Mungkin ada di antara traveler yang hobi nonton bioskop. Di Swiss, model bangku bioskopnya malah kena kritik karena disebut berpotensi buat aksi mesum.
Warganet di Swiss tengah dibuat heboh akan model bangku VIP bioskop Cinema Pathe di Kota Spreitenbach. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Rabu (15/5/2019), modelnya yang seperti ranjang dianggap memungkinkan penggunanya buat mesum seperti diberitakan media New Zealand Herald.
Secara teknis, bangku bioskop kelas VIP tersebut memang dibuat menyerupai ranjang double bed yang umum ditemui di hotel. Hanya saja dibuat lebih nyaman dan disertai dengan sandaran kepala yang bisa disetting sedemikian rupa.
Menanggapi kritikan tersebut, CEO bioskop Cinema Pathe Swiss, Dia Biacco menolak mentah-mentah anggapan miring tersebut.
"Bangku ini begitu unik di Swiss. Kami telah mengetes konsep serupa di luar negeri dan tak ada masalah sejauh ini," ujar Bacco.
Lebih lanjut, Bacco mengatakan kalau in merupakan upaya bioskopnya untuk menarik masyarakat yang kini lebih gemar menonton siaran televisi berbayar seperti Netflix dan lainnya seperti diberitakan media News Australia.
Bagi yang penasaran, satu bangku di kelas VIP tersebut dikenakan biaya senilai 49 Swiss Franc atau setara dengan Rp 702 ribu. Tentu bukan biaya yang murah.
Fasilitas tambahan seperti makanan dan minuman gratis juga dapat dinikmati pengunjung bioskop yang memesan kelas tersebut.
Peran Mahasiswa Diperlukan untuk Perkuat Pariwisata RI
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang wisata. Salah satunya, melalui Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Goes To Campus yang digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan pentingnya mahasiswa yang berperan dalam pengembangan sektor pariwisata.
"Mereka harus tahu jika pariwisata adalah masa depan negara. Menjadi tiga besar penyumbang devisa untuk negara. Bahkan, pariwisata diyakini akan menjadi nomor satu sebagai penyumbang devisa buat Indonesia," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5/2019).
Ia menerangkan, mahasiswa termasuk dalam pentahelix, tepatnya dalam unsur akademisi. Pentahelix merupakan unsur penting dalam pengembangan pariwisata. Bahkan bagi Arief pentahelix disebut sebagai penentu kesuksesan pariwisata.
"Rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community, Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklim pariwisata yang kondusif," ucapnya.
Sementara itu, menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Pariwisata Wisnu Bawa Tarunajaya, untuk sektor pariwisata pengembangan SDM pariwisata juga menyasar mahasiswa.
"Presiden Joko Widodo sudah menekankan pentingnya membangun SDM. Kita merespons hal itu demgan memberikan pelatihan dasar kepariwisataan. Sasaran kita adalah mahasiswa. Mengapa mahasiswa? Karena mahasiswa adalah masa depan," ungkap Wisnu.
Menurutnya, IPB menjadi kampus kesekian yang sudah disambangi Tim Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata.
"Kita sudah menyambangi banyak kampus. Baik di Sumatera, Jawa, maupun Kalimantan, sudah kita datangi. Kita ajak para mahasiswa sadar jika pariwisata adalah masa depan bangsa. Dan, mahasiswa harus memgang peran penting dalam sektor ini. Hal itu bisa dimulai dari sekarang," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar