Selasa, 28 Januari 2020

Ini Hotel Es Bertema Game Of Thrones

Ada hotel es bertema serial 'Game of Thrones' di Finlandia. Traveler bisa merasakan menginap nginap di kamar dengan suhu minus 5 derajat celcius.

Kepopuleran serial Game of Thrones merambah kemana-mana, termasuk di dunia perhotelan. Di Kota Kittila, sekitar 1,5 jam naik pesawat dari Helsinki, Finlandia ada hotel yang terbuat dari es dengan tema Game of Thrones.

Dikumpulkan detikcom dari beberapa sumber, Selasa (14/5/2019), hotel ini bernama Lapland Hotels Snow Village. Hotel es ini merupakan hasil kolaborasi dengan HBO Nordic dan sudah kali kedua hotel ini dibuat.

Ada 16 kamar yang bisa diinapi traveler. Masing-masing kamar dibuat dengan tema yang berbeda sesuai dengan karakter yang ada di serial Game of Thrones. Kesamaan kamar-kamar ini cuma satu: sama-sama terbuat dari es.

Ada kamar yang dihiasi karakter The Night King, ada juga yang dihiasi serigala Winterfell, si raksasa Wun Wun, dan berbagai karakter lainnya.

Tak kurang 350 ribu kg balok es dan 20 ribu Ton salju digunakan untuk membangun hotel ini. Siap-siap menggigil saja kalau menginap di hotel ini karena temperaturnya bisa sampai minus 5 derajat celcius.

Tapi tenang saja, traveler akan dibekali dengan sleeping bag berbulu yang hangat dan bisa menikmati jus hangat selama menginap di hotel ini. Tak cuma kamar, ada juga kapel yang terbuat dari es berkapasitas 60 orang untuk pernikahan traveler.

Menginap di hotel ini, traveler harus siapkan kocek sebesar 320 Euro per malamnya. Jika dirupiahkan sekitar Rp 5,1 juta per malam. Tertarik?

Paris Larang Skuter Listrik di Trotoar

Prancis akan melarang skuter listrik dari trotoar mulai September mendatang. Alasannya kendaraan mungil ini jadi penyebab meningkatnya kecelakaan.

Melansir dari CNN Travel, Selasa (14/5/2019), warga lokal amat terganggu hingga merasa frustrasi dengan e-skuter. Karena, kendaraan itu memadati area publik.

Paris dan kota-kota lain telah menjadi rumah bagi ribuan e-skuter sejak diperkenalkan setahun yang lalu. Beberapa perusahaan mengoperasikan skuter dengan sistem berbagi (ride sharing).

Tapi, penggunaan e-skuter telah menyebabkan ketegangan dengan penduduk. Menteri Transportasi Prancis Elisabeth Borne mengakui bahwa e-skuter telah mengakibatkan banyak kecelakaan.

"Perkembangan (skuter) ini sangat cepat dan sedikit anarkis. Kami tidak melihatnya datang, dan itu adalah hukum rimba. Dan memang benar bahwa kita melihat peningkatan kecelakaan dan rasa tidak nyaman yang meningkat di trotoar," kata Elisabeth Borne kepada Le Parisien.

Borne mengumumkan pengendara akan didenda 135 euro atau Rp 2,1 juta jika mereka menggunakan e-skuter di trotoar. Larangan ini dimulai pada September mendatang.

"Tujuan utama kami agar pejalan kaki tidak lagi takut berjalan di trotoar," katanya, seraya menambahkan bahwa operator sendiri menyerukan aturan berkendara dengan baik dan untuk mengklarifikasi bagaimana kendaraan dapat digunakan.

Start-up dari AS, Lime, mengelola jaringan e-skuter di berbagai kota dan memungkinkan orang untuk menyewanya melalui aplikasi. Aplikasi ini secara agresif memasuki pasar Eropa pada tahun lalu, dengan Paris sebagai salah satu lokasi andalannya dan telah diikuti oleh perusahaan lain, seperti Tier, Bird dan Uber offshoot Jump.

Keamanan produk dpertanyakan, sebuah studi AS, yakni Centers for Disease Control and Prevention and Texas' Austin Public Health Department menemukan tingkat kecelakaan yang tinggi di kalangan pengendara baru. Satu dari tiga pemakai skuter akan terluka pada perjalanan pertama mereka.

Para peneliti menyimpulkan bahwa perlu ada pelatihan tambahan untuk pengendara e-skuter. Bagaimana menurut Anda? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar