Selasa, 20 Oktober 2020

6 Tata Cara Berhubungan Suami Istri Menurut Islam Sesuai Sunnah

  Hubungan suami istri sebetulnya bukan tema pembicaraan yang tabu. Pasangan yang telah menikah wajib tahu cara memperlakukan pasangannya dengan baik.

Islam, dalam Al Quran dan hadist, sebetulnya telah mengatur cara berhubungan suami istri menurut Islam sesuai sunnah. Aturan ini tak mengurangi berkah dan kepuasan saat berhubungan seks pada pasangan.


Berikut enam cara berhubungan suami istri menurut Islam sesuai sunnah:

1. Awali dengan doa

Seperti saat mengawali kegiatan yang lain, berhubungan suami istri juga wajib diawali dengan doa. Bacaan doa memperbaiki niat hubungan seks untuk berkah, kesehatan, dan kepuasangan suami istri


Berikut bacaan doa sebelum berhubungan suami istri


بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا


Arab latin: Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa


Artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami."


Bacaan doa terdapat dalam hadist yang diceritakan Ibnu 'Abbas dan diriwayatkan Bukhari.

https://indomovie28.net/last-heist-2016/


2. Selalu menjaga kebersihan

Dikutip dari Al-Islam, pasangan suami istri wajib membersihkan tubuh termasuk organ genitalnya setelah intercourse. Kebersihan menjamin kesehatan dan berkah dari Allah SWT selalu menyertai pasangan suami istri.


Kewajiban mandi junub setelah melakukan hubungan suami istri tercantum dalam Al Quran surat An Nisa ayat 43


ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا


Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā taqrabuṣ-ṣalāta wa antum sukārā ḥattā ta'lamụ mā taqụlụna wa lā junuban illā 'ābirī sabīlin ḥattā tagtasilụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum, innallāha kāna 'afuwwan gafụrā


Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."


3. Mempertimbangkan kondisi suami istri

Kondisi fisik, psikologis, dan emosi harus menjadi fokus utama sebelum melakukan hubungan suami istri. Suami harus mempertimbangkan uzur sang istri jika tidak bisa melayani kebutuhan seks pasangan.


Pertimbangan kondisi memastikan tidak ada yang tersakiti setelah terjadi hubungan suami istri secara fisik atau mental. Kondisi yang baik memastikan suami istri sama-sama merasa puas dan mendapat berkah.


Dalam hadistnya, Rasulullah SAW telah mengingatkan pentingnya suami berbuat baik pada istri


عَنِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ ‏ "‏ خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي ‏"‏


Artinya: Rasulullah SAW berkata, "Yang terbaik dari kamu adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya. Dan aku adalah yang terbaik dari kamu semua untuk istri-istriku." (HR Ibnu Majah).

https://indomovie28.net/mojin-lost-legend-2015/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar