Senin, 27 Januari 2020

Ngejot, Tradisi Berbagi Jelang Lebaran di Lombok Timur

Ngejot adalah tradisi di Desa Lenek, Lombok Timur. Warga saling mengantar makanan satu hari jelang Lebaran atau setelah Hari Raya Idul Fitri.

Ngejot menjadi tradisi masyarakat Desa Lenek yang mengantarkan bermacam dan jenis makanan khas Desa Lenek. Makanan dibawa dalam satu nampan wadah dulang atau disebut sampak.

Dulang kemudian dipersembahkan kepada keluarga, orangtua dan pemimpin warga. Ngejot dilakukan untuk menjalin tali silaturahmi kepada keluarga, tokoh adat, tokoh agama, pemimpin desa, kerabat serta sahabat lainnya.

Anak akan meminta maaf kepada orang tua. Begitu juga sebaliknya, orang tua akan minta maaf kepada anaknya dengan harapan dan keyakinan di hari Raya Idul Fitri semua bisa kembali fitrah.

Ketua Rumah Budaya Paer Lenek, Gunaraya saat berbincang dengan detikcom, Kamis (16/5/2019) kemarin menuturkan Ngejot bisa dilakukan sebelum dan sesudah Idul Fitri.

"Sebelum dan sesudah Lebaran. Memang dulunya sebagian besar masyarakat melakukan Ngejot setelah Hari Raya Idul Fitri, dikarenakan dulu masyarakat tidak sesibuk sekarang ini," katanya.

Pada perkembangannya, banyak juga masyarakat yang melakukan Ngejot pada sehari sebelum Lebaran, dengan alasan supaya setelah salat Idul Fitri bisa ke tempat keluarga dan kerabat yang lain.

Salah satu tujuan Ngejot supaya tetangga atau keluarga yang belum mendapatkan rezeki pada hari itu bisa ikut merasakan kebahagian di hari Lebaran.

"Semangat berbagi dan silaturahmi itulah yang kemudian oleh teman-teman mau ditanamkan, karena kita tahu banyak dari kita sudah mulai berpikir individual dan kurang peduli sesama," urai Gunaraya.

Setiap tahun, Rumah Budaya Paer Lenek menggelar Festival Ngejot. Festival Ngejot merupakan refleksi kearifan lokal. Festival ini digelar sebagai moment untuk memperkenalkan tradisi dan budaya pada generasi selanjutnya.

Harapannya lainnya juga agar bisa menumbuhkan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan tradisi budaya yang dimilikinya.

Ngabuburit Asyik Sambil Belajar di Curug Kaliurip Purworejo

Ngabuburit bisa diisi berbagai kegiatan menarik sembari belajar. Ada tempat wisata dengan berbagai atraksi untuk menambah ilmu dan menikmati alam di Purworejo.

Biar ngabuburit nggak monoton, datanglah ke tempat wisata di Purworejo, Jawa Tengah yang satu ini. Selain bisa menikmati indahnya panorama sambil menunggu waktu berbuka puasa, pengunjung bisa belajar membatik, membuat wayang, olah raga panahan dan berfoto selfie sepuasnya di spot cantik yang ada.

Ya, di objek wisata Curug Kaliurip ini memang cocok bagi para traveler yang ingin ngabuburit sambil berwisata sekaligus belajar. Air terjun yang masih alami tersebut terletak di Desa Kaliurip, Kecamatan Kemiri atau sekitar 19 km ke arah barat laut dari pusat Kota Purworejo.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, kita bisa menempuhnya hanya dengan waktu sekitar 35 menit dari alun-alun kota Purworejo. Memiliki ketinggian sekitar 40 meter, objek wisata alam ini menawarkan air terjun yang cantik dengan suasana sejuk dan asri di kawasan Pegunungan Kemiri.

Tidak hanya menikmati air terjun, pengunjung bisa belajar membatik, membuat wayang, olah raga panahan dan berfoto selfie sepuasnya di spot-spot cantik yang ada sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba. Camping ground, saung, aula, toilet, warung makan hingga musala juga tersedia di area ini.

Kegiatan belajar membatik dan lain-lain sengaja disediakan oleh pengelola untuk menarik minat pengunjung terutama di bulan Ramadhan. Belajarnya pun tak perlu bayar alias gratis dan semua peralatan sudah disediakan.

"Oh, boleh (belajar membatik) itu kan sudah disediakan gambar yang kecil-kecil biar nggak repot. Buat pengunjung sudah disediakan kalau pingin mencanting. Kalau mau belajar sampai mahir ya tergantung kemampuan orang itu, kalau sudah bakat bisa lebih cepat," kata seorang pembatik, Wahidah (47) saat ditemui detikcom di area Curug Kaliurip, Rabu (15/5/2019) sore.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Hanifa Malida (15) sengaja datang untuk menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa di tempat itu. Karena merasa takjub, ia pun tak henti-hentinya berfoto selfie dengan kamera ponselnya.

"Ya ini ngabuburit nunggu buka puasa sama teman bareng-bareng. Untuk buka sudah bawa bekal kok terus nanti dimakan di sini bareng-bareng. Spot fotonya disini banyak bagus-bagus, ini baru pertama ke sini, Insya Allah kalau ada waktu ngabuburit lagi ke sini," tutur Hani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar