Senin, 12 Oktober 2020

Ada Berbagai Macam Bentuk Mr P, Termasuk yang Mana?

 Bukan hanya ukurannya yang berbeda-beda, bentuk Mr P juga bervariasi. Tidak ada istilah normal dan tidak normal, selama tidak mengganggu fungsi maka terima saja apa adanya.

Sayangnya, pria punya kebiasaan buruk saling membandingkan. Beberapa orang cenderung tidak puas ketika bentuk Mr P miliknya berbeda dari orang lain.


Dikutip dari Metro.uk, sebuah penelitian yang dilakukan perusahaan iMEDicare mengamati Mr P pada 600 pria selama sebulan. Hasilnya, ada tujuh tipe penis yang dimiliki oleh pria.


Ketujuh bentuk Mr P yaitu:


1. The pepper

Penis dalam tipe ini lebih pendek dari ukuran rata-rata, tetapi sangat tebal.


2. The pencil

Penis cenderung panjang, lurus, sedikit tipis, dan memiliki ketebalan batang penis yang sama.


3. The cone

Bentuk penis dalam tipe ini cenderung makin menyempit hingga ujung. Pria dewasa yang belum disunat umumnya memiliki bentuk ini sebagai tanda dari fimosis atau pengencangan kulit kulup hingga tidak bisa ditarik keluar dan harus segera diperiksakan.


4. The Hammer

Tipe ini mirip dengan jamur. Pangkal penis memiliki bentuk yang kecil namun semakin membesar di ujung khususnya bagian kepala.


5.The cucumber

Tipe penis ini memiliki ketebalan batang berada di atas rata-rata sehingga tampak 'besar' dan keras seperti mentimun.


6. The sausage

Merupakan tipe penis yang paling umum, dengan panjang dan ketebalan rata-rata dan memiliki ketebalan batang yang sama mulai dari pangkal hingga kepala.


7. The banana

Tipe ini mirip seperti pisang yaitu melengkung ke kanan atau kiri. Hal ini bukan masalah dan bahkan membuat bercinta semakin seru.


Tetapi, apabila bengkoknya sangat parah atau terjadi setelah mengalami cedera. Bisa jadi itu adalah penyakit peyronie.


Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit peyronie adalah kondisi jaringan parut yang berkembang pada penis dan menyebabkan ereksi melengkung dan menyakitkan. Hal ini dapat mengganggu kehidupan seksual dan mengalami disfungsi ereksi.


Penyakit peyronie jarang hilang dengan sendirinya sehingga wajib melakukan perawatan dini dan segera periksa ke dokter agar tidak menimbulkan dampak buruk lebih lanjut.

https://indomovie28.net/parkers-anchor/


Mengkhawatirkan, Pasien COVID-19 Alami Kondisi Mirip Stroke


 Seorang pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala pernapasan telah menderita kelainan saraf dalam kasus yang menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa ilmuwan. Kondisi ini dialami seorang pria berusia 30 tahun dari Texas.

Ia mengalami kesulitan berbicara dan berjalan, yang merupakan manifestasi dari kerusakan otak kecil, bagian yang mengontrol koordinasi dan keseimbangan. Padahal pasien tersebut tidak mengalami batuk, nyeri dada, atau gejala pernapasan terkait lainnya.


"COVID-19 belum dilaporkan sebagai penyebab dari kondisi serebellitis akut tanpa gejala pernapasan terkait," tulis Adriana Povlow dan Andrew Auerbach, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Emergency Medicine, dikutip dari South China Morning Post.


Para dokter di San Antonio, awalnya mengira pasien ini menderita stroke. Namun pemindaian otak tidak menemukan pendarahan di kepala, tetapi gambar sinar-X menunjukkan beberapa peradangan ringan di paru-paru bagian atas. Tes PCR mengkonfirmasi ia infeksi virus corona.


Pasien menghabiskan 10 hari di rumah sakit tanpa menunjukkan tanda-tanda gejala pernafasan, menurut dokter. Meskipun ada beberapa perbaikan dalam gejala neurologisnya, dia masih tidak dapat berjalan tanpa bantuan pada saat keluar dari rumah sakit.


Dokter di China sebelumnya telah memperingatkan bahwa virus tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak. Lebih dari sepertiga pasien di Wuhan mengalami gangguan kesadaran, kejang, kehilangan penciuman atau penglihatan, nyeri saraf, dan gangguan neurologis lainnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan April.


Pasien lain di belahan dunia lain juga telah dilaporkan mengalami "brain fog" selama berbulan-bulan setelah keluar dari rumah sakit, namun sebagian besar sudah lanjut usia dan kerusakan otak selalu disertai gejala lain. Kasus cerebellitis akut lainnya juga telah dicatat pada pasien COVID-19 hanya saja dia menunjukkan gejala pernapasan.

https://indomovie28.net/miracle-in-cell-no-7-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar