Minggu, 26 Januari 2020

Tiket Pesawat Masih Mahal, Pariwisata Kena Dampak

Persoalan tentang tiket pesawat masih hangat untuk diperbincangkan. Kenaikan ini juga dirasa menghantam sektor pariwisata.

Pesawat menjadi salah satu transportasi jarak jauh yang paling diminati. Selain hemat waktu, pesawat juga punya beberapa kelas yang dirasa terjangkau di kantong traveler.

Namun belakangan harga tiket pesawat mengalami kenaikan yang dirasa cukup drastis. Salah satu sektor yang terpengaruh adalah pariwisata.

"Kenaikan harga tiket pesawat berdampak besar untuk pariwisata," ujar Menpar Arief Yahya pada jumpa pers Pesona Mudik 2019 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (21/5/2019) malam.

Arief Yahya menambahkan bahwa kenaikan harga tiket pesawat menghantam sektor pariwisata. Ekosistem pariwisata menjadi timpang karena pesawat sendiri menjadi pengaruh besar dalam sektor tersebut.

"Naik besar dan mendadak tidak boleh. Kan ada harga batas atas, kalau kita naikkan harga 20 persen, permintaan pasti turun," jelas Menpar.

Menpar juga menjelaskan soal aturan harga batas atas dan batas bawah untuk beberapa kelas penerbangan. Batas atas adalah harga tertinggi yang boleh digunakan oleh pihak maskapai. Sedangkan batas bawah adalah harga paling rendah.

Untuk penerbangan dengan kelas pelayanan full bisa menggunakan tarif harga batas atas 100 persen. Sedangkan kelas ekonomi dan Low Cost Carrier (LCC) seharusnya tidak mendekati harga batas atas.

"Kalo kelas pelayanan full seperti Garuda Indonesia bisa menggunakan harga batas atas full, tapi kalo penerbangan ekonomi dan LCC harus diturunkan lagi 30 persen. Semoga Menhub bisa turunkan harga batas atas," tutur Menpar. 

Kisah Mengharukan, Lumba-lumba Minta Tolong Pada Manusia

Seekor lumba-lumba hidung botol harus kesakitan karena terlilit pancingan. Untungnya ada seorang penyelam yang membantunya.

Sebuah kabar haru datang dari dalam laut Hawaii. Saat itu ada beberapa penyelam sedang melakukan night dive di laut Hawaii, seperti yang diintip detikcom dari akun The Dodo, Rabu (22/5/2019).

Saat sedang berenang mengamati pari manta, tiba-tiba saja ada seekor lumba-lumba hidung botol yang datang. Lumba-lumba tersebut berenang berputar di antara penyelam.

Rupanya lumba-lumba tersebut berusaha memberi tahu penyelam ada yang salah dengan siripnya. Para penyelam pun menyadari bahwa sirip dari lumba-lumba tersebut tidak bisa digerakkan.

Para penyelam mengarahkan senter ke badan lumba-lumba tersebut. Mereka mencari tahu apa yang salah dengan lumba-lumba tersebut.

Sampai akhirnya para penyelam sadar bahwa sirip lumba-lumba tersebut terlilit dengan kait pancingan. Dengan perlahan, seorang penyelam mendekati lumba-lumba.

Si lumba-lumba dengan sabar berada di dekat si penyelam. Penyelam tersebut mulai membuka lilitan pancingan yang ada di sirip lumba-lumba tersebut dengan pisau.

Kait pancingan terlepas. Tapi itu belum akhir dari cerita. Rupanya tali pancingan membelit sampai mulut lumba-lumba. Sehingga penyelam harus kembali memotong tali pancingan.

Setelah tali terlepas, si penyelam kembali memastikan tidak ada lilitan tali yang tertinggal. Sampai penyelam tersebut melambaikan tangan tanda bahwa lumba-lumba tersebut sudah aman.

Lumba-lumba tersebut seolah memberikan tanda ucapan terima kasih dengan suara pelan dan berenang kembali ke kawanannya. Para penyelam pun merasa lega sudah bisa menolong lumba-lumba tersebut.

Video tersebut diambil oleh Sean Grossman dan dibagikan di Media Sosial.Cerita ini kembali mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan sampah.

Kait pancingan tersebut mungkin terlihat tidak berarti. Namun saat masuk ke lautan, itu menjadi ancaman hidup biota laut.

Yuk traveler, kita cintai laut dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jalasveva, Jayamahe!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar