Para peneliti dari perusahaan keamanan online Check Point telah merinci penemuan terbaru mereka bahwa aplikasi Zoom memiliki bug. Terdapat eksploitasi pada subdomain yang memungkinkan orang menggunakan URL milik perusahaan untuk membuat video pertemuan.
Artinya bagi perusahaan dan organisasi yang telah membayar Zoom untuk menggunakan layanan konferensi video dapat mengatur subdomain untuk tautan URL pertemuan. Misalnya sebuah perusahaan dapat mengatur pertemuan dengan tautan url https://YourCompany.zoom.us/meetingID.
Dengan adanya bug ini memungkinkan siapa saja dapat membuat rapat Zoom sendiri dengan menggunakan subdomain apapun yang sudah terdaftar dengan Zoom.
Dilansir detikINET dari Mashable sebut saja perusahaan McDonald sudah terdaftar dan memiliki subdomain khusus seperti mcdonalds.zoom.us untuk rapatnya.
Nah dengan subdomain tersebut siapapun dapat memulai rapat mereka sendiri dengan menambahkan 'mcdonalds' ke tautan rapat Zoom pribadi mereka dan tautan tersebut akan berfungsi. URL tersebut akan mengarahkan pengguna yang mengkliknya ke pertemuan Zoom pribadi yang dibuat oknum jahat.
Bagi pengguna yang mengklik dan menghadiri pertemuan tersebut bisa diperdaya untuk meyakini bahwa mereka melakukan panggilan konferensi dengan perusahaan yang disebutkan dalam subdomain. Oknum jahat tersebut bisa menggunakan kemampuan ini untuk berpura-pura sebagai perwakilan perusahaan, karyawan atau konsumen untuk membocorkan informasi yang sensitif.
Selain itu ada juga cara kedua di mana eksploitasi ini juga bisa disalahgunakan.
Beberapa perusahaan yang memiliki khusus URL Zoom dapat mengatur antarmuka konferensi web brand untuk log-in dalam rapat. Artinya bahwa oknum jahan ini bisa memulai pertemuan mereka sendiri dan kemudian mengarahkan pengguna ke dashboard mcdonalds.zoom.us untuk memasukkan ID rapat tersebut dan pengguna akan memasuki rapat Zoom si oknum jahat ini.
Dengan begitu pengguna akan mudah berpikir bahwa jika mereka masuk ke dalam pertemuan Zoom melalui antarmuka web lengkap dengan branding McDonald's, di URL mcdonalds.zoom.us, dan mereka akan berpikir bahwa ini adalah konferensi Zoom perusahaan yang resmi.
"Karena Zoom telah menjadi salah satu saluran komunikasi terkemuka dunia untuk bisnis, pemerintah dan konsumen, sangat penting bahwa pelaku ancaman dicegah untuk mengeksploitasi Zoom untuk tujuan kriminal," jelas Manajer Grup Point Point, Adi Ikan dalam sebuah pernyataan.
Menurut Check Point, perusahaan bekerja sama dengan Zoom untuk memperbaiki masalah ini. Perusahaan mengatakan bahwa Zoom juga telah menetapkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk melindungi pengguna agar tidak terkena masalah ini.
Pelanggan Netflix Bertambah 10,2 Juta
Selama Q2 2020, Netflix mencatatkan pertambahan jumlah pengguna sebanyak 10,2 juta pelanggan, lebih tinggi dibanding prediksi sebelumnya.
Pada Q1 2020, Netflix memperkirakan penggunanya akan bertambah 7,5 juta pada Q2, namun kenyataannya pertumbuhannya lebih besar dari prediksi tersebut, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (17/7/2020).
Selama dua kuartal pertama pada 2020, Netflix mendapat 26 juta pelanggan berbayar baru, hampir sama dengan jumlah pelanggan baru mereka pada 2019, yang mencapai 28 juta pelanggan. Pemasukan mereka pun meningkat, yaitu bertambah 25% secara year over year, meski belum bisa mencapai target pemasukan per kuartal.
Meski begitu, Netflix tak ingin sesumbar karena mereka memperkirakan jumlah pelanggan baru pada Q3 2020 hanya 2,5 juta pelanggan, menurun 6,8 juta dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya.
"Sebagai hasilnya kami memperkirakan pertumbuhan yang lebih kecil pada tengah tahun kedua 2020 dibanding tengah tahun pertama. Kami berfokus pada peningkatan kualitas layanan dan menghadirkan film dan serial baru ke pengguna," tulis CEO Netflix Reed Hastings dalam suratnya ke para pemegang saham.
https://kamumovie28.com/death-note-episode-11/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar