Seorang mantan pramugari harus berurusan dengan hukum. Ia ditangkap karena terbukti sebagai kurir kokain.
Alexandra Dobre sedang absen terbang setelah kehilangan pekerjaannya akibat pandemi COVID-19. Demi menyambung hidup, ia pun mengandalkan segala cara.
Suatu ketika, perempuan asal Rumania yang sudah tiga tahun tinggal di Inggris ini berkenalan dengan seorang pria melalui aplikasi kencan. Pria tersebut lantas menawarinya pekerjaan sebagai seorang kurir narkoba.
Namun, apes bagi Alexandra karena pihak berwajib berhasil mengungkap profesi kotornya itu. Seperti diberitakan The Sun, perempuan 27 tahun ini diberhentikan oleh polisi saat sedang menyetir pada 27 Agustus.
Mencium hal yang mencurigakan, polisi lalu menggeledah apartemen Alexandra. "Dia mengelak ketika polisi menanyakan alamat tempat tinggalnya," kata penyidik bernama Neil Ahuja.
Di apartemennya, polisi menemukan 81 kantong plastik kecil berisi kokain. Barang bukti lain di antaranya 19,4 gram obat-obatan yang diestimasi bernilai US$2.230 - US$ 3.350 atau sekitar Rp 33 juta hingga Rp 50 juta. Pihak berwajib juga menyita uang tunai US$ 600 atau Rp 8,9 juta.
"Dia bekerja sebagai pramugari sejak beberapa tahun terakhir di beberapa maskapai. Gajinya lumayan besar," kata kuasa hukum Alexandra, Paul Cliff. Ia mengatakan kliennya sangat terpukul akibat PHK.
Pria yang memberi Alexandra pekerjaan tersebut masih dalam pencarian. Sejak Alexandra ditangkap, pria itu berhasil melarikan diri dan menghilangkan jejaknya.
Sebagai pembelaan, Paul Cliff mengklaim Alexandra Dobre tak pernah memiliki rekor kriminal sebelumnya. "Dia berasal dari keluarga baik-baik di Rumania. Keluarganya akan sangat terkejut bila mendengar kabar ini," kata Paul.
Namun, cerita tersebut tak berpengaruh pada keputusan pengadilan. Atas perbuatannya, Alexandra dijatuhi hukuman penjara selama 28 bulan. Ia terbukti bersalah karena kepemilikan kokain dan mempunyai niat untuk mendistribusikannya.
https://indomovie28.net/no-strings-attached-2/
Beasiswa LPDP Buka Pendaftaran, Ini 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Tahu
LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) akan kembali buka pendaftaran pada 6 Oktober 2020. Hal ini menjadi kabar baik bagi banyak pelajar di tengah kondisi pandemi Corona. Dilansir dari akun Instagram-nya, LPDP menyediakan dua jenis layanan yakni beasiswa pendidik dan beasiswa perguruan tinggi utama dunia. Berniat untuk meraih beasiswa LPDP? Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan pendaftarannya.
Jenis Beasiswa
LPDP tahun ini seharusnya sudah membuka pendaftaran pada bulan Maret lalu tapi mengalami penuaan karena Corona. Akhirnya program beasiswa di bawah naungan Kementrian Keuangan ini pun akan mulai melakukan seleksi. Kali ini, ada dua jenis beasiswa yang akan diberikan yakni untuk pendidik yaitu guru atau dosen dan mahasiswa. Program yang ditawarkan untuk masing-masing kategori adalah tingkat pendidikan tinggi yaitu S2 dan S3.
Syarat Beasiswa LPDP
Kamu yang berniat untuk mendaftar LPDP tentu harus mengetahui syarat beasiswanya untuk bisa diterima. Dalam situs IDP, disebutkan berbagai syarat umum untuk kamu yang ingin menempuh beasiswa LPDP, berikut di antaranya.
1.Warga Negara Indonesia
2.Telah lulus studi S1 (program sarjana), atau S2 (program magister) dari: perguruan tinggi di dalam negeri, yang terakreditasi oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi); perguruan tinggi kedinasan dalam negeri, perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia atau Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara asal perguruan tinggi.
3. Jika sedang bekerja, wajib melampirkan surat izin mengikuti seleksi dari departemen sumber daya manusia (HRD)
4. Sebagai peserta untuk beasiswa luar negeri, wajib melampirkan 3 jenis surat keterangan sehat yaitu surat keterangan sehat jasmani dan bebas narkoba, dan surat keterangan tambahan yang menyatakan bebas TBC, dari dokter Rumah Sakit Pemerintah.
5. Melampirkan surat rekomendasi dari pimpinan, tokoh atau pakar di bidangnya.
6. Memiliki IPK minimal 3.0 untuk pelamar S2, dan minimal 3.2 untuk pelamar S3
7. Untuk program ke negara berbahasa Inggris, pelamar S2 wajib membuktikan kefasihan berbahasa Inggris misalnya dengan IELTS minimal 6.5 dan pelamar S2 minimal 7.0 kecuali ia merupakan lulusan Perguruan Tinggi luar negeri.
8. Beasiswa hanya diperuntukkan untuk kelas regular
9. Melampirkan rencana studi (program magister) yang berisi silabus program studi yang akan ditempuh
10. Menulis proposal studi
11. Melampirkan Proposal Penelitian bagi pendaftar program Doktoral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar