Belum lama ini dua studi terbaru memperkuat bukti golongan darah tertentu berkaitan dengan rentan tidaknya seseorang terpapar COVID-19. Perlu diketahui, sebuah studi sebelumnya menyebut golongan darah O lebih 'kebal' COVID-19.
Lagi-lagi, studi terbaru menyatakan hal yang sama. Golongan darah O dinilai memiliki kemungkinan yang sangat kecil terpapar dari COVID-19. Bahkan jika terinfeksi COVID-19, golongan darah O disebut tidak berisiko mengalami sakit parah.
Dirangkum detikcom, berikut beberapa fakta unik golongan darah O:
1. Rentan digigit nyamuk
Golongan darah O sendiri diketahui memiliki jumlah protein yang lebih rendah dalam membantu pembekuan darah. Hal ini berarti lebih kecil kemungkinan seseorang untuk mengidap pembekuan darah. Meskipun demikian, golongan darah O pun tidak menjamin seseorang terhindar dari pembekuan darah.
2. Sempat disebut golongan darah terbanyak di dunia
Golongan darah di berbagai negara berbeda-beda tergantung dari etnis yang mendominasinya. Namun, secara umum golongan darah O diketahui menjadi yang terbanyak di dunia. Dalam sebuah riset beberapa waktu lalu pernah mengungkap terdapat 35 hingga 40 persen orang di dunia memiliki golongan darah O rhesus positif atau O+.
3. Memiliki risiko pembekuan darah yang rendah
Seorang ahli entomologi medis dari University of Florida Dr Jonathan Day menyebut orang yang memiliki golongan darah O lebih rentan digigit nyamuk. Sebab, orang yang memiliki golongan darah O mengeluarkan bahan kimia dari kulit yang dapat menarik nyamuk.
"Beberapa orang memproduksi lebih banyak bahan kimia tertentu di kulitnya. Dan beberapa dari bahan kimia tersebut, seperti asam laktat, menarik untuk nyamuk. Ada juga bukti bahwa satu golongan darah O menarik nyamuk lebih banyak daripada yang lain (A atau B)," katanya.
https://cinemamovie28.com/living-with-my-cousin/
Kasus COVID-19 Muncul Terus, China Tes 9 Juta Warganya dalam 5 Hari
Pemerintah China melakukan tes COVID-19 kepada sekitar 9 juta penduduknya di kota Qingdao. Melansir BBC, langkah ini dilakukan setelah ditemukannya selusin kasus yang terkait dengan rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 dari luar negeri.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke situs media sosial China Weibo, Komisi Kesehatan Kota Qingdao mengatakan enam kasus baru dan enam kasus asimtomatik telah ditemukan. Semua kasus terkait dengan rumah sakit yang sama.
Komisi Kesehatan Nasional menyatakan pihak berwenang telah menyelidiki infeksi yang ditemukan pada delapan penderita di Rumah Sakit Paru Kota Qingdao dan satu anggota keluarga. Mereka juga mengatakan seluruh kota kemungkinan akan diperiksa dalam 5 hari.
Ma Lixin, wakil kepala dinas kesehatan provinsi, sebelumnya pada hari itu mengatakan bahwa kasus COVID-19 di rumah sakit muncul karena desinfeksi yang tidak tepat di ruang CT Scan.
Pengujian massal yang kerap dilakukan China telah berhasil menekan tingkat infeksi tetap rendah di negara tersebut. Sebelumnya, otoritas China juga menguji 11 juta warga Wuhan di awal Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar