Beberapa negara yang sebelumnya sukses menekan kasus COVID-19 hingga tak ada lagi transmisi lokal, kini kembali mencatat kenaikan kasus. Beberapa di antaranya memilih kembali lockdown.
Beberapa negara disebutkan menghadapi lonjakan kasus baru virus Corona COVID-19. Seperti yang dialami Prancis dan Jerman, negara tersebut memilih kembali lockdown.
Berikut beberapa negara yang menghadapi gelombang ketiga dikutip dari berbagai sumber. Mana saja?
1. Pakistan
Pakistan saat ini tengah di ambang gelombang ketiga Corona COVID-19. Dikutip dari laman Gulf News, kondisi ini terlihat dari tingkat positivitas kasus infeksi COVID-19 yang terus naik.
Pada Kamis (25/3/2021) kemarin, tercatat ada 3.946 orang yang dinyatakan positif virus Corona dalam sehari. Penambahan ini adalah yang tertinggi kedua dari yang tercatat pada Juli 2020 yakni sebanyak 4.432 orang dalam sehari.
Menurut laporan Pusat Komando Operasi Pandemi COVID-19 Pakistan (NCOC), dalam 24 jam terakhir mereka mencatat ada 38.858 spesimen tes Corona. Sebanyak 3.946 di antaranya positif.
Hal itu membuat jumlah kasus infeksi corona di Pakistan mencapai 640.988 orang. Sebanyak 14.028 orang di antaranya meninggal.
Wilayah dengan tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19 di Pakistan terjadi di Provinsi Punjab. Yakni sebanyak 6.099 orang.
2. Prancis
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan lockdown terbatas selama sebulan di Paris dan beberapa wilayah lain. Kebijakan itu diambil untuk menekan kasus COVID-19 yang melonjak.
Dikutip dari laman BBC, dalam lockdown terbatas itu, bisnis yang tidak penting akan ditutup dan pergerakan di luar akan dibatasi di daerah yang terkena dampak. Namun, sekolah akan tetap buka dan olahraga di luar ruangan diperbolehkan hingga 10 kilometer dari rumah.
"Kami mengadopsi cara ketiga, cara yang memungkinkan pengereman (epidemi) tanpa mengunci (orang)," kata Castex, Kamis (18/3) waktu setempat kepada wartawan.
Peningkatan kasus Corona di Paris karena gelombang ketiga virus Corona dengan sekitar 1.200 orang dalam perawatan intensif.
Wilayah lain yang terpengaruh akibat lockdown terbatas itu terutama mencakup wilayah Hauts-de-France di Timur Laut Prancis yang meliputi kota Lille.
https://trimay98.com/movies/the-taste-of-money-a-forbidden-transaction/
3. Belgia
Belgia juga menghadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19. Kini tercatat jumlah kasus positif mencapai 842.775 orang di mana 22.763 orang meninggal dunia.
Akibat gelombang ketiga, Belgia memberlakukan penguncian baru. Sekolah, toko-toko yang tidak menjual makanan hingga salon akan ditutup selama empat minggu ke depan.
Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, mengatakan varian virus Corona asal Inggris kini menyebabkan jumlah pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit melonjak.
"Kami menghadapi gelombang ketiga. Kami akan mematahkannya, seperti yang kami lakukan sebelumnya, "kata De Croo dikutip dari laman Reuters.
"Kami telah memutuskan sakit jangka pendek. Ini keputusan yang berat untuk diambil, tetapi jika kita tidak melakukannya, konsekuensinya akan lebih serius," tambah dia.
Baca juga: Ingat! Dilarang Mudik Saat Lebaran 2021, Ini Alasannya
4. Jerman
Pemerintah Jerman memperpanjang kebijakan karantina atau lockdown seiring meningkatnya kasus COVID-19. Masa karantina diperpanjang hingga 18 April dengan penerapan yang ketat saat libur Paskah dari 1 April hingga 5 April.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan bahwa Jerman perlu menghentikan pertumbuhan eksponensial dari gelombang ketiga virus Corona yang melanda negaranya.
"Kita berada dalam situasi yang sangat, sangat serius" akibat penyebaran varian baru virus corona," ujar Merkel pada konferensi pers yang dikutip dari DW.
Kebijakan karantina yang diperketat ini mengatur pembatasan ruang gerak masyarakat terutama saat Paskah seperti perayaan di gereja secara daring, pertemuan keluarga hanya dibatasi maksimal lima orang, larangan pertemuan publik, penutupan toko selama libur Paskah.
Selain itu, penduduk yang berlibur ke luar negeri harus mengikuti tes COVID-19 sebelum kembali ke Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar