Kementerian Kesehatan menyebut, angka vaksinasi COVID-19 hingga hari ini berjalan sesuai rencana meski kenyataannya belum mencapai target 1 juta dosis perhari. Pakar mengkhawatirkan, vaksinasi yang berjalan terlalu lambat bisa menggagalkan terbentuknya herd immunity.
Hingga kini, belum ada kepastian soal berapa lama imunitas bertahan pada orang yang sudah disuntik vaksin COVID-19. Sejumlah ahli memprediksi imunitas ini bertahan selama 6 bulan sampai 1 tahun setelah penyuntikan.
"Andai 1 tahun, mudah-mudahan bisa lebih lama. Andai 1 tahun, kecepatan vaksinasi kita selama 1 tahun tidak mencapai 70 persen (181 juta orang), maka kita tidak pernah mencapai herd immunity. Dalam 1 tahun, (imunitas) orang yang diproteksi vaksin dulu sudah hilang. Dia seperti orang yang belum divaksin," ujar pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo dalam webinar, Selasa (23/3/2021).
Menurut laporan Kemenkes, total sasaran vaksinasi di Indonesia untuk herd immunity terbentuk sebanyak 181.554.465 orang. Namun per Senin (22/3/2021), vaksin COVID-19 dosis 1 baru diberikan kepada 5.732.210 orang terdiri dari SDM kesehatan, petugas layanan publik, dan lansia.
Sementara dosis 2 baru diberikan kepada 2.494.422 orang.
Menurut Windhu, kecepatan vaksinasi ini semakin penting lantaran Indonesia berhadapan dengan tingginya risiko kematian akibat COVID-19.
"Orang kalau tertular asal nggak mati, nggak menakutkan. Tapi kalau mati, itu yang menakutkan. Kematian akibat COVID-19 cukup tinggi, sampai hari ini masih 2,7 persen," pungkasnya.
Meski laju vaksinasi disebut berjalan sesuai rencana, juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi menyebut pemerintah tetap mengupayakan penggenjotan laju vaksinasi setiap hari. Di antaranya, melalui pengadaan sentra vaksinasi dengan target 2.000 - 3.000 suntikan dosis perhari, menyesuaikan ketersediaan vaksinator.
Pasalnya, puskesmas hanya mampu menyediakan vaksinasi 50 - 150 dosis per hari. Sedangkan RS 300 - 500 dosis per hari.
"Vaksinasi ini ritmenya terkesan lama, tapi sebenarnya cakupan yang sudah dikerjakan cukup banyak," ujar dr Nadia lebih lanjut pada detikcom.
https://kamumovie28.com/movies/hollywood-adventures/
Ternyata! Ini 4 Alasan Berat Badan Naik Tiba-tiba
Kenaikan berat badan yang tiba-tiba, terkadang perlu diperhatikan. Menurut Lawrence Cheskin, MD, direktur di John Hopkins Weight Management Center, pria yang mengalami kenaikan berat badan secara mendadak perlu diwaspadai. Pasalnya, hal tersebut merupakan sebuah tanda adanya masalah kesehatan.
Terutama, bagi pria yang sebelumnya telah memiliki berat badan yang stabil. Lalu, apa saja sih yang bisa menyebabkan terjadinya kenaikan berat badan mendadak? Dikutip dari laman Men's Health, berikut 4 alasan mengapa kamu tiba-tiba mengalami kenaikan berat badan.
1. Mengonsumsi terlalu banyak garam
Konsumsi sodium berlebihan dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak air, kata Cheskin. Air memiliki berat dan volume, sehingga jika kamu merasa terlalu banyak mengonsumsi makanan asin setiap hari, maka hal ini merupakan salah satu alasan mengapa kamu mengalami kenaikan berat badan.
Makanan yang dijual di restoran, khususnya fast food, cenderung mengandung banyak sodium. Tak hanya itu, makanan yang kamu makan di rumah juga mungkin saja mengandung sodium dalam tingkat tinggi, seperti roti, sandwich, dan daging.
2. Sedang dalam masa pengobatan
Disebutkan oleh W Scott Butsch, MD, direktur pengobatan obesitas di Bariatric and Metabolic Institute di Cleveland Clinic, konsumsi obat-obatan dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak 15 persen.
Pengobatan mengatasi depresi dan penyakit jantung merupakan dua jenis pengobatan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun, Butsch juga mengatakan bahwa obat tidur, painkiller, obat alergi, dan obat untuk meningkatkan hormon juga dapat mempengaruhi berat badan.
3. Terlalu banyak makan
Mengonsumsi terlalu banyak makanan dapat menyebabkan berat badan mudah naik. Apa lagi, saat kamu sedang dalam masa peningkatan kalori. Saat kenaikan berat badan terjadi, salah satu hal utama yang harus diperhatikan adalah melihat seberapa banyak makanan yang kamu konsumsi beberapa saat terakhir.
4. Terlalu banyak konsumsi karbohidrat
Jika sebelumnya kamu menerapkan diet keto atau diet rendah kalori, kemudian kamu mengubah dietnya menjadi diet yang mengonsumsi biji-bijian dan tepung, maka tak perlu heran jika berat badan kamu naik mendadak. Sebab, karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut akan menumpuk di otot dan ginjal sebagai glikogen. Perlu diketahui, satu gram glikogen mengandung tiga gram air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar