Minggu, 02 Mei 2021

Ngeri! Kesaksian WNI Melihat 'Tsunami' COVID-19 di India

 Tsunami COVID-19 di India kian mengganas. Ratusan ribu orang dilaporkan tertular virus Corona setiap harinya.

Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Mohd Agoes Aufiya menjadi saksinya. Ia mengatakan tak sedikit warga India yang meninggal akibat COVID-19 karena kesulitan mendapat akses perawatan di rumah sakit.


"Ketersediaan COVID-19 ICU bed rumah sakit yang ada di kota New Delhi untuk tempat tidur ICU dari 4.821 yang tersedia, yang sudah digunakan atau terpakai yaitu 4.803 sehingga hanya 18 tempat tidur ICU yang tersisa," kata Agoes, WNI yang tengah menempuh pendidikan di Jawaharlal Nehru University (JNU), India, Kamis (29/4/2021).


"Banyak sekali warga India, terutama di kota New Delhi mencoba melakukan perawatan di rumah sakit ini sudah overload, tidak bisa menampung lagi," imbuh Agoes.


Pada Sabtu (1/5/2021), India kembali melaporkan rekor penambahan kasus Corona terbanyak di dunia. Negara itu mencatat sebanyak 401.993 orang di negaranya yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam waktu sehari.


Bagaimana nasib WNI di India?

Agoes mengatakan ia dan WNI lainnya diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi. Terlebih saat ini India tengah menerapkan lockdown.


Meski begitu, mereka masih diperbolehkan untuk membeli kebutuhan makanan di toko-toko dekat rumah.


"Sekarang (lockdown) diperpanjang 27 April-3 Mei. Sepertinya akan terus berlanjut jika kasus terus meningkat. Tidak semua orang bisa keluar dari rumah, hanya beberapa penting saja seperti membeli sembako, sayur-sayuran, buah-buahan. Kalau ingin keluar rumah harus menggunakan e-Pass atau izin tertentu diperkenankan pemerintah," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/sinbad-the-fifth-voyage/


Di Sisa Ramadhan Yuk Diet dengan 'Piring T' dan 'Hand Portion'


 Selain tujuan ibadah, puasa juga seringkali jadi kesempatan untuk menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan karena saat puasa, seseorang tidak akan makan dan minum selama kurang lebih 12 jam.

Akan tetapi muncul kekhawatiran untuk makan secara berlebihan saat sahur maupun berbuka, sehingga berat badan justru naik saat puasa. Hal ini ternyata bisa diatasi dengan mengatur porsi makan.


Salah satu trik yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti pedoman 'Isi Piringku', resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


"Untuk teman-teman yang ingin turun berat badan, bisa menggunakan pedoman 'Isi Piringku'. Jadi, piring dibagi menjadi seperti huruf T, yang setengah adalah porsi untuk sayur, lalu seperempatnya untuk protein, dan seperempatnya lagi untuk karbohidrat," jelas Ahli Gizi Mochammad Rizal dalam program e-Life, Jumat (23/4/2021).


Tak hanya itu, trik lain yang bisa dicoba adalah dengan menggunakan tangan sebagai alat ukur. Istilah untuk trik ini adalah 'hand-portion'.


"Kalau protein itu setelapak tangan, kalau sayur-sayuran pakai satu genggam tangan, kalau karbohidrat pakai satu tangkup tangan satu porsinya. Jadi, setiap kali makan bisa satu sampai dua porsi, masing-masing, protein satu sampai dua porsi, kemudian sayur-sayuran satu sampai dua porsi, kemudian karbohidrat juga satu sampai dua porsi," terang Rizal.


Kedua trik di atas sangat berguna untuk mengatur porsi makan, karena dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar bulan puasa.

https://trimay98.com/movies/powerful-four/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar