Dibandingkan pria, ketika bercinta wanita cenderung lebih ekspresif dengan memberikan suara mendesah. Desahan bisa membuat pasangan menjadi lebih terangsang dan bergairah.
Siapa sangka, desahan yang dikeluarkan wanita saat bercinta memiliki makna yang cukup penting untuk diketahui pria. Sebab, desahan ini bisa menjadi tanda wanita menikmati bercinta hingga merasakan sakit.
Ada beberapa alasan mengapa wanita selalu mengeluarkan suara erangan ketika bercinta, dikutip dari Women Now:
1. Menikmati bercinta
Tanda yang paling umum keluarnya desahan adalah wanita menikmati sesi bercinta. Wanita akan merasa kesenangan dan merasa puas saat pria melakukan teknik-teknik bercinta.
2. Rasa nyeri
Rasa sakit saat penetrasi menyebabkan sakit perut atau sensasi terbakar di vagina. Pada kondisi ini wanita akan mengeluarkan desahan bercampur dengan rintihan akibat menahan rasa sakit.
Jika suara desahan pasangan kamu terdengar seperti kesakitan, sebaiknya berhenti melakukan penetrasi dan biarkan wanita beristirahat sejenak.
3. Meningkatkan gairah
Saat bercinta, sebagian dari emosi bisa meresap ke otak. Kerap kali wanita malu menunjukkan gairahnya sehingga merasa terbebani dan sulit berkonsentrasi.
Mengeluarkan desahan adalah cara terbaik mengeluarkan emosi tersebut dan membuat wanita lebih rileks saat bercinta.
4. Mempercepat orgasme
Beberapa pria terangsang dengan suara seks wanita. Ketika wanita semakin meninggikan suara, maka mereka akan semakin cepat orgasme.
5. Agar tidak canggung
Suasana yang hening dan diam membuat sesi bercinta menjadi canggung sehingga tidak bisa orgasme dan merusak mood. Dengan adanya desahan membuat suasana menjadi bergairah dan kedua pasangan menikmati sesi bercinta.
https://indomovie28.net/1448-love-among-us/
Terpopuler Sepekan: 9 dari 10 Pasien Sembuh Corona Alami Efek Samping
Sebuah studi menunjukkan, sembilan dari sepuluh pasien yang telah sembuh dari virus Corona COVID-19 dilaporkan mengalami efek samping. Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Korea Selatan.
Dikutip dari Reuters, menurut survei yang dilakukan secara daring oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), 879 dari 965 pasien Corona yang telah sembuh atau sebanyak 91,1 persen pasien mengaku menderita setidaknya satu efek samping.
"Kelelahan adalah efek samping yang paling umum dengan persentase 26,6 persen, diikuti oleh kesulitan berkonsentrasi yang mencapai 24,6 persen," kata Kwon Jun Wook, pejabat KDCA.
Efek samping lainnya bisa berupa dampak psikologis atau mental serta hilangnya indra perasa dan penciuman atau anosmia.
Peneliti utama, Kim Shin Woo, pun berencana untuk mempublikasikan hasil penelitian tersebut secara lebih rinci dalam waktu dekat. Selain itu, Korsel juga tengah melakukan riset bersama 16 organisasi kesehatan untuk membahas komplikasi penyakit yang lebih detail, yang melibatkan analisis CT scan pada pasien Corona yang telah sembuh.
Seluruh Warga Jepang Akan Dapat Vaksin Corona Gratis!
Pemerintah Jepang akan menggratiskan vaksin virus Corona COVID-19 untuk warganya. Kebijakan ini pun telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan negara itu pada hari Jumat.
Dikutip dari The Japan Times, kebijakan ini baru hanya mencakup pemberian vaksin Corona dengan dosis awal. Pasalnya, hingga kini belum diketahui dengan pasti harus berapa kali vaksinasi dilakukan agar hasilnya menjadi efektif.
Pemerintah Jepang pun telah mengalokasikan anggaran sebesar 671,4 miliar Yen atau sekitar 94 triliun rupiah untuk mengamankan stok vaksin Corona, agar bisa diberikan pada warganya pada Juni 2021.
Sejumlah dosis vaksin dari perusahaan Amerika Serikat Pfizer dan Inggris AstraZeneca pun telah dipesan oleh Jepang.
Tak hanya itu, pemerintah Jepang akan membayar sejumlah kompensasi pada warganya jika ada yang mengalami efek samping serius setelah pemberian vaksin Corona.
Namun, jika terjadi masalah pada vaksin atau proses uji klinis yang masih berlangsung tidak berjalan efektif, rencana ini akan dihentikan atau dibatalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar