Aktivitas yang biasa dilakukan oleh seseorang setelah bangun tidur adalah berolahraga, sarapan pagi, dan mandi. Agar aktivitas pagi lebih berwarna, tidak ada salahnya menambahkan morning sex di dalam list tersebut.
Tak perlu cemas karena takut kejar-kejaran dengan waktu. Rencanakan dengan pasangan di malam hari, lalu pasang alarm agar morning sex bisa dilakukan dengan santai dan tidak buru-buru.
Dikutip dari Healthline, berikut sejumlah manfaat morning sex yang harus kamu ketahui:
1. Meningkatkan mood dan kinerja otak
Orgasme dapat merangsang hormon endorphin dan dopamin yang membuat kita bahagia. Hal ini menimbulkan kinerja otak lebih segar, sehingga dapat meningkatkan kualitas mu dalam kerja.
2. Tidak lelah
Setelah seharian menjalani aktivitas, tentunya tubuh memerlukan istirahat yang cukup. Hal ini membuat hubungan intim terasa berat dan melelahkan. Hubungan intim di pagi hari akan menghindari rasa lelah. Dengan semangat pagi yang baru, hubungan intim terasa lebih hidup dan berenergi.
3. Meningkatkan keintiman
Hubungan intim di pagi hari juga meningkatkan keintiman antar pasangan, karena merangsang produksi hormon oksitosin yang membuat kita merasa lebih intim dengan pasangan. Hormon ini membuat kita merasakan hangatnya cinta, sehingga melakukannya di pagi hari bisa membuat perasaan ini bertahan seharian.
4. Lebih prima
Setelah semalaman beristirahat, saat bangun tidur hormon estrogen dan testosteron sedang dalam keadaan paling prima. Hal ini dapat membuat durasi hubungan menjadi lebih lama dan menyenangkan. Melakukan hubungan intim di pagi juga menurunkan level stress yang ada di dalam tubuh.
5. Terlihat awet muda
Hubungan intim di pagi hari merangsang produksi hormon yang baik untuk tubuh, seperti oxytocin, beta endorphins, dan masih banyak lagi. Sebuah penelitian menyimpulkan orang yang lebih sering berhubungan seks di pagi hari akan terlihat lebih muda dibanding mereka yang jarang melakukannya.
https://kamumovie28.com/almost-human-2020/
Vaksin COVID-19 Oxford Tunjukkan Respons Imun pada Lansia-Dewasa Muda
Kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan Oxford University dan AstraZeneca menunjukkan respons imun yang kuat pada lansia. Kelompok usia ini merupakan salah satu yang paling rentan.
Surat kabar Financial Times (FT) menyebut, kandidat vaksin ini memicu antipbodi dan sel T pada kelompok usia lanjut. Laporan ini mengutip dua orang yang mengetahui temuan ini, dan mendorong peneliti untuk mencari bukti bahwa ini akan memberikan perlindungan dari penyakit serius maupun kematian akibat virus.
Temuan ini juga memperkuat data yang dirilis Juli bahwa vaksin tersebut menghasilkan 'respons imun yang kuat' pada populasi sehat usia 18-55 tahun.
Juru bicara AstraZeneca menegaskan hal tersebut.
"Menggembirakan melihat respons imunogenisitas sama antara lansia dengan dewasa muda dan bahwa reaktogenesitas lebih rendah pada dewasa muda, di mana keparahan penyakit COVID-19 lebih tinggi," kata juru bicara.
Namun FT mengingatkan bahwa tes imunogenitas positif tidak menjamin bahwa pada akhirnya vaksin bakal terbukti aman dan efektif pada lansia.
Detail temuan tersebut, menurut FT, akan dipublikasikan dalam waktu dekat dalam jurnal klinis, namun tidak disebutkan nama jurnal yang dimaksud. Dikutip dari Reuters, Oxford maupun AstraZeneca belum memberikan komentar atas kabar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar