Sabtu, 17 Oktober 2020

Terpopuler Sepekan: 15 Gejala Corona Versi WHO dari Paling Umum sampai Berat

 Sepekan ini diramaikan soal gejala virus COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dikutip dari laman resminya, gejala Corona yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Pada umumnya, gejala COVID-19 mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah terjadi pajanan virus.


"Tetapi, waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar 1 hingga 14 hari," ungkap WHO.


Menurut WHO, sekitar 80 persen orang yang terinfeksi COVID-19 berhasil pulih tanpa perlu perawatan yang khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi menderita sakit parah dan kesulitan untuk bernapas.


Ada tiga tipe gejala COVID-19 versi WHO, mulai yang paling umum sampai berat.


- Gejala COVID-19 paling umum

Demam

Batuk kering

Kelelahan

- Gejala COVID-19 yang jarang dialami pasien lain

Rasa sakit dan nyeri

Hidung tersumbat

Sakit kepala

Konjunktivitis

Sakit tenggorokan

Diare

Kehilangan indera rasa dan penciuman

Muncul ruam pada kulit

Perubahan warna jari tangan atau kaki

- Gejala berat COVID-19

Kesulitan bernapas dan sesak napas

Nyeri dan tekanan dada

Kehilangan kemampuan bergerak dan berbicara

https://cinemamovie28.com/once-upon-a-time-in-high-school/


Ahli Sebut Pikun Bisa Jadi Gejala COVID-19


Saat seseorang terinfeksi Corona, berbagai gejala khas mulai dirasakan pasien tersebut. Mulai dari batuk, demam, dan gejala khas lainnya.

Namun, pada pasien yang berusia lanjut atau lansia gejala yang muncul justru berbeda. Gejala yang terlihat lebih mengacu pada perubahan perilaku.


Staf Medis Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr Soedjono mengatakan pasien lansia yang ia tangani justru tidak menunjukkan gejala khas COVID-19 di awal pemeriksaan.


"Kalau lansia ini biasanya hanya kehilangan nafsu makan saja, tidak khas sama sekali tahu-tahu mereka sudah positif," jelasnya dalam siaran langsung melalui kanal YouTube BNPB, beberapa waktu lalu.


dr Soedjono mengatakan, perubahan perilaku yang dialami para pasien lansia ini juga bisa disertai dengan pikun. Hal ini bisa menandakan bahwa adanya penyakit berat di belakangnya.


Ia memberikan beberapa contoh perubahan perilaku yang bisa muncul, seperti yang tenang menjadi agresif hingga menolak untuk mengikuti rutinitas keseharian.


Selain itu, Ketua SMF Pulmonologi RSPI Sulianti Saroso dr Adrian Rusli mengatakan banyak juga pasien yang tidak mengalami gejala penyakit pernapasan sama sekali.


"Misalnya saja leukositnya tidak tinggi, tetapi merasa panas," ujarnya.


Terpopuler Sepekan: Usia Muda Tak Dapat Vaksin COVID-19 Hingga 2022


Beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut orang muda yang sehat tidak mungkin mendapat vaksin Corona sampai tahun 2022.

Soumya Swaminathan, Kepala ilmuwan WHO mengatakan ini dilakukan karena imunisasi akan diprioritaskan untuk orang tua dan kelompok rentan lainnya terlebih dahulu.


Seperti petugas kesehatan, pekerja garda terdepan, dan orang tua kemungkinan akan ditawari vaksin COVID-19 terlebih dahulu, meskipun rincian siapa saja yang menjadi prioritas masih dirampungkan oleh WHO.


Terlebih hingga saat ini belum ada satupun vaksin COVID-19 yang dianggap aman dan efektif oleh WHO, Uni Eropa atau Amerika Serikat.


"Orang cenderung berpikir bahwa pada tanggal 1 Januari atau 1 April, saya akan mendapatkan vaksin, dan kemudian semuanya akan kembali normal," jelas Swaminathan. "Tidak akan berhasil seperti itu," tambahnya.


Selain itu, Swaminathan mengatakan bahwa dunia diharapkan memiliki setidaknya satu vaksin COVID-19 yang aman dan efektif pada 2021, tetapi akan tersedia dalam jumlah yang terbatas.


Saat ini sudah ada 10 vaksin virus Corona di seluruh dunia sedang dalam uji klinis tahap akhir.


"Kebanyakan orang setuju bahwa ini dimulai dengan petugas kesehatan dan petugas garis depan, tetapi bahkan kemudian Anda perlu menentukan siapa di antara mereka yang memiliki risiko tertinggi dan kemudian orang tua dan seterusnya," jelas Swaminathan, dikutip dari laman CNBC.


"Akan ada banyak panduan yang keluar, tapi saya pikir rata-rata orang, orang muda yang sehat mungkin harus menunggu hingga 2022 untuk mendapatkan vaksin," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/private/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar