Penutupan Festival Ramadhan 2019 di Banda Aceh diprediksi bakal meriah karena kehadiran kampiun Liga Dangdut salah satu stasiun TV swasta (LIDA) Fauzul Abadi. Pria yang kini populer dengan nama Faul LIDA merupakan salah seorang putra Aceh yang berhasil menjadi kampiun pada kontes tersebut.
Rencananya, Faul akan tampil membawakan tembang dangdut religi pada acara yang digelar Selasa (21/5). Agendanya digelar selepas ashar di UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin langsung gerak cepat. Faul langsung diundang untuk mengisi penutupan Festival Ramadhan 2019. Di Aceh nanti, Faul akan menyanyikan beberapa tembang lagu religi.
"Mudah-mudahan kehadiran Faul pada Festival Ramadhan 2019 dapat menghibur para pengunjung. Nanti akan ada jajanan berbuka puasa, bazaar, dan kuliner yang terdapat di lokasi acara," ungkap Jamal dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2019).
Selain diisi dengan kegiatan islami, acara ini juga menghadirkan berbagai keseruan lainnya, mulai dari pentas, perlombaan seni budaya islami, pemutaran film islami, pameran budaya islami, hingga talkshow. Selain itu ada juga tausiyah, buka puasa, santunan anak yatim, pembagian takjil gratis setiap hari, dan salat tarawih bersama.
"Banyak warna menarik di event ini. Yang kebetulan sedang di Aceh, silakan datang. Insyaallah Anda tidak rugi," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani.
Sementara itu, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Hariyanto mengatakan kehadiran Faul sudah sangat tepat. "Ada proximity. Kedekatan emosional. Dia kan salah seorang putra daerah yang telah berhasil mengharumkan nama Aceh. Jadi saya kira ini sudah sangat tepat," ucap Hariyanto.
Faul pun ikut sumringah. Bahkan, ia mengaku siap menyerahkan trofi juara LIDA kepada Pemerintah Aceh. "Saya hadir mewakili Aceh. Kemenangan dan tropi ini adalah milik rakyat Aceh. Mudah-mudahan saya dapat menghibur masyarakat di Festival Ramadhan 2019," ujarnya.
Point Nemo: Tempat Paling Sulit Didatangi di Bumi
Bumi punya banyak misteri, seperti lokasi-lokasi yang sulit didatangi. Salah satunya adalah Point Nemo, yang sungguh sangat amat jauh dari mana-mana!
Dilansir detikcom dari BBC Earth, Rabu (15/5/2019) Point Nemo bukan suatu kepulauan. Point Nemo merupakan nama suatu lautan di Samudera Pasifik bagian selatan yang sulit terakses. Sebutannya 'the oceanic pole of inaccessibility'.
Point Nemo diapit tiga benua yaitu benua Australia di sebelah kiri, benua Amerika Selatan di bagian kanan, dan benua Antartika di bawahnya. Tepatnya di koordinat 47°30′ S 120°00′ W.
Terang saja, Point Nemo jauh dari mana-mana. Jarak terdekat dari pemukiman manusia (di Kepulauan Pitcairn dan Pulau Paskah) adalah 2.688 km. Kalau ke Selandia Baru, jaraknya 2.778 km.
Point Nemo pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Hrvoje Lukatela di tahun 1992. Menggunakan program komputer geospasial, dia membayangkan bumi itu tiga dimensi dengan titik lautan yang paling terpencil pasti berjarak sama dari tiga garis pantai yang berbeda.
Maka ditemukanlah Point Nemo, yang masing-masing berjarak 2.688 km dari tiga garis pantai yang berbeda. Pantai-pantai itu adalah Pulau Ducie di Kepulauan Pitcairn, Pulau Paskah yang masuk bagian negara Chhile dan Pulau Maher di Antartika.
Nama Point Nemo sendiri diambil dari kisah fiksi Captain Nemo milik Jules Verne. Tapi kalau menurut bahasa latin, Nemo punya arti 'no one'.
Ada apa di Point Nemo?
Tidak banyak kehidupan, termasuk biota laut. Menurut ahli kelautan Steven D'Hondt dari University of Rhode Island di AS menyebut, Point Nemo adalah tempatnya arus samudera yang berputar dan seperti terjebak.
Ada dua benua di timur dan barat, serta arus samudera dari kawasan khatulistiwa di utara dan arus laut dari Antartika di selatan. Arus tersebut menghalangi air yang lebih dingin untuk masuk, sehingga nutrisi di lautannya pun sangat sedikit. Plus jauh dari daratan, tidak ada angin yang membawa bahan organik berhembus ke sana.
Dikarenakan tidak banyak biota laut dan jauh dari pemukiman manusia, maka Point Nemo dijadikan tempat sampah wahana antariksa. Wahana antariksa tersebut seperti satelit hingga pesawat-pesawat tanpa awak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar