset yang ada saat ini untuk mengembangkan vaksin baru dengan efektif," katanya, seperti dikutip detikINET dari CGTN, Rabu (17/3/2021).


"Mutasi adalah fenomena alami. Mutasi virus muncul terus. Di masa silam, virus Corona adalah endemi lokal dan mutasinya rendah. Sekarang dengan lebih dari 100 juta kasus di seluruh dunia, peluang mutasi seharusnya meningkat," paparnya.


Ia pun menyambut baik akan adanya beragam jenis vaksin Corona selain Sinovac. "Pilihan vaksin ini adalah berkah bagi publik. Orang harus divaksinasi sesegera mungkin. Apapun vaksin yang Anda pilih, adalah berkah punya vaksin apapun yang tersedia," kata dia.

https://maymovie98.com/movies/inem-pelayan-sexy-new/


Pejabat Eselon I Kominfo Terpapar COVID-19, Menkominfo Bagaimana?


 Sejatinya hari ini, Rabu (17/3/2021) digelar Rapat Kerja antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate beserta jajaran dengan Komisi I di Gedung DPR RI, Jakarta. Hanya saja ada pejabat eselon I yang terpapar COVID-19, rapat kerja tersebut pun ditunda.

Johnny mengatakan pejabat eselon 1 tersebut biasanya beraktivitas di lantai 7 Gedung Utama Kementerian Kominfo, Jakarta, yang notabene di lantai serupa juga tempat ruang kerja Menkominfo berada.


"Rapat Kerja antara DPR RI dan Kementerian Kominfo yang sedianya diselenggarakan pada hari Rabu 17 Maret 2021 ditunda karena salah satu pejabat eselon I yang biasanya beraktivitas di lantai 7 (lantai tempat Menteri Kominfo bekerja) diduga terpapar COVID-19," kata Menkominfo.


Disampaikan Johnny, setelah mendapatkan kabar tersebut, petugas telah melakukan penyemprotan disinfektan.


Adapun, rapat kerja Menkominfo dan Komisi I yang tertunda kemudian dijadwal ulang. Untuk saat ini, belum diketahui kapan rapat kerja tersebut akan berlangsung.


Sementara itu, mengenai kondisi Menkominfo, terakhir kali melakukan tes swab PCR pada 16 Maret 2021 yang mana hasilnya negatif.


Menkominfo saat ini dalam keadaan sehat dan menjalankan tugas seperti biasa dengan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Menkominfo telah mengikuti vaksinasi COVID-19 sebanyak dua kali, yang mana vaksinasi kedua dilakukan pada tanggal 1 Februari 2021.

https://maymovie98.com/movies/bone-breaker/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar