Pencarian 'insomnia' di Google naik drastis setelah datangnya pandemi COVID-19. Apakah kamu salah satu orang yang mencari kata kunci tersebut dan mengalaminya?
dr Andreas Prasadja RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran mengatakan dalam acara Menyambut Hari Tidur Sedunia (World Sleep Day) 2021 dari Royal Philips, bahwa kerja di rumah dengan lingkungan yang monoton menjadi salah satu pencetus masalah ini saat pandemi.
"Kerja di rumah dengan lingkungan dan aktivitas yang begitu-begitu saja, akan banyak muncul gangguan-gangguan tidur. Buktinya, pencarian Google untuk kata 'insomnia' selama pandemi meningkat menurut Journal of Clinical Sleep Medicine. Simpelnya, banyak orang nggak bisa tidur selama pandemi." ujarnya, Selasa (16/3/2021).
Peningkatan pencarian kata 'insomnia' di Google ini pun meningkat tajam dibandingkan tahun 2019, pada 2020 kenaikannya mencapai 58%. Biasanya orang mencari kata 'insomnia' paling tinggi pukul 24.00-04.00.
"Padahal kesehatan tubuh berkaitan dengan sistem imun kita. Gangguan tidur bisa meningkatkan reaksi peradangan dalam tubuh," ungkap dr Andreas.
Kondisi kurang tidur ini pun penting karena masyarakat juga sedang menghadapi masa-masa vaksinasi COVID-19. Dengan kualitas tidur yang baik, penelitian mengungkap efektivitas vaksin juga akan meningkat dan bertahan lama dibandingkan mereka yang kurang tidur.
"Ada juga hypersomnia, kantuk berlebihan di siang hari. Ini kenapa? Apa corona bikin ngantuk terus? Penyebab biasanya adalah sleep apnea (henti napas saat tidur), gejalanya mendengkur dan ngantuk berlebihan. Akibatnya bangun nggak segar, kualitas tidur kurang baik, kerja jantung jadi berat," jelasnya.
Ada lagi studi lain juga menunjukkan adanya masalah tidur setelah pandemi datang. Studi terbaru dari Royal Philips untuk negara-negara Asia-Pasifik (APAC) sejak pandemi COVID-19 menunjukkan hampir dua pertiga (71%) dari responden mengalami perubahan pola tidur. Kebanyakan terjaga hingga larut karena khawatir dengan pekerjaan atau tantangan finansial dan membaca berita-berita terkait COVID-19 di tempat tidur mereka.
Empat dari 10 (41%) orang dewasa di APAC adults menyatakan mereka tidak puas dengan kualitas tidur mereka, meskipun rata-rata mendapatkan tidur sebanyak 7,2 jam setiap malam.
https://nonton08.com/movies/say-i-love-you-2/
Pasar Ponsel Indonesia Naik Meski Dihajar Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 telah menghajar pasar ponsel di Indonesia. Tapi hebatnya masih bisa tumbuh meski angkanya tipis.
Berdasarkan Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, pengiriman smartphone di Indonesia mencapai 11,7 juta unit pada 4Q20. Bila ditotal sepanjang tahun 2020 ada 36,8 juta perangkat yang dikapalkan ke Tanah Air. Angka tersebut tumbuh 1% dari tahun sebelumnya.
IDC melihat pasar mengalami penurunan tajam sebesar -18% YoY di paruh pertama tahun 2020. Penyebabnya penerapan lockdown di sejumlah daerah.
Tetapi pasar dapat pulih dengan cepat di paruh kedua 2020. IDC mencatat terjadi pertumbuhan sebesar 19% YoY. Hal ini didorong oleh tertahannya pembelian karena kekurangan pasokan dan penutupan ritel pada kuartal kedua. Ditambah lagi peningkatan utilitas smartphone untuk mendukung berbagai aktivitas bekerja dan belajar dari rumah.
Daya beli konsumen yang lebih rendah dan kebutuhan akan ponsel terjangaku mendorong pertumbuhan segmen low-end mencapai 45% pada tahun 2019. Ini membuat pangsa pasar ponsel kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta mencapai 65%, selain itu memicu persaingan sengit merek-merek utama ponsel Android.
"Pasar smartphone Indonesia mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang mengubah bagaimana cara orang berinteraksi. Kebutuhan akan smartphone melonjak, baik itu untuk mendukung Work-from-Home, Home- based-Learning, layanan streaming hiburan, atau sekedar berkomunikasi secara virtual," kata Risky Febrian, Market Analyst, IDC Indonesia.
"Penerapan regulasi registrasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) juga terus menunjukkan hasil yang positif, dengan meminimalisir peredaran smartphone ilegal di pasaran. Faktor ini diperkirakan memiliki peran besar untuk pemulihan pasar smartphone lebih lanjut di tahun 2021 dan seterusnya, di mana kami memperkirakan akan tumbuh sekitar 20% pada tahun 2021," pungkas Risky.
https://nonton08.com/movies/say-i-love-you/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar