Setelah direnovasi, kini Lapangan Banteng di Jakarta Pusat kian indah. Tak hanya itu, hadir juga air mancur menari dengan lagu nasional.
Lapangan Banteng di Jakarta Pusat kini telah berbenah. Dahulu yang terlihat biasa saja, kini telah menjadi luar biasa setelah direvitalisasi. Ada banyak perubahan yang terjadi di sini, sehingga dulu yang pernah berkunjung ke sini akan takjub dan merasa seperti di luar negeri.
Disulapnya taman sekitar Patung Pembebasan Irian Barat menjadi amfiteater-lah yang jadi daya tariknya. Ratusan orang datang tiap harinya tak hanya untuk berolahraga, tapi juga foto-foto untuk keperluan sosial media karena lokasinya sangat instagramable.
Atraksi yang paling menarik dan paling ditunggu-tunggu masyarakat di lokasi ini adalah Air Mancur Menari. Untuk dapat menyaksikan pertunjukan ini tidak dipungut biaya alias gratis. Namun, kita harus menunggu hingga gelap datang, karena pertunjukkan baru dimulai pada pukul 18.30 dengan durasi 15 menit.
Bila terlambat, tak perlu khawatir, karena masih ada pertunjukkan selanjutnya pada pukul 19.30 dan 20.30. Oh iya, pertunjukkan air mancur ini hanya tersedia pada akhir pekan saja, yaitu Sabtu dan Minggu, karena biaya operasionalnya cukup besar, dan pada akhir pekan pengunjung lebih banyak dari biasanya.
Hari semakin gelap, alunan musik mulai diputar, dan air pun mulai mancur mengikuti irama musiknya. Semua pengunjung sangat takjub dengan atraksi air terjun menari ini. Kualitas suara dan tata cahaya warna-warni menambah dramatis liukan air yang seolah-olah sedang menari.
Nilai tambah dari pertunjukkan ini adalah lagu pengiringnya merupakan lagu-lagu nasional seperti Bagimu Negeri, Indonesia Pusaka, Tanah Airku, dan Satu Nusa Satu Bangsa. Tak hanya itu, ada lagu daerah dari Betawi dan juga Papua turut menyemarakkan pertunjukkan ini, sehingga pengunjung dibuat menyanyi bersama.
Riuh tepuk tangan pengunjung selalu menggema tiap kali lagu selesai diputar dan air mancur berhenti. Beberapa kali saya dengar pengunjung yang datang merasa puas sekali dan terhibur, karena terasa seperti pertunjukkan di luar negeri yang selama ini hanya bisa dilihat melalui televisi.
Hal itu mengingatkan saya pada The Dubai Fountain yang merupakan pertunjukkan air mancur terbesar di dunia. Suara efek letusannya menggelegar ketika air dilepaskan ke atas, dan itu menjadi salah satu hal yang unik dari pertunjukkan tersebut. Bagi saya, adalah suatu kebanggaan jika bisa melihat pertunjukkan air mancur terbesar di dunia langsung di depan mata.
Mungkin Ini Gunung dengan Pendaki Terbanyak Sedunia
Traveler asal Indonesia yang sudah sering main ke Tokyo mungkin belum banyak tahu tentang Mt. Takao. Inilah gunung yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Mt. Takao adalah opsi day trip yang paling populer dari Tokyo menurut beberapa situs wisata. Bagaimana tidak? Cukup dengan 1 jam, kamu sudah bisa kabur dari suasana hiruk-pikuk di pusat kota dan menikmati udara segar lengkap dengan suasana kehijauan.
Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman extraordinary yang saya rasakan ketika mendaki Mt. Takao di akhir musim semi tahun ini. Bermodal 1,380 yen, kamu bisa membeli Mt. Takao Discount Ticket yang sudah mengcover transportasi pulang pergi dari Shinjuku ke Mt. Takao plus cable car/chair lift dua arah.
Setelah mempersiapkan sedikit bekal dan air minum, saya pun berangkat dari Shinjuku dengan kereta api menuju stasiun Takaosan-guchi via Keio Line. Buat kamu belum pernah mendaki atau jarang mendaki alias pemula seperti saya, jangan khawatir karena ada berbagai track pendakian yang tersedia mulai dari tergampang (jalan setapak) sampai yang terekstrim (jalur trekking).
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan cable car atau chair lift yang akan membawamu dari kaki gunung sampai ke titik tengah untuk menghemat waktu dan energi. Saya sendiri menggunakan jalan setapak sampai ke puncak biar lebih greget. Kamu juga enggak perlu takut tersesat, karena petunjuk di masing-masing track sangat jelas dan semua track akan sampai ke titik yang sama di puncak gunung
Selama mendaki, kamu bisa tiba di beberapa spot unik seperti Kuil Shinto-Buddhist, Monkey Park, Ancient Cedar route, Suspension Bridge dan masih banyak lainnya. Setelah mendaki sekitar dua jam, saya akhirnya tiba di puncak Mt. Takao.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar