Untuk mendukung siswa mempersiapkan diri menghadapi ujian, layanan edutech besutan PT Extramarks Education Indonesia, Kelas Pintar, menghadirkan Paket Extra Pintar.
Siswa kelas satu sampai 12 akan menghadapi berbagai penilaian akademik di sekolah, baik Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), maupun Penilaian Akhir Tahun (PAT).
Sebelumnya, aplikasi Kelas Pintar telah mendukung pembelajaran online yang bisa digunakan di perangkat Android TV. Sementara itu, dengan dihadirkannya Paket Extra Pintar diharapkan jadi pelengkap yang dapat menunjang pembelajaran jarak jauh saat ini.
"Untuk membantu siswa mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai ujian sekolah, kami menghadirkan Paket Extra Pintar," ungkap CEO dan Founder Kelas Pintar Fernando Uffie.
Sebagai informasi, Paket Extra Pintar adalah sebuah paket belajar yang tak hanya untuk persiapan ujian semester tahun ini, tapi juga untuk pembelajaran dan persiapan ujian hingga 18 bulan ke depan.
Melalui Paket Extra Pintar, siswa bisa mengakses layanan Kelas Pintar Regular selama 18 bulan, kemudian mendapatkan 50 koin Kelas Pintar setiap bulan selama 18 bulan tersebut, serta akses fitur Tanya dalam waktu yang sama. Adapun, paket ini dibanderol Rp990 ribu.
Uffie mengatakan, siswa memungkinkan melakukan pembelajaran secara mandiri menggunakan layanan Kelas Pintar. Apabila mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan atau mempersiapkan ujian, mereka dapat langsung mengirimkan pertanyaan lewat fitur Tanya.
"Bersamaan dengan peluncuran Paket Extra Pintar ini, kami juga memperkenalkan Koin Kelas Pintar yang merupakan alat tukar berupa koin virtual yang digunakan untuk melakukan transaksi di platform Kelas Pintar," ujar Uffie.
Koin Kelas Pintar tersebut dapat dimanfaatkan siswa yang didapatkannya setiap bulannya itu secara otomatis memperbarui akses fitur Tanya appaun yang dimiliki menjadi Tanya Plus, di mana pertanyaan yang diajukan akan didahulukan oleh guru ahli Kelas Pintar.
Melalui paket terbaru itu, Kelas Pintar, seperti dikatakan Uffie, dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi berbagai ujian di sekolah.
https://tendabiru21.net/movies/dream-flight/
Satelit Internet Elon Musk Ancam Eksplorasi Luar Angkasa
Starlink, satelit internet SpaceX milik Elon Musk menjadi salah satu teknologi baru yang menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Namun teknologi yang menjanjikan internet cepat menyelimuti Bumi ini mengancam eksplorasi luar angkasa.
Para peneliti dan astronom menyebut, meski layanan ini berpotensi merevolusi akses broadband di seluruh dunia, metodologi, aplikasi, dan dampaknya pada langit malam cukup mengkhawatirkan serta punya konsekuensi jangka panjang.
Polusi cahaya
Ahli astrofisika University of Michigan Universitas Michigan di Ann Arbor, Patrick Seitzer mengungkapkan, satelit Starlink lebih terang dari 99% semua objek yang sekarang berada di orbit Bumi.
"Para astronom dapat mengatasi total satelit yang awalnya diproyeksikan Starlink sekitar 1.500 satelit. Tapi rencana SpaceX meluncurkan lebih dari 42.000 satelit ke luar angkasa dapat secara serius menghambat upaya para astronom untuk menangkal polusi cahaya," kata Seitzer seperti dikutip dari ScienceNews.
Selain Starlink, para pesaingnya seperti Project Kuiper dari Blue Origin milik Jeff Bezos dan OneWeb Satellite Constellation kepunyaan Inggris juga bersiap meluncurkan armada satelit internet mereka sendiri dalam waktu dekat.
"Tidak berlebihan membayangkan bahwa ratusan ribu satelit baru akan mengangkasa dalam dekade berikutnya, karena potensi keuntungan yang besar dalam perlombaan broadband satelit," sebut Seitzer.
Meski SpaceX telah meluncurkan satelit "DarkSat" yang diklaim mengurangi polusi cahaya sejak awal 2020, studi yang dilaporkan oleh New Atlas menyebut bahwa pengurangan tingkat kecerahan secara keseluruhan hanya sekitar 50%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar