Ramadhan menjadi momen paling ditunggu karena banyak keseruan yang berlangsung sepanjang bulan tersebut, salah satunya pasar kuliner yang menarik banyak pengunjung. Di Banjarmasin misalnya, ada Pasar Wadai yang menjadi perhelatan akbar sekaligus kebanggaan warga setempat yang juga didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Tahun 2019 ini, gelaran Pasar Wadai dipusatkan di Lapangan Taman Kamboja (Banjarmasin Expo), Kalimantan Selatan. Pasar ini buka setiap hari sepanjang Ramadhan mulai pukul 15.00-22.00 WIB.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengatakan Wadai berarti Kue. Sesuai namanya, Pasar Wadai banyak menawarkan beragam jajanan buka puasa. Ada lebih dari 40 jenis kue khas Banjarmasin yang dijajakan.
"Beberapa jajanan yang dijual pedagang bahkan merupakan kue langka yang jarang sekali ditemui di pasar umum, yaitu kue masubah, kue bingka, dan kue amparan tatak pisang. Beruntung sekali kita bisa menemukannya di Pasar Wadai," ujar Adella, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5/2019).
Adella menyebut, kue masubah adalah kue khas Banjarmasin yang memiliki bentuk lingkaran mirip rebana. Teksturnya mirip lapis legit atau kue lam dari Barabai, Kalimantan Selatan. Namun, ini berbeda dengan kue maksuba dari Palembang.
"Warga Banjarmasin juga banyak berburu kue bingka untuk buka puasa. Kue ini memiliki cita rasa manis, legit, dengan tekstur lembut namun agak berminyak. Bahan dasar kue ini adalah kentang, telur bebek, dan santan kelapa. Orang Banjar punya sebutan tersendiri, yaitu wadai bingka," jelasnya.
Kue selanjutnya yang tak kalah spesial yakni amparan tatak pisang. Kue dengan bahan dasar tepung beras dan santan ini juga memiliki tekstur lembut dengan rasa manis yang dominan. Konon, nama amparan tatak pisang berasal dari kata hamparan dan tatak yang berarti potongan.
"Versi lain menyebut, nama asli kue ini sebenarnya adalah nangka susun. Sebab, amparan tatak pisang awalnya merupakan bagian dari potongan kue nangka susun yang terbuat dari tepung beras dan santan," bebernya.
Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menambahkan, Pasar Wadai memiliki 4 konten besar, yaitu Ngabuburit, Bakunjangan, Jumat Berbagi, dan Weekend Ceria.
Ngabuburit berisi acara musik religi dan band lokal. Ada Parade Seni Budaya, Fashion Show, dan Kultum menjelang berbuka. Sedangkan Bakunjangan merupakan stand kue. Di sinilah puluhan kue khas Banjar dijajakan.
Ada pula stand promo produk, warung kopi, hingga UMKM. Total ada 150 stand yang disiapkan di acara ini. Jumlah itu masih ditambah sekitar 100 lapak pedagang kaki lima.
Untuk konten Jumat Berbagi, lanjut Sapto, adalah aktivitas makan bersama anak yatim. Dengan kata lain, pengunjung juga beramal di sana. Sementara pada konten Weekend Ceria, pengunjung bisa berbagi pengetahuan melalui Cooking Class bersama Chef Agus Sasirangan. Digelar juga Lomba Fashion Show, Parade Hadrah, hingga Lomba Lagu Religi.
"Pasar Wadai layak didukung dan diapresiasi. Gelaran ini bukan sekadar berbagai kemeriahan, tapi ada aksi sosial di dalamnya. Pengunjung pun bisa beramal melalui Jumat Berbagi. Jadi, momentum ini harus dimanfaatkan," kata Sapto.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Pasar Wadai banyak menawarkan nilai terbaik bagi pengunjungnya.
"Pasar Wadai sangat luar biasa. Atraksinya fantastis dengan nuansa tradisional hingga Islami. Ada juga aktivitas sosial yang saya dengar kabar hadiahnya sangat menarik juga yaitu paket Umroh. Semua momentum Ramadhan ini jangan sampai terlewatkan. Selain value ekonomi, Pasar Wadai juga menjadi media pencerah. Enjoy Banjarmasin," ujar Arief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar