Mudik ke Semarang wajib mampir ke Kota Lama. Meski masih ada pebaikan yang belum selesai di sana, tempat ini siap menyambut dengan wajah baru.
Jalan utama Kota Lama di Jalan Letjen Suprapto sudah bagus lengkap dengan hiasan kotak telepon di sisi Jalan. Taman Srigunting juga bisa dijadikan tempat bersantai dan berfoto.
Jika ingin berfoto dengan konsep 3D ada studio Old City dan DMZ yang tempatnya berhadapan. Bahkan kalau ingin berburu barang antik pun ada gedung Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) tepatnya belakang Gereja Blenduk.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Ita mengatakan meski masih ada beberapa pekerjaan dari Kementrian PUPR, Kota Lama tetap bisa dikunjungi.
"Insyallah sudah siap (menyambut wisatawan) Pemerintah Kota Semarang menambah tempat belanja dan kuliner di Kota Lama yaitu Galeri Industri Kreatif," kata Ita, Kamis (30/5/2019).
Untuk tempat parkir, ada beberapa pilihan yaitu di depan tempat ujian SIM Satlantas, di daerah Branjangan, dan juga di belakang DMZ. Selebihnya dinas perhubungan setempat akan mengatur lokasi parkir jika pengunjung membeludak.
"Nanti Dishub akan mengatur titik lain dan untuk parkir. Sabtu Minggu kemarin ramai sekali," ujarnya.
Dari pantauan detikcom, kawasan Kota Lama Semarang memang cukup ramai sore ini. Kondisi lalu lintas cukup padat namun ternyata tidak menghalangi pengunjung berfoto dengan latar suasana Kota Lama.
Jika terlalu sesak berfoto di sekitar Jalan Letjen Suprapto, wisatawan bisa coba berjalan di gang-gang di Kota Lama untuk mencari tempat yang bagus.
Kabupaten Serang Didorong Jadi Destinasi Wisata Halal
Menteri Pariwisata Arief Yahya siap mendukung Kabupaten Serang, Banten, menjadi wisata halal. Saat berkunjung ke Tanara, ia melihat melihat potensi sejarah dan budaya Islam yang kuat.
Untuk diketahui, Tanara merupakan salah satu tempat bersejarah pengembangan Islam di Banten. Tanara juga merupakan tempat kelahiran Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar pada tahun 1813 yang memiliki 115 kitab berisikan ilmu tauhid, fiqih, dan hadis serta menafsirkan kitab kuning. Syekh Nawawi juga pernah menjadi imam di Masjidil Haram, Arab Saudi, dan menjadi guru pendiri Nahdlatul Ulama Hasjim Asy'ari.
"Kita tetapkan positioning Serang termasuk Banten adalah wisata halal dengan adanya sejarah Syekh Nawawi. Untuk wisata halal sendiri, Indonesia sudah ada di peringkat nomor 1 dunia versi Indeks Wisata Halal yang diranking Cresscent Rating Mastercard, GMTI (Global Muslim Travel Index 2019)," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2019).
Ia mengatakan hal tersebut dalam Rapat Bersama Pembahasan Kawasan Wisata Religi Syekh Nawawi Al Bantani, Pendopo Kabupaten Serang, Rabu (29/5/).
Pada kesempatan tersebut, Arief turut berkunjung ke berbagai destinasi. Seperti Masjid Agung Tanara, Pesantren An Nawawi, melihat cikal bakal pembangunan Islamic Center, dan Sungai Cidurian yang bakal direvitalisasi sebagai destinasi wisata Tirta Kali Mati.
Menurut Arief, wisata halal menyumbang banyak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pemasukan yang besar. Pertumbuhannya meningkat dan sudah banyak negara di dunia yang menggencarkan wisata halal.
Ia pun berharap Banten dapat masuk daftar 10 destinasi halal di Indonesia. Sebab, Banten memiliki potensi besar dalam menerapkan wisata halal.
"Saya tunggu master plan-nya dari Kabupaten Serang untuk pengembangan wisata halal. Nanti kita minta bantuan dari Kementerian PUPR untuk aksesbilitas dan revitalisasi sungai," katanya.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku senang karena Kementerian Pariwisata akan membantu pengembangan wisata halal di Serang. Menurutnya, tantangan wisata halal di Serang adalah sumber daya manusia dan sampah.
"Kementerian Pariwisata akan membantu dalam promosi serta pengembangan destinasi dan sumber daya manusia. Masalah sampah harus segera diselesaikan karena pariwisata itu harus bersih. Semua pihak harus turut serta dari level provinsi sampai desa," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar