Saat India diamuk Corona dengan catatan lebih dari 400 ribu kasus per hari, kondisi jauh berbeda terjadi di Wuhan. Mereka menggelar festival musik besar-besaran Sabtu lalu.
Ada ribuan orang yang menghadiri hari pertama festival musik bernama Wuhan Music Strawberry Festival. Beberapa orang tampak berteriak kegirangan saat beberapa aksi favorit dari band mereka tampil di panggung.
Festival musik tahunan di Wuhan kembali digelar usai tahun sebelumnya diadakan secara online karena masih berjuang melawan COVID-19. Pasca bebas Corona, ada 11 ribu orang penonton hadir di acara tersebut, banyak yang sudah tidak memakai masker, adapula yang masih memakainya.
Warga di Wuhan, tempat pertama kali Corona dilaporkan, sebelumnya melalui lockdown ketat lebih dari dua bulan melawan virus Corona. Setelah lockdown diterapkan, hampir seluruh kota kini terbebas dari COVID-19.
Hanya sedikit wilayah di Wuhan, China, yang masih mencatat kasus Corona.
"Tahun lalu kami (di Wuhan) melawan virus Corona," kata siswa berusia 23 tahun dan warga Wuhan Gao Yuchen.
"Tidak mudah untuk mencapai tempat kita sekarang ini. Orang-orang di sini telah berusaha keras dan membayar harga yang mahal (karena terkena virus). Jadi saya merasa sangat senang berada di sini (di festival)," lanjut Gao.
Acara dua hari tersebut mempertemukan penyanyi dan band domestik terkenal dan tidak begitu terkenal di tiga panggung di taman Garden Expo Wuhan. Acara Sister "Strawberry Music Festival" diadakan di kota-kota lain, termasuk Beijing, selama hari libur nasional. Peserta datang ke Wuhan dari seluruh negeri, seperti Zhang Hongkai yang berusia 29 tahun, dari Shijiazhuang di provinsi Hebei.
"Ini pertama kalinya saya di acara seperti ini diadakan di luar ruangan," kata Zhang. "Saya sangat suka suasananya."
China kini hanya melaporkan 16 kasus COVID-19 baru pada hari Jumat, turun dari sehari sebelumnya yaitu 13 kasus.
"Semua kasus baru adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri," kata Komisi Kesehatan Nasional China dalam sebuah pernyataan.
https://trimay98.com/movies/sagrada-reset-part-1/
Selain India, Ledakan COVID-19 Bikin 5 Negara Ini Lockdown Lagi!
Sejumlah negara di dunia kembali menerapkan lockdown lantaran mengalami lonjakan jumlah kasus COVID-19. Per Sabtu (1/5/2021), total kasus infeksi virus Corona di dunia telah mencapai lebih dari 149 juta kasus.
Sementara itu, jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di dunia telah tercatat sebanyak 3.1 juta kasus, seperti dilaporkan oleh Express. Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi, kemudian diikuti oleh Brazil, India, Prancis, dan Rusia.
Di sisi lain, India yang saat ini tengah mengalami tsunami COVID-19 telah memecahkan rekor sebagai negara yang melaporkan jumlah kasus harian tertinggi di dunia. Ledakan kasus COVID-19 yang terjadi di sejumlah negara tersebut diketahui disebabkan oleh adanya varian baru Corona yang lebih mudah menular.
Oleh sebab itu, guna mengurangi risiko semakin menyebarnya varian baru tersebut, beberapa negara di dunia memutuskan untuk menerapkan kebijakan lockdown. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut 6 negara yang saat ini kembali lockdown.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan seluruh sekolah di Prancis akan ditutup selama setidaknya tiga minggu karena lockdown. Seluruh toko non-esensial harus ditutup dan masyarakat dilarang melakukan perjalanan ke luar rumah lebih dari 10 kilometer. Aturan tersebut berlaku hingga setidaknya tanggal 3 Mei.
Jerman
Saat ini, Jerman sedang menghadapi gelombang ketiga COVID-19. Jerman memperpanjang masa lockdown dengan sedikit keringanan, termasuk izin membuka toko non-esensial pada area-area dengan jumlah kasus rendah. Menurut prediksi, Jerman akan menerapkan kebijakan tersebut hingga Juni mendatang.
Turki
Pemerintah Turki baru saja menerapkan kebijakan lockdown pertamanya sejak Kamis (29/4/2021). Kebijakan tersebut berlaku selama tiga pekan hingga 17 Mei mendatang. Sekolah dan toko harus ditutup selama lockdown. Per April lalu, Turki telah mencatat sebanyak lebih dari 60.000 kasus baru dengan adanya gelombang ketiga COVID-19 di negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar