Bandara Changi, selalu jadi top of mind sebagai bandar udara hub terbaik sedunia. Sebenarnya, bagaimana jejak sejarah bandara di Negeri Merlion ini?
1960-an
Kita harus mundur cukup jauh sekitar 59 tahun ke belakang. Tepatnya, pada tahun 1959. Awalnya, bandar udara komersil yang dimiliki oleh Singapura letaknya di Paya Lebar. Kalau dari Bandara Changi, sekitar 15 menit jarak tempuhnya. Kini, Bandara Paya Lebar menjadi pangkalan angkatan udara Singapura.
Dikumpulkan detikcom dari website Changi Airport, Rabu (15/5/2019) pendaratan pertama dilakukan oleh maskapai asal Australia, Qantas dengan armada Boeing 707 jetliner. Pesawat ini, melayani rute dari Sydney, Australia menuju ibukota Inggris, London.
Ternyata, dalam satu tahun dibukanya Bandara Paya Lebar hingga 1960, Singapura berhasil mendapatkan 300 ribu penumpang dan pergerakan penerbangan mencapai 30 ribu armada pesawat. Menjadikannya sebagai salah satu bandara tersibuk, dengan 11 maskapai dan 125 penerbangan setiap minggu. Maka dari itu, runway Bandara Paya Lebar mengalami perluasan dari 2,4 km menjadi 2,7 km. Singapura pun berhasil mendatangkan 100 ribu turis.
1970-1980-an
10 tahun setelahnya, Bandara Paya Lebar mengalami pertumbuhan yang sangat besar dari turis internasional. Dari tahun 1970, turis yang datang hanya 1,7 juta orang. Namun 5 tahun setelahnya, sudah kedatangan 4 juta traveler dunia. Di era 1970-an lah, tepatnya 1972, pesawat raksasa Concorde mendarat di Singapura milik British Airways.
Mengalami kenaikan signifikan pada 1975, akhirnya Bandara Paya Lebar angkat kaki dan pindah ke Changi. Kemudian, tahun 1977 pun konstruksi Changi mulai didirikan, dengan bangunan awal terminal 1. Kemudian, baru dibuka secara komersil tahun 1981.
Kehadiran Changi seperti penggebrak revolusi di dunia penerbangan. Lantaran inovasi taman di dalam bandara, serta kemudahan menelepon dalam negeri saat transit hingga taksi yang dekat dengan pintu keberangkatan.
Di tahun 80-an lah Changi mulai 'mekar' dengan berbagai fasilitas. Setelah dibuka tahun 1981 dan mengalami peningkatan di tahun 1986 dengan jumlah penumpang 10 juta orang, Changi membangun Terminal 2. Diiringi, dengan penerbangan pertama menggunakan armada raksasa Boeing B747-400 milik Singapore Airlines.
Di tahun 80-an inilah, tepatnya 1988, Changi menjadi bandara terbaik di dunia. Penghargaan bandara terbaik ini didapat dari Business Traveler UK.
1990-an
Bisa dibilang, tahun 1990 merupakan awal dari perkembangan inovasi yang ada di Bandara Changi. Dari segi frekuensi penerbangan, di tahun 1990 Bandara Changi telah mengoperasikan 52 maaskapai dengan total penerbangan mencapai 1.900 per minggunya. Tercatat, ada 111 kota tujuan di 52 negara, dengan kedatangan penumpaang mencapai 5,3 juta.
Untuk memenuhi banyaknya turis yang datang, inovasi Skytrain pun dihadirkan pada tahun 1991. Gunanya, untuk menyambungkan Terminal 1 ke 2 dan sebaliknya agar lebih mudah bagi wisatawan. 2 Tahun setelahnya, Princess Diana memberikan penghargaan ke-6 sebagai airport terbaik dunia kepada Singapura.
Inovasi lagi, inovasi lagi. Tahun 1995, Bandara Changi merupakan bandar udara pertama dengan fasilitas kolam renang yang memungkinkan traveler untuk menggunakannya saat sebelum berangkat menuju destinasi yang diinginkan. Letaknya berada di terminal 1 transit area.
Untuk melebarkan sayapnya, tahun 1997 Singapura menjadi negara pertama di Asia yang menandatangani perjanjian Open Sky, atau kebijakan internasional yang memperbolehkan aturan dan regulasi penerbangan secara bebas, agar tercipta lingkungan pasar bebas dalam industri penerbangan dengan Amerika Serikat. Di tahun yang sama, Bandara Changi menerima ke-10 kalinya bandara terbaik se-dunia.
Satu tahun setelah itu, di area transit mulailah ditambah sejumlah fasilitas keren lainnya. Seperti portal berita, arena olahraga bahkan bioskop.
2000-an
Tahun 2000, Changi sudah melayani 64 maskapai dengan total 6.400 penerbangan per minggunya. Total tujuan kota mencapai 145 kota di 50 negara. Barulah pada bulan Oktober, Terminal 3 mulai dibangun.
Memulai tren internet, Changi memberikan inovasi dengan membuat gameshow 'What's Your Range?' berbasis internet dalam bandara pada tahun 2001. Satu tahun setelahnya, 2002, stasiun MRT di Bandara Changi resmi dibuka.
Pada tahun 2002 pula, kemudahan menerima notifikasi penerbangan lewat SMS disediakan Bandara Changi. Kemudian tahun 2006, Bandara Changi menerima penghargaan bergengsi dari Skyrtax sebagai bandara terbaik dunia.
Semakin berkembang dari berbagai aspek, akhirnya tahun 2007 Bandara Changi dapat menampung armada raksasa Airbus A380. Indonesia pun, sampai saat ini belum mengoperasikan penerbangan dengan armada ini. Namun, tahun 2012 armada Airbus A380 pernah mendarat darurat dengan rute penerbangan Sydney-Singapura, karena salah satu penumpang yang sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar