Salah satu topik pembicaraan yang paling sering dibahas menyangkut masalah organ intim adalah seberapa besar atau panjang ukuran penis pria. Tetapi, sedikit yang membahas mengenai rata-rata kedalaman vagina.
Vagina merupakan organ yang sangat sensitif dan merupakan aset berharga bagi wanita. Tak sedikit wanita penasaran kira-kira berapa kedalaman vagina yang normal?
Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian yang dilaporkan oleh British Journal of Obstetrics & Gynecology, mengatakan bahwa kedalaman rata-rata vagina yaitu sekitar 3,77 inci (9,6 cm). Namun, ukuran tersebut tidak menjadi patokan karena setiap wanita memiliki kedalaman vagina yang berbeda.
Ada beberapa penelitian yang mengklaim bahwa kisaran rata-rata kedalaman vagina pada perempuan adalah 3 hingga 7 inci (7,6 cm sampai 17,8 cm). Jika mengukur kedalaman vagina mulai dari ujung leher rahim, panjangnya bisa mencapai 7 inci.
Uniknya, kedalaman vagina bisa berubah dalam situasi tertentu. Ketika sedang bergairah, darah akan mengalir lebih banyak ke vagina. Hal itu menyebabkan vagina memanjang dan serviks terangkat sedikit sehingga memungkinkan penis atau masuk ke vagina.
Ukuran rata-rata penis saat ereksi sekitar 33 persen lebih panjang daripada rata-rata kedalaman vagina. Namun, ukuran vagina dan penis bisa bervariasi sehingga bisa saling menyesuaikan.
Meski begitu, vagina bisa mengalami peregangan secara alami karena adanya mukosa. Mukosa adalah sejenis lapisan jaringan di dalam vagina yang terdiri dari sel-sel khusus yang melepaskan cairan pelumas vagina.
Jangan khawatir, kedalaman vagina tidak mempengaruhi performa aktivitas seksual kamu.
https://indomovie28.net/mothers-and-daughters/
Mengenal Sederet 'Obat COVID-19' yang Diberikan pada Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Militer Walter Reed, usai ia dan istrinya, Melania Trump, dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (2/10/2020).
Disebutkan, Trump hanya mengalami gejala demam ringan. Namun, melihat usianya yang sudah menginjak 74 tahun membuatnya berisiko mengalami pengembangan gejala COVID-19 yang lebih parah.
Dikutip dari CNA, pihak Gedung Putih melaporkan bahwa Trump akan mendapatkan sejumlah perawatan, dari obat eksperimental untuk COVID-19 hingga obat pendukung untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Tidak ada pengobatan hingga saat ini yang benar-benar terbukti efektif untuk penyakit COVID-19. Pada titik ini, benar-benar merupakan perawatan simptomatik dan suportif," Direktur Epidemiologi rumah sakit di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Dr Jonathan Grein, yang tidak terlibat dalam perawatan Trump.
Obat Eksperimental apa saja yang diberikan pada Trump?
1. REGN-COV2
Dokter kepresidenan AS, dr Sean Conley, mengatakan Trump telah diberikan satu dosis obat antibodi eksperimental REGN-COV2 sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit. Obat ini dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Regeneron Pharmaceuticals.
Meski belum terbukti efektif dan aman untuk pengobatan COVID-19, obat antibodi ini dipercaya dapat melawan virus Corona.
"Setelah konfirmasi PCR dari diagnosis presiden, sebagai tindakan pencegahan, dia menerima satu dosis 8 gram antibodi poliklonal Regeneron," kata dokter Gedung Putih Sean Conley dalam sebuah pernyataan.
2. Remdesivir
dr Sean Conley pun mengatakan bahwa orang nomor satu di Amerika Serikat itu juga akan menjalani terapi remdesivir.
"Malam ini saya dengan senang hati melaporkan bahwa Presiden baik-baik saja. Dia tidak membutuhkan oksigen tambahan, tetapi dengan berkonsultasi dengan spesialis kami telah memilih untuk memulai terapi Remdesivir. Dia telah mendapatkan dosis pertamanya dan sedang beristirahat dengan nyaman," ujar Sean Conley, dikutip dari The Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar