Sabtu, 18 Juli 2020

Istri Bill Gates Serukan Amerika Jangan Pilih Presiden Mirip Trump

Kecewa dengan sikap Donald Trump hadapi pandemi COVID-19, istri Bill Gates, Melinda Gates serukan warga Amerika memilih presiden yang tepat. Kepada Financial Times, ia blak-blakan mengaku sangat kecewa dengan sikap Presiden Donald Trump.
"Saya pikir, Anda akan lihat nanti suara masyarakat Amerika Serikat... Populasi harus berani buka suara melawan pemimpin mana pun yang tidak menggunakan alat dan data yang ada," ujarnya.

Lebih frontal, Bill Gates dan Melinda Gates mengaku bersuara karena mereka percaya pemerintahan Trump bukanlah kepemimpinan yang tepat untuk Amerika Serikat pada saat ini. Keputusan bicara seperti ini bukan sembarangan saja dilontarkan istri Founder of Microsoft ini, melainkan berdasarkan pemikiran matang dan netral.

"Kami adalah pasangan bipartisan. Kami telah bekerja sangat efektif dengan pemerintahan Bush, pemerintahan Obama," katanya.

Nah perihal pemilihan presiden yang akan datang, apakah Bill atau Melinda Gates akan memberi dukungan pada salah satu kandidat untuk maju menjadi Kepala Negara Amerika Serikat? Nyatanya, pasangan itu belum memutuskan apakah akan menggunakan harta mereka untuk mendukung kandidat dalam pemilihan presiden 2020.

Meski begitu, Melinda mengaku ia dan suami telah banyak melakukan percakapan dengan para anggota senat dan orang-orang di Gedung Putih tentang kebijakan yang lebih berbasis ilmiah dan bukti terkait COVID-19.

"Kami tahu sekarang, satu-satunya alat kami adalah pengujian, pelacakan kontak, karantina dan masker. Pemimpin mana pun yang tidak menggunakan alat dan data yang tersedia, rakyat perlu menentang," tegasnya.

Lantas ia memuji Anthony Fauci, penasihat medis Gedung Putih sebagai satu-satunya tokoh di Gedung Putih yang memahami beratnya pandemi, dan menyesalkan tekanan politik dari Trump kepada Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

"Mengapa kita tidak memiliki rencana pengujian dan karantina serta respons nasional yang baik? Itu karena apa yang terjadi di CDC," tandasnya.

Kronologi WN Jepang Positif SARS-CoV2 Sepulang dari RI Versi Kemenkes

Seorang warga negara Jepang disebut positif virus corona COVID-19 sepulang dari Indonesia. Oleh Kementerian Kesehatan RI melalui laporan dari Jepang, diagnosa pasien mengarah pada SARS-CoV2 yang diduga adalah bentuk mutasi COVID-19.
"Kalau mau dibedakan silahkan dibedakan tapi saya punya referensi bahwa SARS-CoV tipe 2 merupakan bentuk mutasi gen, bentuk perubahan yang dari penyebab pertama yang dulu disebut 2019-nCoV. Dua dua referensinya ada dan kami tidak akan memperdebatkan nama tapi bagaimana surveilans aktif dilakukan," tutur Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Achmad Yurianto kepada media melalui sambungan telepon di Kantor Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, (25/2/2020).

Disebutkan oleh dr Yuri, sapaannya, pria yang terinfeksi adalah penduduk Tokyo berusia sekitar 60 tahun. Namun ia disebut pernah berkunjung ke dokter karena sudah memiliki gejala sebelum melakukan perjalan ke Indonesia. Ini kronologisnya.

12 Februari
Sebelum datang ke Indonesia, pasien sudah mengeluh sakit sehingga mengunjungi dokter di Tokyo. Hasil pemeriksaan menunjukkan ia tidak perlu dirawat karena tak ada indikasi pneumonia.

13 Februari
Pria tersebut masih bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasa. Menurut laporan, ia sedang melakukan kegiatan sosial di rumah lansia.

14 Februari
Libur dan berdiam di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar