Jumat, 09 Oktober 2020

4 Posisi Bercinta yang Bisa Bikin Orgasme Berkali-kali

 Multi orgasme atau orgasme berulang adalah impian banyak orang, khususnya kaum wanita. Tidak selau mudah untuk mencapainya, kadang-kadang butuh trik yang jitu.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah mencobat berbagai variasi posisi bercinta. Beberapa di antaranya memungkinkan untuk stimulasi lebih optimal sehingga peluang orgasme berulang bisa lebih besar.


Dikutip dari Cosmopolitan, ini 4 posisi seks untuk membantu pasangan mencapai orgasme berulang:


1. The rocker

Posisikan wanita dalam keadaan tengkurap dan beri tekanan pada kedua kakinya, kemudian lakukan penetrasi di belakang. Posisi bercinta ini merangsang klitoris sehingga wanita mengalami orgasme berulang kali.


2. Princess and the peen

Dalam posisi ini bisa membuat wanita merasakan rangsangan dari depan dan belakang. Princess and the peen mirip dengan doggy style tetapi bedanya posisi ini membutuhkan bantuan bantal sebagai penyangga.


Gesekan pada bantal dipercaya dapat merangsang klitoris ketika bercinta. Penetrasi bisa diatur dengan lembut.


3. Puppet master

Dalam posisi puppet master, wanita hanya berbaring dan mengarahkan pasangan. Jika tidak mengetahui G-spot pasangan, minta pasangan memberitahunya.


4. The rag doll

Jika menginginkan rangsangan berbeda, cobalah dengan posisi wanita berbaring. Kemudian, pegang kakinya untuk menstimulasi Miss V lebih dalam lagi.

https://indomovie28.net/house-of-wolves/


Sakit Kepala yang Seperti Ini Bisa Jadi Gejala COVID-19


Para peneliti mengungkap gejala baru virus Corona COVID-19. Mereka menilai sakit kepala dengan rasa berdenyut-denyut bisa menjadi tanda COVID-19 yang buruk.

Dikutip dari laman Times of India, sebuah studi dalam jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology pada 5 Oktober 2020, termasuk survei yang dilakukan pada 509 pasien dengan virus Corona COVID-19 di berbagai rumah sakit Northwestern Medicine di Chicago, AS.


Studi tersebut menemukan bahwa hampir 38 persen dari pasien tersebut mengalami sakit kepala di beberapa titik selama periode infeksi. Orang-orang lebih mungkin menghadapi gejala neurologis selama perjalanan penyakit mereka.


"Ini adalah studi pertama dari jenisnya di Amerika Serikat (AS). Hanya ada dua makalah yang diterbitkan yang menjelaskan prevalensi manifestasi neurologis pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Cina dan Eropa," ujar Igor Koralnik, rekan penulis studi dan MD yang mengawasi Klinik Neuro Covid-19 di Rumah Sakit Memorial Northwestern.


Selain itu, studi melaporkan bahwa hampir 82 persen pasien yang menderita virus Corona mengalami gejala neurologis. 43 persen mengalami gejala pada tahap awal, sementara 63 persen menghadapi gejala neurologis selama mereka dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, angka-angka ini menunjukkan bahwa sakit kepala adalah salah satu gejala COVID-19 neurologis paling umum, yang mengharuskan penderitanya segera dirawat di rumah sakit.


Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa pasien dengan manifestasi neurologis mengalami rawat inap lebih lama. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa ensefalopati dikaitkan dengan hasil fungsional yang lebih buruk pada pasien rawat inap dengan Covid-19, dan mungkin memiliki efek yang bertahan lama.


Ensefalopati merupakan istilah umum yang digunakan untuk menekankan pada penyakit otak, kerusakan, atau kerusakan.


"32 persen pasien yang dirawat di rumah sakit akhirnya mengalami perubahan fungsi otak yang menyebabkan sakit kepala," jelas Koralnik.


Lebih dari dua pertiga pasien yang mengalami kerusakan fungsi otak tidak mampu merawat diri sendiri bahkan setelah meninggalkan rumah sakit. Di sisi lain, 90 persen pasien yang tidak mengembangkan ensefalopati tidak menghadapi masalah apapun setelah mereka keluar dari rumah sakit.

https://indomovie28.net/the-whispers/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar