Minggu, 05 Juli 2020

Catat, Ini Waktu Terbaik Olahraga di GBK Agar Tak Terjebak Kerumunan

Sejak Gelora Bung Karno (GBK) dibuka kembali, banyak warga antusias berolahraga di GBK sehingga tak jarang membuat kerumunan. Kerumunan ternyata bisa dihindari dengan memilih shift yang tepat untuk berkunjung.
Pantauan detikcom Minggu pagi pukul 06:15 WIB belum ada antrean panjang ataupun kerumunan di kawasan GBK. Begitu juga antrean masuk ring road.

Putra, salah satu petugas di kawasan GBK pintu 5 membenarkan pada pagi hari belum ada peningkatan pengunjung sejak GBK dibuka pukul 05:00 WIB. Menurutnya, ramainya pengunjung biasanya terjadi menjelang pukul 07:00 WIB.

"Iya memang kalau pagi masih sepi, belum begitu banyak pengunjung. Jam-jam ramai biasanya di jam tujuh ke atas baru mulai ramai," jelas Putra saat ditemui detikcom Minggu (5/7/2020).

Salah satu pengunjung GBK, Adi (22) mengaku datang lebih pagi agar bisa berolahraga dengan nyaman. Dirinya mengaku selama berolahraga di GBK selalu memilih datang lebih pagi.

"Iya karena masih sepi. Biasanya tuh paling telat jam 7 udah beres (olahraga)," jelas Adi.

Sementara itu, Putra menyarankan bagi yang ingin berolahraga dengan nyaman menghindari kerumunan bisa selalu datang lebih pagi di jam 05:00 WIB hingga 06:30 WIB. Sementara untuk siang ke sore bisa datang di pukul 14:00 hingga 17:00 WIB.

Komplikasi Langka, 4 Jam Ereksi Tanpa Henti Gara-gara Virus Corona

Infeksi virus Corona COVID-19 diketahui memicu berbagai komplikasi. Namun yang satu ini relatif langka, dan sangat menyiksa bagi kaum pria: priapism.
Dikutip dari Mayo Clinic, priapism merupakan ereksi berkepanjangan, kadang hingga berjam-jam, yang bukan dipicu oleh rangsang seksual. Umumnya, ereksi disertai nyeri hebat di bagian Mr P.

Kondisi ini dialami oleh seorang pria 62 tahun yang dirawat karena virus Corona. Kasusnya dipublikasikan di The American Journal of Emergency Medicine.

Menurut laporan tersebut, pasien datang ke Centre Hospitalier de Versailles di Le Chesnay, Prancis, dengan keluhan demam dan batuk kering. Dokter memberinya antibiotik, namun 2 hari kemudian datang lagi ke RS dengan keluhan sesak napas.

Pasien mendapat penanganan untuk Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Pasien juga menjalani tes dan hasilnya positif infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Diyakini, infeksi tersebut membuatnya mengalami komplikasi langka.

"Priapism yang tidak teridentifikasi sebelumnya, tanpa ada kateterisasi saluran kencing," tulis para dokter yang memeriksa, dikutip dari Health.com.

Dokter berusaha mengatasinya dengan ice pack, tetapi gagal hingga berjam-jam kemudian. Diputuskan, aliran darah di penis pasien disedot dengan jarum. Dokter menemukan penggumpalan darah yang umum ditemukan pada pasien COVID-19.

Dilema Kaum Pria Saat Bersepeda, Dirangkap Celana Dalam atau Tidak?

Celana khusus untuk bersepeda umumnya didesain cukup ketat. Seharusnya memang tidak perlu dirangkap dengan celana dalam, tetapi banyak pria merasa risih mengikuti saran tersebut.
Menggunakan celana bersepeda dengan dirangkap celana dalam juga bukan tanpa kekurangan. Selain bisa memicu lecet atau blister saat dipakai untuk berespeda jarak jauh, juga tidak nyaman karena terasa mengganjal atau terlalu tebal.

Bagaimana dengan kelembapan area intim? Pakar urologi menjelaskannya dalam video berikut:
https://kamumovie28.com/cast/ahn-jae-mo/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar