Rabu, 17 Maret 2021

Update AOV Maret 2021: Hadirkan Mode Beach Zipball Sambut Musim Panas

 Untuk menyambut musim panas tahun 2021 ini, Grakk dan Zip memutuskan untuk bermain-main di pantai. Ya, dalam patch update AOV terbaru di bulan Maret 2021 ini, Garena Indonesia akan menghadirkan mode terbaru bernama Beach Zipball!

Kalian akan membuat tim 2 orang dan bertarung dengan 4 tim lainnya dalam sebuah arena khusus. Semua pemain akan menggunakan Hero Grakk dan bertarung satu sama lainnya. Tim dengan jumlah HP terbanyak dan bertahan selama 3 menit akan menjadi pemenangnya.


Mekanisme Mode Permainan

Grakk yang kalian gunakan akan memiliki Skill yang berbeda. Skill 1 Grakk akan membuatnya ia menjadi tidak bisa diserang dan melompat dalam jarak tertentu. Sedangkan Skill 2 Grakk masih sama, yaitu Devil's Chain. Terakhir, Skill Ultimate Grakk saat ini belum bisa digunakan untuk melihat Game Balancing lebih lanjut dan feedback dari para Challengers.


Serangan dari Grakk juga mengalami perubahan dalam mode terbaru AOV, Beach Zipball ini. Ketika kalian menyerang menggunakan Normal Attack, Grakk akan melakukan serangan berputar dan mendorong musuh-musuh yang ada di dekatnya. Jika kalian berhasil mendorong Grakk ke arah tembok, musuh akan mendapatkan Damage tambahan dan meningkatkan peluang kalian untuk memenangkan permainan.


Saat pertarungan dimulai, kalian tidak sendirian, karena ada Zip yang akan mengganggu kalian selama pertandingan. Pastikan kalian memiliki Partner yang andal untuk mendominasi pertandingan.


Mode terbaru AOV, Beach Zipball ini akan hadir pada Patch terbaru AOV yang hadir di bulan Maret 2021. Nantikan info lengkapnya hanya di Social Media @garenaaovid.

https://tendabiru21.net/movies/matthew-bournes-swan-lake/


Menyimpan Bitcoin dkk di Negara Ini Nantinya Bisa Dipenjara


 India tengah mengajukan undang-undang baru untuk memblokir bermacam kegiatan terkait aset kripto termasuk bitcoin, termasuk memenjarakan penambang aset kripto.

UU tersebut jika benar diterapkan akan menjadi aturan aset kripto paling ketat sedunia. Di mana pemerintah India bisa menghukum orang yang menyimpan, menerbitkan, menambang, melakukan jual beli, dan mentransfer aset kripto.


Pengajuan RUU baru ini sejalan dengan rencana pemerintah India yang diungkap pada Januari lalu, yaitu keinginan mereka untuk memblokir semua aktivitas mata uang virtual privat seperti bitcoin. Pada saat bersamaan, mereka berencana membangun kerangka mata uang digital resmi India.


Namun dalam perkembangannya, para investor aset kripto sedikit lebih lega karena tampaknya pemerintah India bakal melonggarkan aturan tersebut, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (15/3/2021).


Pasalnya dalam aturan tersebut bakal ada kelonggaran yang memberikan waktu sampai dengan enam bulan agar pemegang aset kripto bisa mencairkan asetnya, yang diungkap oleh salah seorang pegawai pemerintah yang tak disebutkan namanya.


Ia pun yakin kalau RUU tersebut bakal disetujui, karena pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi punya suara mayoritas di parlemen.


Jika RUU ini disetujui, India akan menjadi negara besar pertama yang melarang aktivitas aset kripto. Bahkan di China pun, yang melarang aktivitas jual beli dan penambangan aset kripto, warganya tetap boleh menyimpan aset kripto.


Meski diancam akan diblokir, transaksi aset kripto di India tetap terbilang tinggi. Jumlah investor aset kripto diperkirakan mencapai 8 juta orang dengan nilai mencapai 100 miliar rupee atau sekitar USD 1,4 miliar.


"Jumlah uang menjadi berlipat ganda secara cepat setiap bulan dan anda tentu tak mau tertinggal. Meskipun banyak orang panik karena berpotensi diblokir, keserakahan tampaknya menjadi penyebab utama (orang tetap menggunakan aset kripto)," ujar Sumnesh Salodkar, seorang investor aset kripto di India.

https://tendabiru21.net/movies/down-swan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar