Senin, 27 Januari 2020

Kisah Bandara Changi: Dibangun 1959 Kini Punya 500 Penghargaan (2)

Selain itu, seorang mahasiswa asal Indonesia juga pernah melakukan prank yang berakibat fatal, dengan mengancam lewat media sosial bahwa armada Airbus A380 bernomor SQ-221 dengan Singapura-Sydney terdapat bom di dalam pesawat. Karena 2 hal tersebut, pesawat mendarat darurat di Bandara Soekarno Hatta.

Kembali ke Changi, pada tahun 2008, Bandara Changi membawa alam dengan konsep modern. Mereka membuat sebuah taman kupu-kupu yang keren. Disusul tahun setelahnya, Bandara Changi bergabung dan dioperasikan Changi Airport Group.

2010-an

Di 10 tahun terakhir ini, Bandara Changi sudah mencatat bahwa ada 40 juta orang yang pernah singgah dan datang di sana. Kemudian, hal ini menjadikan Bandara Changi meningkatkan konektivitas intra-regional di ASEAN.

Fasilitas pun makin digenjot era 2010-an. Tahun 2012, Terminal 1 mengalami renovasi dan penambahan fasilitas. Seperti hiasan kinetic rain, yaang terbuat dari 1.216 tetesan perunggu yang ikonik.

Budget Terminal, yang sebelumnya melayani maskapai Low Cost pada tahun yang sama, 2012, juga ditutup. Tindakan ini merupakan salah satu bentuk untuk membuat terminal baru yang dibuka tahun 2017 lalu, Terminal 4.

Tahun 2013, pihak bandara pun mengusulkan untuk membuat atraksi yang juga baru-baru ini diresmikan, Jewel Changi. Tahun setelahnya, 2014, konstruksi Jewel Changi dimulai.

Inovasi, kreativitas dan pelayanan Bandara Changi ternyata disorot mata dunia. Tahun 2015 lalu, Changi menerima penghargaanya yang ke-500. Penghargaan di posisi 500 tersebut diisi oleh Skytrax.

Kini, bandara Changi bukan hanya sekadar terminal tempat pesawat singgah dan pergi. Namun, juga menjadi destinasi wisata yang diincar oleh para wisatawan, termasuk asal Indonesia.

Changi pun memberikan inovasi tanpa henti. Misalnya saja self check-in, self immigration check, Jewel Changi, taman kupu-kupu dan berbagai fasilitas bintang lima yang (memang) membuat bandara ini pantas untuk jadi yang terbaik sedunia.

Bisa dibilang, tahun 1990 merupakan awal dari perkembangan inovasi yang ada di Bandara Changi. Dari segi frekuensi penerbangan, di tahun 1990 Bandara Changi telah mengoperasikan 52 maaskapai dengan total penerbangan mencapai 1.900 per minggunya. Tercatat, ada 111 kota tujuan di 52 negara, dengan kedatangan penumpaang mencapai 5,3 juta.

Untuk memenuhi banyaknya turis yang datang, inovasi Skytrain pun dihadirkan pada tahun 1991. Gunanya, untuk menyambungkan Terminal 1 ke 2 dan sebaliknya agar lebih mudah bagi wisatawan. 2 Tahun setelahnya, Princess Diana memberikan penghargaan ke-6 sebagai airport terbaik dunia kepada Singapura.

Inovasi lagi, inovasi lagi. Tahun 1995, Bandara Changi merupakan bandar udara pertama dengan fasilitas kolam renang yang memungkinkan traveler untuk menggunakannya saat sebelum berangkat menuju destinasi yang diinginkan. Letaknya berada di terminal 1 transit area.

Untuk melebarkan sayapnya, tahun 1997 Singapura menjadi negara pertama di Asia yang menandatangani perjanjian Open Sky, atau kebijakan internasional yang memperbolehkan aturan dan regulasi penerbangan secara bebas, agar tercipta lingkungan pasar bebas dalam industri penerbangan dengan Amerika Serikat. Di tahun yang sama, Bandara Changi menerima ke-10 kalinya bandara terbaik se-dunia.

Satu tahun setelah itu, di area transit mulailah ditambah sejumlah fasilitas keren lainnya. Seperti portal berita, arena olahraga bahkan bioskop.

2000-an

Tahun 2000, Changi sudah melayani 64 maskapai dengan total 6.400 penerbangan per minggunya. Total tujuan kota mencapai 145 kota di 50 negara. Barulah pada bulan Oktober, Terminal 3 mulai dibangun.

Memulai tren internet, Changi memberikan inovasi dengan membuat gameshow 'What's Your Range?' berbasis internet dalam bandara pada tahun 2001. Satu tahun setelahnya, 2002, stasiun MRT di Bandara Changi resmi dibuka.

Pada tahun 2002 pula, kemudahan menerima notifikasi penerbangan lewat SMS disediakan Bandara Changi. Kemudian tahun 2006, Bandara Changi menerima penghargaan bergengsi dari Skyrtax sebagai bandara terbaik dunia.

Semakin berkembang dari berbagai aspek, akhirnya tahun 2007 Bandara Changi dapat menampung armada raksasa Airbus A380. Indonesia pun, sampai saat ini belum mengoperasikan penerbangan dengan armada ini. Namun, tahun 2012 armada Airbus A380 pernah mendarat darurat dengan rute penerbangan Sydney-Singapura, karena salah satu penumpang yang sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar